9. Marchel luluh??

62 47 6
                                    

Karen terlihat seperti sedang menunggu seseorang di depan rumahnya,

"halo Ga..",

"iya halo Kar..",

"lo jadi gak sih jemput gue??",

"maaf banget Kar, gue gak bisa jemput lo..hari ini gue ada urusan mendesak banget, jadi gue juga gak sekolah hari ini..maaf ya Kar sekali lagi..",

"iya, tapi lain kali telpon gue dong!! Biar gue gak nungguin..",

"iya Kar..sorry banget..gue lupa",

"yaudah gue tutup telponnya", Karen mematikan telponnya yang tadi tersambung dengan Arga.

Tak lama Karen melihat seperti mobil Riska yang sedang menuju rumahnya,

Riska turun dari mobilnya lalu menghampiri Karen yang berada diteras, "Kar..berangkat bareng gue mau gak?" Riska bertanya pada Karen,

"gak usah Ka, soalnya pak Bagus udah siap mau nganter gue" Karen menolak dengan lembut ajakan Riska,

"gakpapa dong..bilang ke pak Bagus gak usah nganter! Lo berangkat bareng gue aja!!" Riska tetap menyuruh Karen untuk berangkat bersamanya,

"gak usah Ka..gue takut ngerepotin" Karen bersikeras menolak dengan lembut ajakan Riska,

"kok lo tumben sih begini? Ada Marchel loh di dalem mobil, berangkat sama gue makannya! Biar bisa deketan ama Marchel.." Riska memaksa,

"muka lo kenapa sih? Kok kayak galau aja.." lanjutnya bertanya karena melihat wajah Karen yang sedari tadi masam,

"gakpapa" jawab Karen tetapi matanya menatap ke tanah,

"yakin gak papa?" Riska memastikan,

"iya" jawab Karen singkat,

"non Karen..yuk mobilnya udah siap.." ujar pak Bagus yang sudah ada di sebelah Karen,

"pak Bagus gak usah nganterin Karen..soalnya Karen berangkat sama aku" Riska memberitahu pak Bagus,

"loh kok gitu?" pak Bagus bertanya,

"gakpapa pak, yaudah kita pamit ya..udah mau telat" Riska menarik tangan Karen lalu menyuruh Karen untuk masuk kedalam mobilnya,

Tak lama mobil Riska menjauh..

"lo kenapa sih? Dari tadi manyun mulu mukanya??" Riska bertanya pada Karen,

"hah..mmm..gakpapa" Karen menjawab,

"bohong! Lo gak kayak gini biasanya.." Riska menyangkal,

"mm..gini Ka.. Kan si Arga biasanya jemput gue, trus tadi dia gak ngehubungin gue sama sekali, jadi gue telpon aja dianya..trus kata nya dia ada urusan mendesak jadi gak bisa jemput gue" Karen menjelaskan pada Riska,

"ya ampun gitu doangg..kirain gue kenapa" ujar Riska,

"kayaknya lo ada rasa deh sama Arga.." sambung nya menggoda Karen,

"gak ih..apaan sih lo, gue sama dia itu sebatas temen masa kecil doang.." Karen mengelak,

"yaudah kalo gitu jangan lesu dong mukanya!" ujar Riska,

"kalo Arga gak ada, kan ada Marchel di sini.." lanjutnya menghoda Karen,

"ih lo Ka..apaan sih..malu dongg" ujar Karen tertunduk,

"ih gakpapa dong..ya gak Chel?" Riska melirik kearah Marchel,

"iya" jawab Marchel singkat, lalu mengukir senyuman amat indah yang tak pernah Karen temukan dimanapun, jawaban dan senyuman Marchel yang singkat ini berhasil membuat Karen terkejut bukan kepalang, tapi sepertinya di dalam mobil hanya Karen yang terkejut,

AdagioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang