BAB 18

450 45 3
                                    

"Memaafkan belum tentu membuat kita lebih baik atau bahkan merasa lebih baik tetapi yang jelas membuka jalan kebaikan."-Diva anatasia

*****

pintu kamar rawat inap Diva terbuka dan menampakkan seorang yang hampir berhasil membuat Diva kehilangan nyawanya.

"assalamualaikum"salam Audrey .

"ngapain Lo kesini"tanya Geon dengan nada yang marah.

"gue kesini mau minta maaf"

"apa, maaf"tanya Geon dengan terkekeh.

"Yon jangan kaya gitu"ucap Diva dengan menepuk pundak Geon.

"gue udah maafin Lo kok, sebelum Lo minta maaf ke gue"ucap Diva dengan tersenyum membuat Geon geleng-geleng terheran dengan apa yang di ucapkan kekasihnya itu.

"makasih, tapi kenapa Lo mau maafin gue jelas-jelas gue udah hampir buat Lo mati" ucap Audrey dengan terheran-heran.

"karena gue pernah denger kalo orang jahat itu sebenernya bersal dari orang baik yang tertindas dan meminta untuk di perhatikan ,kan"ucap Diva membuat Geon kagum.

"iya, tapi Lo gak ada gitu rasa dendam sama gue"tanya Audrey sekali lagi.

"Gak ada Drey gue Lo sahabat , dendam itu gakbaik dan bisa ngerusak masa depan."jawab Diva dengan tersenyum.

"sa-sahabat"tanya Audrey

"iya , kita sahabat mulia sekarang"

"selama ini gue gak pernah denger kata sahabat lagi yang terucap dari orang-orang di samping gue mereka gak pernah tulus sama gue selama ini"ujar Audrey meneteskan air matanya.

"gue terlalu haus kasih sayang, perhatian, hingga gue lupa bagaimana harusnya gue bersikap." kata Audrey dengan tersenyum dan memeluk Diva.

"makasih dip"

"sama-sama"

"Yon"panggil Audrey pada Geon.

"hemm"dehem Geon tanpa minat untuk melihat ke arah Audrey.

"sory"ucap Audrey dengan wajah yang tertunduk

pintu kamar rawat inap Diva terbuka dan menampakkan sahabat-sahabat Geon.

"ass-"salam yang lainnya terpotong ketika pelihat Audrey yang berada di ruangan itu.

"ngapin Lo kesini"ucap Ara dengan sinis.

"iya mening keluar aja deh jangan buat ribut Disni"ujar Zara menambahkan ucapan Ara.

"gue juga mau minta maaf sama kalian"ucap Audrey dengan wajah tertunduk.

"What's the wind, suddenly Audrey apologized to us"ucap Ara mengibas-ngibaskan rambutnya.

"Please Ra if you don't forgive Audrey it means you are as rich as him"ujar Diva dengan nada lemah .

"it's true Dipa said there's nothing wrong with us forgiving someone, forgiving isn't necessarily wrong"ujar Shasa mengangkat kedua bahunya lalu memeluk Audrey.

"You already forgive us"ujar Shasa. sedangkan yang lainnya terheran-heran mengapa dua mahkluk ini hatinya seperti bidadari.

"Ra , zar"panggil Diva kepada dua cewek itu.

"ta-tapi kan"ucap Zara dengan gugup.

"gue aja maafin dia masa Lo enggak"ucap Diva melentangkan tangannya lalu mereka berpelukan layaknya teletabis.

sedangkan para cowok yang melihat itu saling pandang. Geon yang di tatap oleh mereka hanya menggakat kedua bahunya acuh.

"Yon"tegur Diva

"he already wicked you dear"ujar Geon dengan bingung.

"huff, harus berapa kali gue bilang sih memaafkan seseorang gak bakalan buat kita rugi"ujar Diva dengan sedikit menaikkan oktaf.

"hemm, yaudah Lo gue maafin"ucap Geon

"thanks to all of you, I hope I can turn into a better person"ucao Audrey dengan haru.

"assalamu-"ucapan salam dari Vero dan Wisnu terpotong ketika melihat Audrey dan keadaan yang canggung.

"ngapain Lo ke sini bangsat"ujar Vero dengan sarkas.

"dip ngapain dia kesini kalo gak ada kita Lo mungkin gak bakalan selamat waktu itu"ujar Wisnu dengan rasa bangga.

"gue makasih banyak sama kalian ,tapi plis yah maafin Audrey"

"what, sorry!!! you're crazy"ucap keduanya dengan keras.

"inget woy rumah sakit"ujar Alfa memberi tahu.

FLASHBACK

kelima cowok yang melihat Audrey yang akan mendorong Diva dari rooftop dengan rasa syok mereka berlarian menuju tangga untuk ke rooftop namun Alfa mencegah Vero dan Wisnu untuk ikut ke atas.

"lah ngapa lu berhenti"ucap Wisnu.

"mending kalian cari matras sebanyak-banyaknya Yang ada di ruang olahraga"perintah Alfa.

"buat"tanya Wisnu.

"kita ambil ancang-ancang aja kalo Audrey bener-bener dorong diva dari atas oke"ucap Alfa dan berlalu pergi meninggalkan mereka. Wisnu dan Vero pun berlarian dengan terbirit-birit menuju ruang olahraga yang sedikit jauh dari lapangan utama .ketika pintu di dobrak oleh Vero membuat guru olahraga pak Nurdin terkejut.

"astaghfirullah,kalian ini selalu bikin saya darah tinggi"ucap pak Nurdin

"pak matras mana buruan harus banyak"ucap Wisnu dengan heboh.

"kamu ini kenapa sih"tanya Pak Nurdin dengan santai.

"buruan pak kasian diva itu mau di dorong sama si Audrey dari rooftop"ucap Wisnu dengan tergesa-gesa.

"apa!! ya udah kalian ambil di sana buruan bapak mau liat dulu"ucap pak Nurdin berlaku pergi.

"anjing lima matras kita berdua yang bawa"ucap Vero yang termenung melihat nya.

"aelah buruan keburu diva terjun"ujar Wisnu

"Lu kira dia mau berenang"

"selama ini yang lemot Lo atau gue sih"

"kita berdua ,ayo ahk buruan"ucap Vero membawa lima matras dengan menggotongnya bersama Wisnu.

Dengan tepat waktu tubuh Diva terjun dari lantai lima dan tergeletak pada matras yang di pegangi oleh para laki-laki .mereka yang melihatnya mengucapkan syukur.

"allhamdulilah!!"ucap mereka serempak. para guru mendekati ke arah Matras itu.

"tolong telpon ambulan segera"ucap kepala sekolah .

"dan untuk kamu udrey ikut saya ke ruang kepala sekolah"ucap kepala sekolah menggunakan Toa.

FLASHBACK OFF.

bayangan itu terlintas di pikiran keduanya. rasanya masih mustahil untuk memaafkan Audrey mereka berdua sudah capek-capek mengangkat matras berjumlah lima dengan dua orang saja dan sekarang mereka di minta untuk memaafkannya?.

"mau kan"tanya Diva dengan dahi yang mengerut.

-GEON-

Jangan lupa tinggalkan jejak di setiap BAB ya...

Follow akun Instagram Sasya_ssya & wattpad_ssya.

Terimakasih.

Geon [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang