DIARY 2 DUNIA [22]

3 1 0
                                    

Seseorang yang tadi memanggil ku pun kini ikut menyalami ku seperti tamu undangan yang lain. 

"Wah bapak kok bisa disini nggak keliling emangnya" sindir gue sambil berbisik di pinggir telinga pak adi

Ya Pak Adhi. Takdir apa yang mempertemukan kami untuk yang ketiga kalinya.. Mungkin cuma kebetulan. Tapi rumah Pak Adi kan jauh letaknya dari rumah Pak Arman. Jadi gak mungkin beliau di undang karena sebagai tetangga. 

Mendengar sindiran ku seperti itu, pak Adi pun menarik lengan ku dan mengajak ku ke tempat yang rada sepi dari kerumunan tamu undangan yasinan malam itu. 

"Sampai sebegitu nya kah nak agus membenci saya hingga setiap kita bertemu selalu ucapan gak enak hati yang anak berikan " balas pak yang seperti nya tak terima dengan sindiran yang ku berikan . 

Gue hanya tersenyum getir tanpa membalas perkataan nya. 

"Tenang nak, Bapak ke sini cuma ingin ikut kirim doa buat keponakan Bapak koq " tanpa di tanya, pak adi pun menjelaskan maksud kedatangan nya kesini. 

Hahh Keponakan..? Berarti Pak Adi ini saudara dari salah satu orang tua Bang David dong.Tunggu tunggu, apa pak Arman juga lelaku hal yang sama seperti pak Adi untuk memperoleh kekayaan.? 

Sebentar sebentar, kamu gak boleh suudzon gus. Meski mereka bersaudara, belum tentu mereka melakukan hal yang sama juga. Kan kamu tau gak ada yang aneh di dalam area rumah pak Arman. Beda halnya nya dengan rumah Pak adi yang di penuhi sesajen serta beberapa penghuni gaib yang tak bersahabat. 

"Bapak tau yang nak agus pikir kan. Arman mencari uang dengan cara yang halal koq. Dan karena iri dengan adek bapak itulah, bapak membuat perjanjian dengan jin " ucap Pak Adi yang seperti nya bisa membaca isi pikiran ku. 

"Pak ngilang kemana sih, maen ninggalin kita gitu aja" teriak seorang ibu dengan dandanan baju gamis berjalan ke arah tempat kami berbincang. 

Tak berapa lama seorang gadis dengan dandanan busana muslim ikut berjalan menghampiri kami. 

"Lho nak agus. Kok bisa ada di sini " ucap ibu tadi yang ternyata istri nya Pak Adi. 

"Hehe iya bu bang David kan teman saya di sekolah. Tadi pulang sekolah dia ngajak saya kesini " 

"Dan terdampar lah saya saya di rumahnya sampai sekarang " jawab ku mencoba beramah tamah. 

"Om, dateng bukannya langsung masuk ke dalam rumah tapi malah asyik ngobrol di sini" Panggil seseorang dengan suara cewek dan kembali berjalan menghampiri kami. 

"Lho ngobrol sama kak Agus to. Kok kalian bisa kenal " tanya Stella keheranan melihat ku bersama Pak Adi om nya. 

"Iya Stell, dulu waktu temen saya lamaran, saya di ajak ke rumah mempelai wanita nya. Karena kebetulan Bapak saya yang di minta i tolong buat nyari hari baik nya. Dan kebetulan Pak Adi lah calon mertua temen saya itu" jawab ku agak bersandiwara namun tak bohong ke Stella. 

Tak bohong karena guemengucapkan hal yang sesungguhnya. Tapi ku anggap sandiwara karena gak mungkin gue menceritakan pertemuan pertama gue dengan pak adi yang sesungguhnya . 

"Dek, kok dandanan lo malam ini beda banget. Agak tertutup dari biasanya kak cindy pun ikut berbincang dan mengomentari penampilan Stella malam itu. 

"Iya mbak, soalnya tadi siang gue di marahi dan di ceramahi pak ustadz karena dandan gue yang bgitu terbuka.jadi gue berdandan seperti inilah sekarang" jawab Stella tersenyum sambil melirik ke arah gue

Kak Cindy sepertinya tau arti dari lirikan si Stella. Karena saat ini dia juga ikut melirik ke arah ku. Gue pun lantas beringsut dan membuang muka ke arah lain. 

DIARY 2 DUNIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang