argghhhh....sial " lenguh ku pelan sembari memegangi perut ku.
Perut ku pun memuntahkan sedikit darah segar. Efek yang serangan yang di berikan makhluk tadi, rupanya berhasil menembus celah pertahanan.
Tanpa menunggu komando dari adekku, Dewi Puspa arum pun berlari menerjang ke arah makhluk yang menyerang ku tadi dan mengayunkan sebuah pedang tepat di leher makhluk tersebut.
KRESSSSSHHHHHH....
Kepala makhluk itu pun lepas dari badan nya. Kini wujud nya menghilang disertai kepulan asap hitam yang keluar dari tubuh makhluk tersebut. .
"Sampean gpp mas " tanya adek ku sembari mendekati dan membantu ku berdiri.
"Gpp ayo kita beres kan sisanya. Terus kita pulang " ajak ku ke riyo adek ku.
"Ronggo Geni hancur kan mereka " pintaku ke Ronggo Geni.
Tanpa menjawab permintaan ku, Ronggo Geni pun langsung menerjang menerkam makhluk kasat mata yang masih tersisa di dalam rumah pak Ryan..
Benda benda yang ada dalam rumah pak Ryan pun jatuh berterbangan akibat di timbul kan dari pertarungan makhluk makhluk tak kasat tadi dengan Ronggo Geni. Mbak Dina hanya terduduk lesu melihat pemandangan yang sangat horor terjadi di depan mata nya.
Cewek mana yang tidak shock melihat vas bunga, bingkai foto, piring antik tiba-tiba saja berterbangan dan pecah karena saling berbenturan.
"Mbak, kalo gak kuat mending ambil wudhu terus ke kamar " usul ku ke mbak dina.
Mbak dina hanya menggeleng tanpa mengiyakan usul yang aku berikan.
Tak ingin hanya jadi penonton, aku pun mencabut keris berluk sembilan yang tertanam di lengan kiri ku, dan melesat maju ikut ke medan pertempuran. Adek ku pun sepertinya gak mau kalah. Meski belum dapat pegangan, dia ikut terjun di medan pertempuran setelah sesaat sebelum nya merapal beberapa ajian.
Arghhh..ampun
jerit jerit kesakitan dan teriakan pun terdengar seantero ruangan. Maklum, ruang tamu pak Ryan kini tak ubah nya seperti ruang jagal untuk makhluk makhluk kiriman yang bertujuan mencelakakan keluarga pak ryan. Tampak di sudut sudut ruangan, tergeletak potongan tangan, kepala, kaki yang entah berada dimana tubuhnya berada.
"Pergi kau sini, dan kembali lah ke pengirim mu"
"Jangan pernah sekali sekali menganggu keluarga ini, kalo tidak ingin gue dan keluarga ku hancurkan " hardik ku kepada satu makhluk kiriman yang masih hidup namun penuh luka sabetan pedang disekujur tubuhnya.
"Ampun aku hanya suruhan,aku tidak berani melawan perintah pengirim ku " jawab makhluk tadi sambil sesekali mengaduh.
"Cepat pergi dari sini sebelum aku berubah pikiran " bentak ku kini emosi.
"Baik aku akan pergi dan akan ku sampaikan pesan mu ke pengirim ku"
"Terima kasih telah membiarkan aku hidup wahai anak manusia " balas makhluk tadi disertai sosok nya kini telah menghilang.
Ronggo Geni dan Dewi Puspa Arum pun kembali ke alam nya untuk menyembuhkan luka luka yang didapat kan mereka dari pertempuran tadi. Gue pun meminta adek ku menyalurkan sedikit tenaga dalam nya. Karena aku lihat dia masih baik baik saja. Tidak seperti ku yang berbicara dengan nafas memburu. Setelah selesai mendapatkan supply tenaga dalam, aku pun langsung menghampiri mbak dina yang masih terduduk lemas.
"Mbak minum" ucap ku sembari menyerahkan sebuah gelas berisi cukrik(eh air mineral maksudnya)
Air dlam gelas tersebut sebelumnya telah gue beri bacaan doa sapu jagat. Sebuah doa pendek yang banyak sekali manfaat nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIARY 2 DUNIA
Horror[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Menjadi seseorang yang memiliki kelebihan itu bukan lah hal yang gampang. Selalu saja ada riak-riak kecil diluar sana yang tidak suka dengan kelebihan yang kita miliki. Bahkan terkadang mereka menghalalkan segala cara untuk...