Happy Reading>_<
.
.
."Kar, sorry banget..gue gagal ngejer orang tadi" ujar Hengki terengah-engah karena lelah berlari.
"gila ya tuh orang..gue padahal lari udah kayak atlet gini, masih aja ga kekejer..huhh" Galang mengusap keningnya yang bercucuran keringat.
"dia gak mungkin lari jauh dari sini, dia masih ada disekitar rumah sakit ini, sembunyi" ujar Karen sambil memegang dua botol air mineral untuk diberikan ke Hengki dan Galang.
"nih" Karen memberikan air mineral pada Galang dan Hengki.
"lo tau dari mana Kar dia masih ada disini?" tanya Galang sambil membuka tutup botol air.
"ya dia gak bisa lari jauh dari sini kalau bos dan geng nya aja masih ada dirumah sakit ini" jawab Karen.
"tapi kan Kar, siapa tau aja dia emang bener-bener udah keluar" ujar Hengki,
"gak mungkin lah Ki" bantah Karen,
"kenapa gak mungkin?" tanya Hengki,
"tadi lo ngejer mereka sampe mana?" tanya Karen balik,
"sampe depan pintu masuk doang, soalnya semua pintu rumah sakit ditutup, jalan masuk keluar rumah semuanya ditutup kata satpam" jawab Hengki,
"emang ditutup, makanya mungkin gak sih dia bisa keluar?" Karen berteka-teki.
"siapa tau aja sebelum ditutup orang itu udah keluar" kini Galang bersuara.
"gak lah, karena kan pas kalian masuk kesini..gue udah nyuruh pihak rumah sakit buat tutup semua akses jalan masuk keluar rumah sakit" ujar Karen.
"hah? Emang bisa? Emang boleh?" Galang terkejut dan heran, begitu juga Hengki.
"rumah sakit ini punya papa nya Arga, kata papa nya Arga..kalau ada sesuatu yang mencurigakan langsung bertindak dan ngomong ke pihak rumah sakit, gue rasa bakal ada seusatu makanya gue suruh pihak rumah sakit buat nutup semua akses masuk keluar rumah sakit" jelas Karen.
"waah..orang kaya berarti si Arga ya?" tanya Galang.
"ya begitulah" jawab Karen.
"Karen..Kar" suara Arga yang terdengar serak. What? Arga udah sadar?
Karen langsung menghampiri Arga yang sudah membuka matanya.
"Arga lo udah sadar?" Karen senang.
"yaudah lah..kalo gue belum sadar.. mana bisa gue buka mata.." ujar Arga malah bercanda.
"ih..lo baru bangun juga masih bisa ya bercanda" saking senang nya Karen sampai menitihkan air mata.
"ngapain lo nangis Kar? Lo gak seneng ya gue sadar?" tanya Arga bercanda.
"ya enggak lah! Ada-ada aja lo" Karen menepuk dada Arga.
"auww..sakit dong Kar" Arga meringis.
"eh..sorry sorry Ga, gue gak sengaja..reflek" Karen meminta maaf.
"gakpapa orang gak sakit" ujar Arga.
"ihh" Karen melayangkan tangannya hendak memukul Arga, namun tidak jadi.
"Ga, sorry ya..gue selalu ngerepotin elo, gue sampe bikin lo kayak gini..maafin gue ya Ga" Karen menyesal sambil menundukkan kepalanya.
"It's okay, Kar...like this, it will heal soon.. the wound is like falling from a bicycle, it just hurts so bad, that's all" Arga menenagkan Karen.
"palak lo jatoh dari sepeda!" Karen kesal karena Arga malah meremehkan dia saat tertembah pistol rasanya seperti jatuh dari sepeda.
"Kar, you know that i'm very strong, right?" ujar Arga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adagio
Novela JuvenilHai, follow dulu ya sebelum baca!! Warning! 🚫Dilarang keras menjiplak!! Malu membaca penasaran dijalan, bikin tiruan/menjiplak memalukan.. . . . 'gue gak pernah berfikir untuk mencintai ataupun jatuh cinta, jadi maaf jika cara gue mencintai tidak s...