TM 3 - Tawaran Pernikahan

126 27 3
                                    

Holla siapa yang nunggu Abian&Freya?

...

Abian, adik kecil yang menghiasi hari-hari pada masa perkuliahan Freya. Semasa kuliah Freya tidak pernah merasa keberatan dengan keberadaan lelaki itu, tingkahnya yang lucu dan asik diajak bicara itu bisa menarik perhatian Freya.

Freya yang selalu berpikir kalau Abian tetaplah Abian adik kecilnya, tidak akan pernah berubah menjadi siapapun dan akan tetap sama dimatanya. Sama seperti ketika terakhir mereka bertemu, dimana Abian yang mencuri ciuman pertamanya. Dimata Freya lelaki itu tetaplah adik kecil dan pikirannya saat itu "mungkin Abian hanya ingin memberikan salam perpisahan"

Tapi satu hal yang tidak pernah Freya pikirkan adalah bagaimana jika mereka dipertemukan kembali setelah sekian lama, yakni hari ini. Seorang Abian yang Freya anggap sebagai adik kecil itu tengah menatapnya intens. Seorang Freya yang biasa bersikap santai didepan Abian dulu tidak bisa disamakan dengan Freya yang sedang gugup dan tidak tau harus bersikap seperti apa sekarang.

Abian tumbuh menjadi pria dewasa yang sangat tampan dan berwibawa. Jas dan kemeja yang melekat ditubuhnya menunjukan bahwa lelaki itu tengah bekerja diperkantoran. Dan mengingat banyaknya pelayan Abian disini membuat satu kesimpulan dikepala Freya, mungkin Abian adalah seorang bos.

"Ekhm"

Deheman itu membuat sekujur tubuh Freya merinding dan mendadak kaku. Tidak ia sangka pertemuan mereka akan seperti ini. Sungguh Freya belum siap dengan semua ini.

"Frey.."

Entah kenapa mulut Freya terasa kaku sampai ia tidak bisa menyahuti panggilan Abian. Yang Freya bisa lakukan hanya meliriknya sebentar lalu kembali menatap ujung kakinya dibawah sana.

"Freya, kamu udah makan?" Tanya Abian. Sontak mendengar pertanyaan yang tidak masuk akal itu Freya menatap Abian bingung. Dari sekian banya pertanyaan kenapa itu yang Abian tanyakan? Pertanyaan itu seolah mereka baru berpisah beberapa jam.

"Maksudnya?" Dan akhirnya suara Freya keluar. Bisa dilihatnya Abian sempat melirik jam yang melingkar ditangannya.

"Ini udah mau menjelang malam. Kamu udah makan?"

"Belum."

Abian hanya menganggukkan kepala lalu tertawa kecil membuat Freya semakin bingung dengan sikap lelaki dihadapannya ini.

"Kenapa?" Freya bertanya karena penasaran.

"Enggak ada. Aku cuman lagi mikir aja. Sikap kamu dari tadi itu ternyata karena belum makan."

"Maksudnya sikapku yang marah-marah tadi?"

"Bukan-bukan. Sikap kamu yang salah tinggah semenjak aku datang." Abian tersenyum kecil melihat mata bulat Freya semakin membulat.

"Aku? Salting? Yang benar saja haha." Freya mengibaskan tangannya berusaha bersikap santai. Tapi ternyata semua uasahanya tidak ada artinya dimata Abian, karena sangat kentara bahwa Freya sedang salah tingkah saat ini.

Lagi-lagi Abian tertawa kecil melihat perubahan wanita itu. Tidak ia sangka kalau Freya bisa berubah menjadi wanita normal saat melihat dirinya. Karena dulu Freya tidak pernah seperti ini walau sedang berdua dengannya kecuali saat ia mencium Freya.

"Kamu apa kabar Frey?" Abian bertanya sembari menyadarkan tubuhnya. Merasa keadaan sudah mencair ia juga sudah bisa lebih santai dan membicarakan hal penting pada gadisnya ini.

"Seperti yang kamu lihat. Aku sangat baik."

"Benar kamu baik-baik saja?"

Freya mengangguk dengan percaya dirinya dan ikut menyandarkan tubuhnya. Sepertinya ia sudah bisa bersikap santai.

The MiracleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang