“hai Karen, Marchel..gak berasa ya udah lulus aja, gue boleh nyoret dibaju kaluan gak?” Anita menyapa Karen dan Marchel,
Marchel melihat kearah Karen,
“iya boleh” Karen mengizinkan bajunya dan Marchel untuk dicoret,
“oke” Anita mencoret baju Karen terlebih dahulu baru kemudian baju Marchel.
-
“hai Ga” Karen menyapa Arga yang sedang berkumpul dengan teman-teman lainnya,
“hai juga Kar” Arga menyapa balik.
“Arga doang nih yang disapa? Kita-kita gak?” Galang nyeletuk,
“hehehe..yaudah deh, hai guys” Karen menyapa Galang dan teman-teman yang lain,
“hai juga cantik” Galang dan Kevin serentak,
Marchel melotot mendengar pacarnya disapa dengan sapaan ‘cantik’ oleh lawan jenis..agak posesif ya bund,,okay lanjut.
“lo mau lanjut kuliah dimana Ga?” Karen bertanya pada Arga,
“Papa gue daftarin kuliah di Bandung” jawab Arga,
“ih kok jauh banget sih?” Karen merengek,
“gak tau gue juga, tadinya gue minta sama bokap biar kuliah disini aja tapi bokap bilang kalo gue udah di daftarin di universitas Bandung” Arga menjelaskan,
“tapi lo sering-sering main kerumah gue ya kalo udah di Bandung nanti!” Karen meminta pada Arga,
“iya pasti” Arga berjanji,
“nanti jangan lupa selalu kasih kabar ke gue, jangan cari sahabat lain and jangan lupain gue juga!” Karen mewanti-wanti Arga,
“yaelah belum juga pergi gue nya” Arga menggelengkan kepalanya,
“ya inikan warning nya duluan, biar kita gak kayak dulu” ujar Karen,
“iya-iya”
“lo ngapasih Kar, ke dia kayak kepacar lo sendiri? Lo ke gue aja gak warry banget gitu” Marchel sedikit emosi karena melihat Karen yang terlalu khawatir berlebihan dengan Arga,
“ya bukan gitu Chel, Arga itu sahabat gue dari kecil wajar aja gue kayak gini” Karen mencoba meluruskan,
Namun Marchel sepertinya sudah terlanjur kesal dan marah pada Karen.
“samperin gih Kar!” Arga menyarankan Karen,
“males ah gue, dia tuh ngambek mulu heran gue” Karen menolak,
“jangan gitu Kar, kasih dia pengertian baik-baik” Arga tetap menyuruh Karen untuk membujuk Marchel,
“iya Kar, dia itu belum terlalu paham cara mencintai” Galang sok bijak,
“iya-iya..ish si Marchel nyusahin banget” Karen akhirnya menghampiri Marchel.
-
“mana sih si Marchel?” Karen mencari keberadaan Marchel.
“tuh dia” Karen segera mengampiri Marchel yang sedang bersender di cup mobil.
“Marchel lo tuh kenapa sih?” Karen mulai bertanya kepada Marchel tentang sikapnya,
“lo itu yang kenapa” Marchel membalikkan,
“lah kok gue sih?” Karen heran,
“ya elo lah perlakuin si Arga kayak ke pacar, sedangkan gue? Lo peduli juga cuma dikit doang” Marchel menyampaikan isi hatinya,
KAMU SEDANG MEMBACA
Adagio
Teen FictionHai, follow dulu ya sebelum baca!! Warning! 🚫Dilarang keras menjiplak!! Malu membaca penasaran dijalan, bikin tiruan/menjiplak memalukan.. . . . 'gue gak pernah berfikir untuk mencintai ataupun jatuh cinta, jadi maaf jika cara gue mencintai tidak s...