halo tante,”
“...”
“tante, gini..Arga pingsan, sekarang dia ada di UKS,”
“...”
“yaudah kalo tante mau kesini,”
“...”
“sama-sama tante.” Karen memutuskan telpon yang tadi tersambung dengan mamanya Arga,
“eh Ga..lo udah sadar?” Karen membantu Arga setengah duduk,
“lo ngapain disini Kar?”
“pake nanya lagi..lo pingsan tau gak! Gue kan khawatir Ga..”
“lebay ah..”
“mama lo mau kesini katanya,”
“ngapain lo kasih tau mama gue Kar?”
“biar lo ada yang jagain, kan gue mau UN..nanti kalau udah selesai ngerjain UN nya, gue kesini lagi,”
“gak usah Kar! Bilang ke mama gue gak usah dateng ke sini! Lagian gue juga mau UN,”
“tapi lo belum sembuh Arga..”
“udah Kar, gue udah gak papa”
“ih lo maksa banget ya! Kalo gue jadi dokter nanti, gue gak akan biarin lo kemana-mana sampe lo sembuh! Tunggu aja!”
“masih lama kalii..”
“biarin aja..”
“yaudah yuk ke kelas! Bentar lagi bel bunyi”
“yuk! Sini gue bantuin lo jalan” Karen memapah Arga sampai kedalam kelas.
*
Marchel menatap tajam Karen dan Arga saat mereka masuk kelas sampai Arga dan Karen duduk di bangku,
“ekhm..ada yang jealous nih..” celetuk Galang dari pojok kelas tempat dia berkumpul bersama teman sekelas yang lain,
“bacot lo!” Marchel berdiri dari bangkunya dan langsung menghantam wajah Galang hingga memar,
Karen terkejut bukan main, segera Karen menghentikan Marchel dan Galang yang sedang baku hantam,
“Marchel udah! Marchel udah Chel!!” Karen melerai Marchel dan Galang, namun baku hantam antar Marchel dan Galang masih terus berlanjut,
Sepertinya hanya Karen yang mencoba memisahkan Marchel dan Galang yang sedang berkelahi, karena semua murid di kelas hanya menyaksikan baku hantam Marchel dan Galang, mereka menganggap itu adalah tontonan gulat gratis yang seru,
“Marchel udah Chel!!” Karen menarik tangan Marchel dan...
Buuukkk...
Badan Karen terpental hingga kepalanya membentur ujung meja yang tajam sampai-sampai Karen tak sadarkan diri. Aduh..pasti sakit kan??.
Marchel terkejut dan langsung menghentikan perkelahian, Marchel berlari menuju Karen yang pingsan,
Namun Marchel telat, karena Arga lebih dulu membawa Karen pergi ke UKS,
“damn!!” Marchel memaki dirinya sendiri lalu berlari ke UKS untuk melihat keadaan Karen.
Setibanya di UKS, langkah Marchel terhenti karena melihat Arga sedang memeluk Karen yang tengah terbaring masih tak sadarkan diri, tak lama Karen terbangun dari pingsannya,
“Kar, lo udah sadar?” Arga memegang tangan Karen,
“auw..” Karen meringis sambil memegangi kepalanya,

KAMU SEDANG MEMBACA
Adagio
Teen FictionHai, follow dulu ya sebelum baca!! Warning! 🚫Dilarang keras menjiplak!! Malu membaca penasaran dijalan, bikin tiruan/menjiplak memalukan.. . . . 'gue gak pernah berfikir untuk mencintai ataupun jatuh cinta, jadi maaf jika cara gue mencintai tidak s...