DIARY 2 DUNIA [20]

2 1 0
                                    

Gue pun kaget mendengar jawaban gadis cilik yang sekarang berada di depan gue ini. gadis yang masih asik menggoyang kursi goyang. Sementara ibu tadi masih diam tak bergerak atau berucap sepatah kata. 

"Kirana sayang Bunda kak. Tapi Kirana dah buat Bunda sedih " ucap Kirana disertai tangis. 

"Bunda siapa dek, dan buat sedih gimana " gue pun makin bingung dengan perkataan gadis cilik tersebut. 

Tanpa menjawab pertanyaan gue, Kirana menunjuk sosok ibu ibu yang sedari tadi termenung di atas kursi goyang yang di goyang nya. Kirana kini menghentikan aktifitas nya mengayunkan kursi goyang tersebut dan berjalan mendekat ke arah ku. Di sentuh lah kulit ku hingga..... 

ZAPPPPPPP...... 

Gue di bawa kembali ke kilasan balik masa lalu. Sebuah memory record dari gadis cilik yang bernama Kirana. 

Suasana saat itu sore menjelang malam. Nampak di ufuk Barat mentari semakin tak terlihat batang hidung nya. Di sebuah gazebo yang berada di tengah taman, tampak lah seorang gadis cilik yang sangat cantik Tengah asyik bermain bersama boneka kesayangan nya. Dia menari nari memutar tubuhnya 360° sembari memegang tangan dari boneka tersebut. 

"Kirana masuk rumah nak. Udah mau maghrib "teriak seorang wanita dari dalam rumah. 

Karena keasyikan maen boneka atau entah gak mendengar panggilan ibu itu karena jarak yang terlalu jauh, gadis cilik tadi masih asyik memainkan boneka nya tanpa mempedulikan panggilan wanita dari dalam rumah tersebut. 

"Dasar bandel ni anak kalau udah maen sampe lupa waktu "gerutu wanita tadi sambil berjalan ke arah gazebo. 

Zippppppshhhhh..... 

Wanita itu pun menerobos tubuh gue hingga membuat gue tercekat. Gue pun berjalan mengikuti kemana arah wanita tadi pergi. Dia pun kini sampai di sebuah gazebo yang nampak sangat tidak asing bagiku. Sebuah gazebo yang terbuat dari kayu dan dicor dengan beton setinggi perut orang dewasa. 

"Udahan maen nya. Buruan masuk rumah " ucap wanita tadi sembari berusaha merampas boneka yang di pegang gadis cilik tadi. 

"Nggak mau bunda. Kirana masih mau maen " gadis cilik itu pun merengek tanpa berusaha melepaskan boneka yang di pegang nya. 

"Bandel ya kamu sekarang sama Bunda" ibu itu tersulut emosi nya dan berusaha semakin keras merampas boneka tersebut. 

Namanya anak kecil, semakin keras di tarik, maka semakin kuat dia mempertahankan barang yang di sukai. Tarik menarik pun terjadi antara wanita dan gadis cilik itu. Hingga suatu ketika... 

DUAGGGHHHHBH...... 

Sebuah tarikan yang teramat keras dari wanita itu membuat tubuh gadis itu terjengkal ke depan dan membuat kepala nya membentur pondasi yang terbuat dari beton cor. Darah segar pun mengalir dari kepalanya hingga membuat gadis cilik tadi tak sadar kan diri. 

Wanita itu pun panik dan teriak sejadi jadi nya karena melihat gadis cilik yang di depannya itu tergolek tak sadar kan diri dengan kepala bersimbah darah. 

Dua orang pria pun lari ke arah gazebo sesaat setelah mendengar teriakan wanita tadi. Tak lama kemudian, bunyi sirine ambulance pun datang dan langsung membawa gadis tersebut ke rumah sakit terdekat. 

Gadis cilik itu pun langsung di masukkan ke kamar instalasi gawat darurat untuk mendapatkan pertolongan pertama. Nampak kini selang serta beberapa alat penunjang kehidupan menempel di dada nya. 

2 jam lamanya gadis cilik itu masuk ruang operasi hingga membuat wanita serta dua pria yang menunggu berharap harap cemas. Tak lama kemudian tim dokter pun keluar dan menghampiri ketiga orang tadi. 

DIARY 2 DUNIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang