[TILU] Kedatangannya

24 3 0
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh ...

Datang tanpa salam, menoreh luka berkepanjangan, dan pergi membawa segala penderitaan.


=============

Lagi-lagi paksaan demi paksaan semakin berat untuk di jalankan. Tanpa adanya keinginan atau keterampilan, semuanya bertolak belakang. Menghembuskan napasnya beberapa kali, sebagai penghilang rasa resah dalam dirinya.

Mau seberapa cantiknya sekarang, tetap saja dirinya tidak di pandang suka oleh semua orang. Rambut hitam legam panjang sepinggang, dengan bentuk wajah yang bulat, beserta pipi yang tembam. Terlihat imut dan menggemaskan, apalagi tubuhnya yang sangat pas, tidak besar dan tidak terlalu kecil.

Beberapa tetesan air berjatuhan dari wajahnya, ekspresi wajahnya datar melihat ke depan yang menampilkan dirinya. Memang benar, hanya cermin lah yang jujur mengekspresikan semuanya. Tetesan air mata bercampur dengan air di wajahnya. Rasanya sudah sangat lelah untuk menangis lagi. Keadaan hatinya begitu tidak baik, selalu saja resah dan tidak tenang.

"Cantik doang, bodoh iya." Celetukan seseorang dengan sangat tajamnya.

Telinganya tidak tuli, ia tetap mendengar apa yang di ucapkan perempuan yang keluar dari bilik toilet.

"Murahan, jangan menampilkan tampang sok polos Lo itu!" ucapan tajam oleh seorang perempuan lagi, sambil membuang botol plastik minuman bekas ke kepalanya.

"Jijik banget, apalagi mengingat pertama kali dia masuk ke sekolah ini!"

Sebuah rasa malu menjalar di tubuhnya. Iya, memang benar jijik. Bahkan dirinya sangat jijik dengan dirinya sendiri waktu itu, betapa bodohnya ia melakukan itu. Melakukan yang menurutnya bakalan di sukai oleh semua orang dulu, tapi malah kebalikan, mereka malah membencinya sampai sekarang, mungkin sampai ia lulus dari sekolah ini.

Flashback

Seluruh peserta MPLS (masa pengenalan lingkungan sekolah) di baris kan di lapangan. Mereka tentunya memakai seragam SMP sekolah mereka masing-masing dengan papan nama dari kardus bekas bertengger di lehernya menggunakan tali plastik. Rambut mereka tentunya di kepang dua, dan jangan ada make up sedikit pun di wajah mereka.

Tapi ada seorang perempuan yang sangat berbeda dari semua peserta MPLS, padahal dia juga sama seperti mereka semua, yang baru peserta MPLS.

Rambut panjang yang di Curly, polesan make up yang tebal dengan baju seragam SMP yang super ketat. Dia tidak menggunakan papan nama seperti yang lainnya. Hal itu tentunya mengundang perhatian banyak orang, tentunya semua anggota OSIS dan ketua OSIS sangat tidak percaya atas apa calon siswi di SMA yang di injakan nya sekarang.

Pada saat itu, dia terlalu percaya diri. Pikirnya akan di sanjung akan kecantikannya, tetapi malah di pandang jijik sama semua orang.

"KAMU!!" Suara teriakan penuh amarah terdengar dengan keras dengan memakai microfon di depannya.

"Saya," tunjuk nya pada dirinya sendiri.

"Iya kamu, CEPETAN!! KE DEPAN!!"

Semua peserta sebagian memejamkan matanya atas teriakan menggelegar itu, mereka takut. Memang sudah lumrah seperti ini, tapi yang di rasakan oleh semua orang, begitu sangat ketakutan, di bandingkan orang yang menjadi kemarahan sang ketua OSIS beserta para anggotanya.

Behind the scene [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang