17. Party🎉

49 38 9
                                    


"halo Kar!"

"iya Ka.."

"lo jadi gak sih party-nya ke rumah Arga?"

"iya, Ka jadi"

"tapi lo dari tadi gue tungguin, lo nya gak dateng-dateng?"

"iya Ka, ini lagi siap-siap,"

"yaudah buruan ya..ditungguin temen-temen lain juga nih!"

"iya..eh Ka tunggu bentar!"

"apa lagi?"

"Marchel ikut gak?"

"enggak tau gue, kayaknya sih dateng soalnya tadi gue liat dia udah siap-siap gitu.."

"oh gitu yaudah Ka, gue mau berangkat nih.."

Karen dan Riska mengakhiri perbincangan mereka ditelepon, segera Karen bergegas menuruni tangga rumahnya lalu mencari keberadaan mami nya untuk berpamitan.

-

"mami.." Karen menghampiri maminya yang sedang di dapur,

"jadi sayang perginya?" tanya maminya,

"jadi mi..soalnya aku ditungguin Riska sama temen-temen Karen"

"oh gitu, yaudah tapi jangan kemana-mana ya! Pestanya dirumah Arga doang kan?" maminya memastikan,

"iya mi" jawab Karen meyakinkan,

"yaudah sana! Nanti kemaleman"

"yaudah mi aku pamit dulu ya..mmuuahh..mmuaahh" Karen mencium pipi dan tangan maminya,

"hati-hati ya sayang!"

"iya mi..Assalamu'alaikum" Karen bergegas menuju luar rumahnya.

"wa'alaikum salam."

-

"Pak Bagus, anterin aku kerumah Arga ya!" titah Karen kepada Pak Bagus kemudian masuk kedalam mobil,

"iya non.." Pak Bagus menjalankan mobil.

                                 💘

"Karenn..gilaa lo cantik banget" Riska memuji Karen yang berpenampilan bak putri raja,

"makasih.." Karen tersenyum lalu mengedarkan pandangannya untuk mencari keberadaan Marchel,

"lo nyari siapa sih Kar?" Riska heran,

"nyari Marchel" ucap Karen namun tetap mencari-cari keberadaan Marchel tanpa melihat Riska sedikitpun,

"Marchel lagi dijalan..uda tenang aja! Lo pasti bakalan ngeliat dia kok!" Riska menggoda Karen,

"heheehe..tapi kok dia gak ngabarin gue sih? Terus gue teleponin, dia gak angkat-angkat" Karen penasaran dengan Marchel yang dikapnya berubah-ubah,

"dia emang gitu Kar, kalo dia lagi kesel atau kecewa, dia pasti bakalan dingin atau diem" kata-kata Riska membuat Karen berfikir apakah ia tadi salah berbicara pada Marchel,

"yaudah ayoo, kita kedalem dong! Lo kan belum ketemu Arga sama temen-temen lain" sambung Riska lalu menarik tangan Karen menuju halaman belakang rumah Arga yang digunakan untuk berpesta.

-

"hai Kar!" sapaan lembut dari seorang lelaki yang amat ia kenal,

"hai Ga..maaf ya gue telat"

"it's okay Kar, yang penting lo dateng..oh iya mama gue nyariin lo tuh, masuka aja sana kedalem!" nada bicara Arga amat lembut dan penuh senyum,

AdagioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang