Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh ...
Halo para readers, bagaimana kabarnya, semoga kalian senantiasa baik, dan tetap semangat menjalani hari-hari.
~~~~~~~~~~~
Allah SWT berfirman dalam QS. An-Nisa ayat 32 yang artinya:
"Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. ... Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."
===============
"Jangan terlalu di pikirin pelajaran yang susahnya, kerjakan aja sebisa kamu, dek." Shankara seperti biasa mengantar Sekar ke kelas lebih dahulu.
"Iya kak. Oh iya kak, nanti pulang sekolah kita makan di luar yuk," ajak Sekar dengan antusias.
"Emangnya mau makan dimana?" tanya Shankara, tangannya membawa Sekar untuk duduk di teras kelas Sekar.
"Dimana aja, mau jalan-jalan sore aja gitu," jawab Sekar.
"Emang kamu gak Inget, sore ini kita mau kemana?" Shankara mencoba mengingatkan, biasanya Sekar yang bersemangat dan selalu mengingatkan nya.
"Kemana?" Sekar bertanya sambil berpikir sejenak. "Astagfirullah, aku lupa." Sekar terkekeh dan menepuk jidatnya.
"Ya udah kak, yang makan di luar lain hari aja,"
"Gitu dong, kita gak boleh lupa sama kewajiban kita." Shankara tersenyum, adiknya–Sekar–selalu menurutinya, dan patuh akan perintahnya.
"Aku masuk ya kak." Sekar berdiri dari duduknya, di ikuti Shankara juga berdiri.
"Kakak juga mau ke kelas. Jangan lupa untuk sholat Dhuha," ujar Shankara.
Terlebih dahulu Shankara pergi duluan, dan Sekar tetap berdiri di depan kelasnya. Hingga punggung Shankara sudah menghilang di penglihatannya, Sekar berbalik dengan cepat, sampai-sampai tubuhnya menabrak seseorang tanpa sengaja.
Buku-buku yang di bawa seseorang itu berjatuhan ke bawah. Dia memunguti nya dan di bantu oleh Sekar yang merasa bersalah.
"Maaf, aku enggak sengaja," ucapnya Sekar sambil terus mengambil buku yang berserakan, tanpa menatap mata orang di depannya yang sedang berjongkok.
"Enggak papa, gue juga minta maaf." Semua bukunya sudah terkumpul. Orang itu berdiri dibarengi dengan Sekar juga.
"Ini." Sekar menyodorkan buku yang di pungutinya tadi. "Maaf, aku benar-benar tidak sengaja. Pasti buku kamu ada yang rusak." Sebelum di terima oleh orang di depannya, Sekar lebih dulu memeriksa buku yang di pegang nya.
"Gak papa, gak ada yang rusak kok." Orang itu mengambil bukunya dari tangan Sekar.
"Embun kan?"
"I-iya." Embun mengangguk ragu. Pikirnya, Sekar akan menertawakan dirinya dari kejadian kemarin.
"Aku Sekar,"
"Iya tahu,"
"Kamu mau kemana?" Sekar bertanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind the scene [END]
Teen FictionIni bukanlah cerita remaja pada umumnya. Semua tentang Hidayah dari Allah lewat perantara teman, media sosial ataupun mengingat kematian. Kehidupan Sekar dan Embun akan memberi kisah. Di balik hidup mereka berdua, akan ada hikmahnya masing-masing. ...