Drtt..Drtt..Drtt..
Handpone Marchel berdering sedaritadi, namun terlihat Marchel mengabaikannya,
Drtt..Drtt..Drtt..
"ishh..ckk..berisik banget sih si Karen" Marchel terlihat sedikit kesal,
Drtt..Drtt..Drtt..
"hmm.." Marchel akhirnya mengangkat telepon dari Karen,
"Chel, hari ini lo kesekolah kan?" Karen memulai obrolan seperti biasa,
"iyalah" Marchel masih agak terbawa emosi,
"Chel, ayo dong jangan marah lagi sama gue..lo udah tiga hari lo ngediemin gue" Karen membujuk Marchel agar tidak lagi marak kepadanya,
"hmm" Marchel hanya mendeham saja,
"yaudah bye.." Karen memutuskan telpon yang tadi tersambung dengan Marchel,
Marchel menghela nafas panjang, lalu menghempaskan tubuhnya ke kasur.
💘
"halo Kar, gue udah didepan rumah lo..buruan keluar!" Marchel menunggu Karen untuk pergi bersama kesekolah,
"iya Chel sebentar, gue lagi turun tangga nih" Karen bergegas menuruni tangga rumahnya lalu berlari ke arah maminya untuk berpamitan,
"mi aku pamit kesekolah dulu ya..muuahh" setelah mencium maminya Karen langsung berlari keluar rumah.
Maminya belum sempat mengatakan apapun, ia hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan putri semata wayangnya tersebut.
"hai Chel, maaf agak lama" Karen membuka pintu mobil Marchel,
"iya" jawab Marchel singkat, Marchel menjalankan mobilnya.
-
"Chel..ayo dong jangan Marah lagi sama gue, maafin ya? Ya? Ya? Iya gak? Iya gak? Iyalah masa enggak" Karen membujuk Marchel,
"iya Kar, gue kan kemaren dah bilang iya" Marchel menjawab namun tidak menatap Karen karena sedang menyetir,
"senyum dulu tapi.." bujukan manja Karen sudah mulai keluar,
Marhel masih belum luluh,
"ayo dong Chel!"
Marchel melihat kearah Karen lalu tersenyum sedikit dan mengembalikan pandangannya kejalan,
"ih senyumnya gak ikhlas, yang ikhlas dong!" Karen membujuk manja Marchel untuk senyum yang indah dan ikhlas,
"tadi kan udah Kar"
"iih, yang tadi itu belum ikhlas, masa harus gue kasih tau sih caranya senyum ikhlas gimana?"
Tak ada jawaban atau tanggapan dari Marchel,
"Marchel.." Karen duduk menyamping kearah Marchel,
"apa?" Marchel menatap sekejap wajah Karen,
Drtt..Drtt..Drtt..
"eh handpone lo bunyi tuh Chel"
"ambilin Kar, didalem tas gue di yang paling depan!" Marchel meminta Karen mengambilkan handponenya, karena dia sedang menyetir,
"Anita??" Karen tidak tahu siapa Anita,
"Anita siapa?" wajah Karen berubah setelah melihat nama Anita,
"temen gue, yaudah angkat aja!" jawab Marchel tenang,
"kok gue gak pernah tau?" Karen masih belum mengangkat telpon dari Anita,
KAMU SEDANG MEMBACA
Adagio
Teen FictionHai, follow dulu ya sebelum baca!! Warning! 🚫Dilarang keras menjiplak!! Malu membaca penasaran dijalan, bikin tiruan/menjiplak memalukan.. . . . 'gue gak pernah berfikir untuk mencintai ataupun jatuh cinta, jadi maaf jika cara gue mencintai tidak s...