TM 8 - Care

88 18 4
                                    

Selamat membaca🌷
....

Dari posisi Freya sekarang, bisa ia liat seseorang berdiri tepat di hadapan mobil Abian. Merasa tidak asing dengan perawakannya, Freya menyipitkan mata guna memfokuskan siapa orang tersebut. Menyadari tingkah Freya, Abian tersenyum geli dan lebih mempercepat langkahnya agar langlakah mereka sejajar.

"Liat Robbin gak usah berlebihan juga kali." Dirangkulnya Freya setelah posisi mereka sejajar.

"Lho, kenapa itu orang ada disini?" Tanya Freya sembari mendorong Abian agar tidak dekat-dekat dengannya. Pasalnya ia masih sedikit malu dengan tindakan bodohnya tadi.

Sedangkan dari jarak Robbin berdiri saat ini, bisa ia lihat bahwa kedekatan bos dan Freya sudah semakin dekat. Misi berhasil! Senyum geli Robbin tunjukan saat melihat reaksi bosnya yang beberapa kali ingin merangkul Freya namun ditolak mentah-mentah oleh sang wanita. Setelah jarak mereka yang semakin dekat tiba-tiba saja Robbin berdehem dan mengubah senyum gelinya menjadi senyum yang penuh kesopanan lalu menunduk untuk memberi hormat pada keduanya. Namun dengan kurang ajarnya Abian malah melemparkan kunci mobilnya pada Robbin.

"Sepertinya kalian sangat menikmati hari ini." ucap Robbin basa-basi selagi tangannya membukakan pintu belakang mobil untuk keduanya.

"Iya kita habis pacaran, kalau aja lo gak dateng mungkin masih ada beberapa jam buat kita lanjut pacarannya." kekeh Abian yang disambut senyum penuh arti oleh Robbin. Sedangkan Freya? Wanita itu hanya mendelik dan berlalu masuk lebih dulu kedalam mobil yang langsung disusul oleh Abian.

Mobil Abian sudah mulai berjalan meninggalkan kawasan tempat wahana. Keadaan tampak hening karena Abian yang langsung mengerti keberadaan Robbin disini bukan hanya untuk menjemputnya, melainkan sudah pasti ada sangkut pautnya dengan pekerjaan. Paham dengan situasi yang sudah ia alami bertahun-tahun, Abian mengambil tab yang diberikan oleh Robbin.

"Bukannya meeting kita besok pagi?" Abian mengernyit ketika melihat perubahan jadwal pada tab nya.

"Maaf Mr, tapi klien kita tiba-tiba mengubah jadwal, malam ini." 

Abian menghela nafas sebelum akhirnya mengangguk paham dengan situasi ini. Setidaknya hari ini sudah lebih dari cukup, Abian sangat menikmani waktunya bersama Freya. Seakan sadar dengan sesuatu, Abian langsung menoleh kesamping.

Dari posisinya sekarang Abian bisa melihat Freya yang juga langsung mengalihkan pandangannya dari tab yang ia pegang menuju dirinya dengan ekspresi yang cukup terkejut, seperti seseorang yang tertangkap basah.

"Ekhm.. Sorry gue gak bermaksud kepo." dengan cepat Freya mengalihkan tatapan keluar jendela dengan gestur tubuh yang sedikit menjauhi Abian.

Abian hanya tersenyum. Menyimpan tab nya sembari mendekatkan diri pada Freya, Abian berbisik ditelinga wanita itu. "Thanks udah kasih gue kissing, walau malam ini gue harus kerjapun pasti gak akan berasa capenya."

"Ck! Sana lo jauh-jauh!"

"Nyampe rumah lo langsung mandi terus istirahat ya, Frey. Jangan nungguin gue pulang kerja."

"Idih ngapain? Kurang kerjaan gue nungguin lo pulang."

"Ya kali aja lo mau setia nungguin pacar pulang kerja."

"Hah pacar? Mimpi lo?!"

"Lho, kok mimpi? Bukannya kita emang udah pacaran ya?"

"Sejak kapan gila!"

"Sejak lo cium--"

Mulut Abian langsung dibekam oleh Freya, wanita itu terlihat panik dan sempat Abian lihat beberapa kali dia melirik Robbin dan menghela nafas lega saat reaksi pak tua itu tampak tidak perduli. Tanpa Freya sadari, senyum evil Abian muncul dibalik tangannya. Lelaki itu tau bahwa seorang Robbin pandai menutupi dan hidup dalam kepura-puraan. Lihat saja nanti pasti ia akan digoda habis-habisan saat mereka hanya berdua.

The MiracleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang