16. Nyebelin!

48 37 5
                                    

 Tok..Tok..Tok..

“Karen..Karen..” seseorang mengetuk pintu rumah Karen,

“iya sebentar!” Karen menyahut dari dalam rumahnya, lalu ia berlari menuju pintu,

 “mami..aku mau berangkat dulu ya..” Karen berpamitan dengan maminya yang baru saja menghampirinya,

 “iya, hati-hati ya!” ujar maminya,

 “oh iya, kamu berangkat sama siapa?” sambung maminya,

 “sama Marchel mi,”

 “biasanya sama Arga, kemana Arga sekarang?”

 “Arga baru sembuh kan, kasian dia kalau jemput aku capek pasti..”

 “yaudah..” Karen keluar rumahnya.

 “tante..” Marchel menegur dan mencium tangan maminya Karen, maminya Karen hanya tersenyum pada Marchel,

 “tante saya sama Karen berangkat dulu ya..” Marchel pamit dengan maminya Karen,

 “iya” jawab maminya Karen singkat, entah mengapa sepertinya maminya Karen terlihat seperti kurang menyukai putri semata wayangnya tersebut berpacaran dengan Marchel..

                                 💘

 “Kar,” Marchel ingin bertanya kepada Karen namun ragu,

 “hmm..” Karen menyahut hanya dengan dehaman karena sedang sibuk melihat beranda instagramnya,

 “lo jangan marah ya! Gue mau nanya soalnya,”

 “iya,” Karen tetap fokus menatap layar hp nya tersebut,

 “kok mami lo kayak gak suka gitu ya sama gue?”

 “iya kayaknya, soalnya pas kemaren kan gue cerita sama mami kalo lo ngajak gue pacaran, nah trus eajah mami langsung berubah drastis gitu..gue juga gak tau kenapa,” Karen menatap Maechel yang sesang mengemudi,

 “oh gitu,” sahut Marchel namun tak mengalihkan pandangannya dari jalan, ia masih fokus menyetir,

 “tapi lo tenang aja Chel, kayaknya mami itu kaget ‘anaknya yang chuantik’ ini udah gede dan pacaran..” Karen mengusap lengan Marchel,

 “ih, pede banget lo! Emang lo secantik apa sih?” Marchel meragukan kecantikan wajahnya Karen,

 “lo gak liat semua cowok yang ngeliat gue, mereka langsung kayak cacing kepanasan?” Karen tak ingin kecantikannya diragukan, apalagi olwh pacarnya sendiri,

 “iya aja deh biar cepet,” Marchel tak menatap Karen sama sekali,

 “emang menurut lo gue gak cantik?” Karen melemahkan suaranya, berniat untuk mengeluarkan jurusnya yang membuat orang tak tega karena wajahnya yang amat imut jika sedang menginginkan seauatu,

 “cantik kok..” Marchel menatap sekejap mata Karen lalu mengembalikan pandangannya ke jalan,

 “masa?” Karen semakin bertingkah manja dengan suaranya yang dibuat-buat,

 “iya,” jawab Marchel dengan senyum namun tetap fokus menyetir,

 “tapi tadi kwnapa lo nanya gue secantik apa?”

 “iya, maaf ya ‘baby’..” Karen menjadi tak bisa berkata-kata mendengar kata ‘baby’ yang terucap dari mulut Marchel,

 “oh may god..dia nyebut gue apa tadi?? Baby..ahhh kenapa jantung gue kayak ditabok gini sih??” bantinnya Karen meronta-ronta.

AdagioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang