Selamat membaca👼
....
Hari yang indah bagi Abian bukan karena dirinya terhibur oleh semua wahana ditempat ini, melainkan ia yang menghabiskan waktu dari pagi hingga petang bersama Freya. Melihat perkembangan dari hubungan mereka cukup mengisi satu gelas kosong yang ia punya dan pastinya masih banyak gelas-gelas lain yang wajib diisi oleh kedekatan mereka.
Lihat saja, tidak ada yang bisa melunturkan dan mengalihkan tatapan mata lelaki yang sedang kasmaran itu dari sang pujaan hati. Saat ini Abian sudah seperti orang sinting yang memandang jauh kedepan dimana Freya berjalan kearahnya dengan sebotol minum dan satu ice cream ditangannya. Tunggu! Botol minum? Lagi?! Ya, lagi-lagi Abian sekarat karena memaksakan diri untuk naik wahana yang Freya pilih. Dengan segala keterbatasan dari seorang sang penakluk bidadari, ia rela menaiki wahana ekstrim demi terlihat maco didepan Freya yang jelas-jelas wanita itu tahu bahwa Abian tidak bisa berada diketinggian.
Dan alhasil bukannya membuat Freya takjub dengan keberanian lelaki itu, ia malah merasa amat sangat direpotkan karena harus berkali-kali menenangkan Abian seusai naik wahana. Ya Freya menjadi tertular lelahnya kalau begini terus! Dan ia berjanji untuk hari cukup, cukup untuk menaiki wahana.
"Lo ngerjain gue ya?!" sembur Freya ketika ia sudah sampai didepan Abian. Jelas saja itu membuat Abian terkejut.
"Ngerjain apaan?"
"Ya itu, katanya tadi mau mati. Kok malah senyum-senyum kaya orang sinting?"
"Hah? Enggk kok. Gue masih jantungan ini, coba sini lo rasain sendiri." bela Abian sembari mencoba meraih tangan Freya untuk didekatkan pada dadanya, tapi sayang Freya segera menepis tangan itu dan sebagai gantinya ia malah melemparkan botol minum pada orang yang tidak siap menangkapnya.
"Kali ini gue gak akan tertipu lagi sama drama lo!" ujar Freya lalu duduk disamping Abian.
"Lo kenapa si? Gue gak nipu lo."
"Lo nipu gue!"
"Dibagian mananya gue nipu lo?" tanya Abian masih tidak mengerti.
"Lo bilang mau bikin gue happy. Bukannya seneng, gue malah menderita gara-gara lo."
Abian tertegun mendengar pernyataan yang super duper jujur yang keluar dari mulut Freya. Untuk pertama kalinya hari ini senyum dari seorang sang penakluk bidadari itu luntur.
"Sorry, gue gak bermaksud bikin lo menderita." gumam Abian yang sayangnya masih terdengar oleh Freya.
Wanita itu menoleh memperhatikan wajah muram Abian, dengan tangan bergetar berusaha membuka tutup botol.
Kalau begini caranya gue berasa punya adek beneran deh. Hfftt kasian banget ini bocah.
Sang penakluk bidadari itu menoleh kala botol minumnya diambil alih begitu saja oleh Freya.
"Gue kira lo udah berubah.." Freya mulai bersuara sembari memberikan kembali botol minum itu pada Abian, sebelum akhirnya menghela nafas lalu tersenyum manis pada lelaki disebelahnya.
"Tapi gue pikir. Semua yang terjadi diantara kita belakangan ini, mungkin karena rasa canggung gue yang baru ketemu lo lagi." Freya mulai menyandarkan tubuhnya pada kursi dan menatap langit yang mulai gelap, sedangkan Abian masih setia dengan keterdiamannya yang Freya artikan sebagai cara lelaki itu mempersilahkan ia untuk berbicara kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Miracle
RomanceSetelah kepergian ayah tercinta, seharusnya membuat Freya Jovanka merasa terpuruk karena satu-satunya orang yang berpengaruh dalam hidupnya telah pergi. Tetapi sepertinya Tuhan masih sangat menyayangi Freya. Kehidupannya amat sangat damai sentosa di...