BAB 22

407 37 0
                                    


pintu instalasi gawat darurat terbuka dan menampakkan dokter yang menangani Shasa.

"gimana ke adaan pacar saya dok"tanya Alfa pada dokter tersebut.

"allhamdulilah pasien hanya syok aja dan tidak ada luka sedikitpun" ucap dokter itu.

"saya boleh menjenguknya dok" tanya Alfa.

"silahkan, saya pamit dulu permisi"ucap dokter itu berlalu pergi.

saat di dalam ruangan Shasa sudah sadar, sedari tadi Shasa tidak berhenti mengucapkan rasa syukur.

"sayang kamu gapapa kan"tanya Alfa.

"gapapa kok Al"jawab Shasa.

"gue boleh tanya"ucap Geon.

"boleh"jawab Shasa.

"Lo liat identitas yang udah nyulik Lo"tanya Geon dengan dahi yang mengerut.

"emmm"dehem Shasa.

FLASHBACK.

"Lo boleh bunuh gue tapi jangan sakitin sahabat dan cowok gue ,gue mohon"satu tetes air mata terjun membasahi pipinya.

"haha.. Lo gak mikir apa ,dengan lo mati berarti Alfa menderita bego."ujar cowok itu lagi.

"ya Tuhan apa yang harus Shasa lakukan."batin Shasa.

bayangan senyuman Alfa,orang tuanya, dan sahabatnya berputar dalam pikirannya.

"jika memang hari ini engkau mengambil nyawaku. aku hanya minta mereka tetap bahagia walau tidak bersamaku."batin Shasa.

cowok itu lagi dan lagi mencengkram pipi Shasa dengan kuat. Shasa meringis kesakitan.

"makan"ujar cowok itu berlalu pergi meninggalkan ruangan itu.

flashback off

di saat orang itu memberi makan Shasa sempat melihat identitas yang berada di belakang jaket hita cowok itu.

"tau ,dia pake jaket geng gitu namanya geng marvos gitu"jawab Shasa. inti BlackCarlos yang mendengar itu langsung menegaskan rahangnya.

"benerkan kata gue ,gak jauh bener kata Lo Yon mereka bangkit"ucap Vero yang di angguki Geon.

"kok bisa ya kan masih ada empat tahun lagi mereka di penjara"tanya Wisnu tidak habis pikir.

"iya juga yah"ucap Alfa.

"orang dalam"ucap babas tiba-tiba .

"bener orang dalam ,Azka nyuruh anak buah nya buat bebasin dia dan hancurin BlackCarlos. kasih tau anak-anak suruh hati-hati dan kumpul di basecamp utama"perintah Geon.

"dia bilang atau ancem sesuatu gak ke Lo"tanya vero pada Shasa.

"enggak cuman bilang bakal bikin menderita kalian dengan cara bunuh gue, cuman allhamdulilah banget kalian nolongin gue"ucap Shasa menjelaskan.

"terus kita bakalan ngapain Yon"tanya Wisnu.

"basecamp sekarang"ucap Geon.

"buat cewek jagain Shasa"perintah Alfa dan berlalu pergi bersama yang lainnya.

"Yon"panggil Diva.

"Lo tunggu di sini ya ,entar gue ke sini lagi sama yang lain"

"ta-tapi Lo hati-hati"ucap Diva.

"ya gak bisa hati hati sayang kan tawuran kamu ini"ucap Geon dengan terkekeh.

"pokonya hati-hati"

"iya"ucap Geon dengan tangan yang mengacak-acak rambut coklat Diva.

*****

mereka berhenti di parkiran rumah sakit.

"Yon Lo yakin ,kalo masa itu terulung gimana"tanya Wisnu dengan raut yang khawatir.

"gue yakin gak yakin nih"ucap Vero.

"Lo mau masa itu terlung ke orang sekitar kita atau kita sendiri"tanya Geon dengan tegas.

"kita sendiri"balas Alfa dan babas.

"gue di sini aja deh temenin cewek-cewek"ucap Vero hendak berlalu pergi namun di cegah oleh babas.

"kalian berdua inti jangan malu-maluin inti BlackCarlos "ujar babas

"gila ini babas oy yang biasanya cuman ngomong iya ,gak ,sama bebas"ucap Wisnu dengan heboh.

"eh iya anjir"balas Vero.

"yaudah kalo Lo berdua gak mau ikut gue tinggal cari initi yang baru"ucap Geon berlalu pergi meninggalkan mereka.

*****

"akhirnya kita ketemu juga Geon"ucap Azka dengan menyeringai.

"gak usah banyak bacot anjing"ucap Alfa dengan emosi yang meluap tangannya di tahan oleh Geon.

"jangan emosi inget rencana awal"ucap Geon menepuk pundak Alfa.

"mau pake tangan kosong atau senjata"tanya Azka dengan nada yang meremehkan.

"terserah Lo"ucap Geon dengan terkekeh.

"oke one by one"ucap Azka dengan menyeringai

.

.

.

.

.

.

Thanks you four taking the time.
Don't forget to vote and comment

Geon [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang