TM 6 - Wahana bermain

77 18 3
                                    

Holla manteman, ketemu lagi sama Abian&Freya.
Siapa yang kangen authornya, eh salah maaf!

Selamat membaca 😍
Jangan lupa tekan ⭐ dan comment..
Tandai typo :v

....

Abian terkekeh melihat tingkah wanita disampingnya yang sedang mendelik dengan menyilangkan kedua tangan didepan dada. Sepanjang perjalan ia selalu mendapatkan delikan dan tatapan tajam, dan juga ia diperlakukan sangat dingin. Wanita yang tega melakukan itu padanya hanya Freya. Ya, saat ini Abian dan Freya sedang berada dimobil.

Semenjak kejadian tadi dengan gemas Abian menyeret Freya agar ikut bersamanya. Plan A mulai berjalan yakni mengajak Freya ngedate yang bertujuan untuk kedekatan hubungan mereka. Walau wanita itu masih saja menolaknya tapi ia tidak masalah karena Freya memang wanita yang layak untuk diperjuangkan.

Mobil Abian terparkir dengan sempurna di sebuah wahana bermain. Freya yang melihat tempat itu menganga tak percaya bahwa Abian akan membawanya kesini.

"Sebagai permintaan maaf, gue mau ajak lo liburan." ucap Abian dengan riangnya. Berbeda dengan Abian, Freya malah menatap horor lelaki itu.

"Kenapa? Kok gitu liatin gue-nya?"

"Seriously, lo ajak gue ketempat ini?"

"Memangnya ada yang salah?"

"Ya.. Ngapain kita ketempat kaya gini?"

"Gue mau ngajak lo liburan, Frey. Bukannya lo sendiri suka naik wahana?"

"Ya suka. Tapi sekarang gue lagi gak mau!"

"Lho kenapa, kita udah lama loh gak naik wahana berdua. Terakhir itu waktu kuliah. Emang lo gak mau naik lagi?"

Hhfftt.. Freya menghela nafas dan menatap Abian tidak percaya. Maksudnya, dia ngerti gak sih kalau Freya ini lagi ngambek, bukan masalah mau atau enggk naik itu wahana.

"Kenapa si Frey, gue kan cuman mau minta maaf dan bikin lo happy lagi." Seketika itu Abian membuang pandangannya dari Freya, "Gue tau kejadian tadi pagi itu salah sampai lo gak mau ketemu gue. Oke gue minta maaf. Dulu lo gak secanggung ini kalau gue cium kening lo, kenapa sekarang... Ahh gue paham, mungkin penyebabnya karena kita udah lama gak ketemu." Abian berusaha tersenyum pada Freya yang masih setiap menatapnya dalam diam.

"Tapi kita masih dua orang yang sama Frey. Yang beda sekarang itu cuman satu. Gue yang punya perasaan lebih ke lo."

"Bi-"

"Tapi apa lo gak bisa mandang gue selayaknya bocil kaya dulu? Kenapa lo gak liat gue seperti adik lo lagi. Ya walau sebenarnya gue gak suka, tapi kalau itu bisa bikin hubungan kita nyaman lagi, kenapa enggk?"

"Sorry Bi, gue gak ada maksud buat jadi 'ribet' kaya gini."

"Lo gak ribet, guenya aja yang terlalu memaksakan."

Terjadi hening diantara keduanya. Abian, lelaki itu memang pintar membuat lawan bicaranya merasa sangat amat bersalah. Walau Freya sudah mengetahui sifat Abian yang seperti ini tapi ia tetap saja terjerumus kedalam permainan kata lelaki itu. Lihat saja nanti setelah mereka mengakrabkan diri lagi, Abian akan kembali usil. Walau begitu Freya tatap tidak bisa marah karena sejak dulu ia sangat mewajarkan sikap kekanak-kanakannya.

Ya udahlah, daripada nanti tinggal satu rumah tapi canggung, lebih baik gue ikutin aja mau dia.

Sebelum kembali mencoba mengakrabkan diri, Freya menarik nafas terlebih dulu dan mulai menggerakkan tangannya kearah kepala Abian.

The MiracleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang