📍Jeon's school.
.
Flashback 7
Sudah di katakan dari awal, menolak kemauan Seok-Jin adalah ide buruk. Sekeras apapun menolak, sampai darah mengalir dari matanya pun Seok-Jin akan tetap memaksa.
Jungkook anak tunggal, anak yang sudah mereka rencanakan. Awalnya, Ji-Soo memang mau memiliki 2 anak. Satu anak Laki-laki dan satunya lagi anak perempuan. Tapi Seok-Jin menolak. Sudah terbukti dari penolakan sebelum Jungkook di buat, Seok-Jin ini memang benar-benar tidak bisa di tolak keinginannya.
Sekarang yang sedang Jungkook pikirkan adalah, bagaimana cara meminta izin untuk melamar Lisa. Secepat ini? Ya, Jungkook tidak mau Lisa di ambil oleh orang. Jungkook yang tidak bisa di tolak sekarang, dan Seok-Jin harus menuruti apa yang Jungkook inginkan.
Nanti malam, Jungkook akan pergi ke rumah orang tuanya. Meminta izin, walaupun kemungkinan besar Seok-Jin tidak akan menuruti ide gila Jungkook, tapi Jungkook akan memaksa. MEMAKSA!! kalian ingat.
Siapa suruh Seok-Jin menempatkan Jungkook untuk menjadi kepala sekolah? Dalam seperkian detik saja Jungkook sudah mendapatkan calonnya.
"See you Lalisa." Gumam Jungkook sambil melangkah menuju kamar mandi.
Otaknya masih berkelana, memikirkan ekspresi Lisa saat tau dia akan di lamar. Bagi orang yang saling mencintai memang sweet, tapi bagi hubungan Lisa dengan Jungkook nantinya, pasti akan seperti robot. Kaku.
"Pasti menggemaskan."
Ya, terserah Jungkook saja. Lisa memang menggemaskan. Berponi, pipinya chuby, bibirnya seksi, badannya tinggi, kulitnya juga putih dan jangan lupakan bodynya yang bagus untuk di lihat pria ditambah kaki jenjangnya yang menambah kesan seksi. Jungkook tidak akan membiarkan hal itu terjadi pastinya.
"Ah sial!! Kenapa senyumnya selalu terekam? Pergi sebentar saja bisa tidak sih." Gerutunya.
Ini memang tidak bisa dibiarkan. Jungkook harus segera mengikat Lisa supaya dia bisa melihat senyum yang terekam dalam otaknya itu setiap hari, setiap Jungkook bangun tidur lalu setiap menyiapkan sarapan, yang paling penting. Memakaikan dasinya. Bisa meledak Jungkook.
Gila!! Ini memang membuat Jungkook gila. Jungkook mempercepat acara mandinya supaya dia juga bisa cepat untuk datang ke rumah orang tuanya, Jungkook sudah tidak tahan.
"Tolong aku.." lirihnya.
.
Seok-Jin dan Ji-Soo sedang mengobrol seperti biasanya, di ruangan favorit mereka. Yaitu, ruang keluarga. Obrolan mereka masih seputar putranya, masa depan untuk putranya.
Tidak dengan alasan Seok-Jin menjadikan Jungkook kepala sekolah, kelak Seok-Jin akan semakin tua syukur saja jika Jungkook sudah terbiasa dengan sekolahnya.
"Nyonya, tuan. Tuan muda ada di depan." Ucap pelayan.
Ji-Soo dengan perasaan senangnya tidak banyak bicara lagi langsung jalan sedikit berlari untuk sampai di depan.
"Jungkook.. apa kabar kamu." Ucap Ji-Soo.
Jungkook mendekat. "Aku baik-baik saja ma."
Seok-Jin datang dari arah belakang mereka untuk menyuruh mereka masuk.
"Masuk dulu, baru berpelukan sepuas kalian."
Ji-Soo mendengus tidak terima. Anak dan Ibu berpelukan biasa dong seharusnya, wajar-wajar saja kecuali, jika memang Seok-Jin iri dan ingin ikut berpelukan.
"Iri ya? Mau ikutan pelukan juga?" Tanya Ji-Soo, siapa tahu benar kan.
Jungkook melihat raut wajah Seok-Jin yang biasa-biasa saja, tidak ada perubahan. Itu artinya Seok-Jin benar-benar tidak ingin bergabung.
"Masuk dulu Ma. Jungkook akan membicarakan hal serius, tentang masa depan Jungkook."
Ucapan Jungkook membuat Ji-Soo syok. Masa depan? Jungkook sudah mau membicarakan tentang Masa depan? Langkah yang baik Jungkook.
°°°
Seok-Jin menunggu Ji-Soo dan Jungkook di ruang keluarga, tapi mereka berdua masih belum masuk juga, apa yang mereka bicarakan.
"Kenapa istri dan anakku masih belum masuk juga?" Tanya Seok-Jin kepada pelayan.
Pelayan yang di tanyai oleh Seok-Jin tersenyum, seolah menggambarkan ke sosweet an ibu dan anak itu.
"Itu tuan, nyonya dan Tuan muda masih berpelukan di luar." Jawabnya.
Seok-Jin menyuruh pelayan tadi kembali mengerjakan pekerjaannya lagi, sementara Seok-Jin memilih untuk menyusul.
"Masuk dulu, baru berpelukan sepuas kalian." Ucap Seok-Jin datang dari arah belakang mereka.
Jungkook mengangguk. "Masuk dulu Ma, Jungkook akan membicarakan hal serius. Tentang masa depan Jungkook." Ucap Jungkook kepada Ji-Soo.
"Masa depan?" Beo Ji-Soo.
"Iya, masa depan. Ayo kita bicarakan di dalam, aku harus cepat menjelaskannya tidak ada waktu banyak lagi."
Jungkook datang ke rumah kedua orang tuanya hanya membuat Seok-Jin dan Ji-Soo bingung, mereka malah dibuat harus nurut dengan apa yang dikatakan Jungkook. Apalagi, cepat? Secepat apa sih.
"Jadi apa yang mau dibicarakan sampai tidak ada waktu banyak lagi? Jangan membuat kami bingung."
Jungkook meminum teh yang dibuatkan khusus untuknya jika berkunjung ke rumah mewah ini, teh kesukaan nya juga.
"Papa harus menyetujui apapun keputusan yang aku mau, tidak boleh membantah. Mama juga!" Tegas Jungkook sebelum menjelaskan ke mereka.
Seok-Jin mengangguk, begitupun dengan Ji-Soo.
"Aku mau melamar gadis yang aku cintai besok, dia masih berusia 17 jalan 18 tahun. Gadis itu anak dari Tuan Min, aku sudah mendatangi mereka tadi siang dan mereka setuju. Tugas aku hanya meminta restu kepada papa untuk melamarnya." Jelas Jungkook.
Seenteng itu Jungkook bicara tanpa memikirkan apa akibatnya. Gadis berusia 17 tahun bukan untuk mainan, apalagi ini akan di lamar lalu setelah di lamar pasti akan dinikahi.
Gadis itu mungkin saja baru kelas 12 menengah atas, tentu saja Seok-Jin langsung membantah. Anaknya memang sudah gila.
"17 tahun? Jangan main-main Jungkook. Dia masih sekolah, jangan ganggu dia. Papa tidak setuju."
"Mama juga." Tutur Ji-Soo.
Jungkook menghela nafas. "Lihat aku Ma, Pa. Apakah wajahku terlihat seperti main-main? Apa aku akan mempermainkan dia? Tidak Pa. Aku sudah menyetujui apa yang Papa mau, sekarang giliran papa dan mama yang menyetujui yang aku mau. Aku hanya meminta restu, tidak lebih."
"Bukan begitu Jungkook-"
"Jika begini terus, Aku akan bertindak diluar ekspetasi kalian. Aku akan jalan sendiri, terserah kalian."
"Jika kalian bersedia merestui, silahkan datang ke alamat ini besok pagi, jika tidak merestui yasudah." Lanjutnya.
Jungkook bangkit dari posisi duduknya. Merasa urusannya dengan orang tuanya sudah selesai, Jungkook ingin segera pulang ke apartemennya.
Masalah besok, akan Jungkook urus. Sendiri.
°°°
Bersambung...
Subang, 12 Juni 2021.

KAMU SEDANG MEMBACA
[5] KEPALA SEKOLAH.
RomanceOn Going... Happy birthday to me. Semoga di umur yang sekarang selalu diberikan kesehatan, diberikan rezeki lebih, juga diberikan ide-ide lainnya untuk terus berkarya lewat cerita. Thank you untuk semuanya yang sudah mensuport ceritanya sampai di c...