10. Baby OH

2.6K 228 13
                                    

Typo adalah sebuah kesalahan yang begitu nikmat 🐻🐥

SeulHun

Kesehatan Seulgi semakin menurun sepulangnya dari rumah kedua orangtuanya, hal itu yang membuat semua anggota keluarga Oh menjadi khawatir. Bahkan nyonya Oh rela mengusir Sehun hanya untuk tidur disebelah menantunya itu, tapi itu semua tak berhasil Seulgi malah semakin parah.

Wanita itu benar-benar tak mau makan, hanya melamun, bahkan terkadang menangis, kalau saja bukan dari infus mungkin dia sudah menjadi mayat saat ini. Sehun yang tak tahan pun meminta semua orang meninggalkannya berdua dengan Seulgi.

"Kau tak mau makan?" Tanya Sehun dengan tenang.

Seulgi menggelengkan kepalanya, dia masih setia menatap televisi dengan mata kosongnya.

"Mau sampai kapan kau seperti ini? Sampai kau mati begitu saja meninggalkan aku sendirian, Seulgi sadar lah aku ada disini. Aku akan selalu ada untukmu jadi lupakan itu" Seulgi tak bergeming.

"Kalau kau terus seperti ini dan mati secara perlahan. Bukankan lebih baik kita saling membunuh, kau akan mati sama saja tapi dengan cara yang lebih elit. Dan aku setidaknya aku bisa mati bersama wanita yang aku cintai" Seulgi seketika mengalihkan pandangannya pada Sehun yang menyodorkan pistol padanya

"Terima ini, kita akan mati bersama. Kau menembak tubuhku dan aku akan menembak tubuhmu, tak akan ada yang terluka lagi bukan" senyuman Sehun seakan syarat akan makna.

Seulgi menggelengkan kepalanya, dia tak mau. Dia tak mau melakukan hal ini, dia tak mau kehilangan Sehun, dan dia tak mau jika Sehun juga harus menderita akan dirinya. Setidaknya masih ada satu manusia yang sayang dan peduli padanya, jadi dia tak akan membebani manusia itu

"Kenapa? Sama saja dengan cara mu yang ini kok, ini bahkan jauh lebih gampang. Daripada kau yang terus sedih hingga tubuhmu tak berdaya, dan aku yang ikut sedih karena kau tak memiliki semangat hidup lagi. Jujur Seulgi aku sangat kesakitan saat kau sendiri tak peduli pada hidupmu, bahkan sakit itu melebih rasa sakit luka yang nyata" Seulgi menangis saat Sehun sudah duduk disampingnya.

"Aku tak mau seperti ini, hiks. Aku mau melupakan itu, hiks.  tapi tak bisa Sehun, hiks. Perkataan mereka tak bisa aku lupakan, hiks. Dan kau, jangan pernah melakukan hal ini untukku. Kau terlalu berharga Sehun, hiks" Seulgi menundukkan kepalanya sesaat.

"Kalau aku berharga untukmu bolehkah aku meminta agar kau melupakan semua ini, kita lalui ini bersama. Aku milikmu dan kau milikku, jangan lupakan baby OH yang ada didalam perut mu sayang." Seulgi menganggukkan kepalanya dengan cepat.

"Buang pistol itu Sehun!! Aku takut" Sehun terbahak mendengarkan rengekan Seulgi.

"Baiklah tunggu sini sebentar, aku akan sekalian ambilkan makan siang mu" Seulgi mengangguk singkat seraya tersenyum.

Dia kembali, Seulgi akan berubah mulai sekarang. Dia tak akan menjadi Seulgi yang gampang terpuruk lagi, dia akan menjadi sosok ceria. Demi dia, demi Sehun, dan demi baby Oh yang ada di perutnya ini.

Tak kurang dari 15 menit Sehun datang membawakan nampan berisikan makanan, bukan hanya makanan di sana juga ada susu dan juga buah-buahan yang tentunya baik untuk kesehatan Seulgi dan bayinya.

Seulgi jujur rindu akan makanan, selama 3 hari ini dia terus-menerus memakai infus jadi dia rindu. Seulgi jauh lebih ceria sekarang, wajahnya yang cantik semakin bertambah ketika Sehun datang

"Suapi aku" rengek Seulgi

Dan Sehun tentunya siap selalu untuk mewujudkan apa yang Seulgi inginkan, Sehun menyuapi Seulgi dengan sesekali mengejek Seulgi tentang 3 hari kebelakang ini. Setelah menyelesaikan makanannya Sehun membawa Seulgi untuk turun ke bawah, karena di lantai bawah nyonya dan tuan Oh tengah menunggu mereka.

Melihat Seulgi turun dengan dibantu oleh Sehun membuat pasangan suami istri itu senang, nyonya Oh dengan tergopoh-gopoh memeluk tubuh Seulgi. Seulgi juga berharga untuk keluarga Oh, wanita itu akan memberikan pewaris untuk perusahaan yang mereka miliki.

"Sayang, gimana sudah sembuh?" Seulgi mengurai pelukannya dan tersenyum manis pada nyonya Oh.

"Sudah lebih baik mami, maaf ya 3 hari ini Seulgi membuat kalian jadi khawatir." Nyonya Oh menggelengkan kepalanya.

"Tidak sayang, berjanjilah pada mami kalau kau tak akan melakukan hal seperti kemarin. Mami sedih sayang kalau kau sendiri tak memiliki semangat hidup" Seulgi menganggukkan kepalanya.

"Karena Seulgi sudah hidup kembali, mari kita bicarakan tentang pernikahan kalian" ucap tuan Oh yang tengah berdiri dibelakang nyonya Oh.

"Apa itu tidak terlalu cepat?" Cicit Seulgi, sejujurnya dia malu untuk membicarakan hal ini.

"Tidak, yang terlalu cepat itu baby Oh yang ada di perut mu itu sayang. Kalau ini ditunda terus, kasihan dia tak memiliki status yang jelas. Jadi kita bicarakan pernikahan kalian" jawab nyonya Oh sambil menuntun Seulgi untuk duduk di sofa ruang keluarga.

"Mami sama papi sudah siapkan semuanya, gedung dan segala macamnya sudah siap. Tinggal menunggu kalian untuk fitting baju"

"Cepat sekali, kapan kalian menyiapkannya?" Tanya Sehun

Dia bukan ingin menunda tapi dia heran kenapa bisa secepat itu, setahunya kedua orangtuanya itu tak ada tanda-tanda akan menyiapkan perta pernikahannya.

"Cepat lah kan mami yang urus. Besok setelah check up kalian bisa ke butik pilihan mami, kalau kalian mau, kalian bisa lihat bagaimana persiapan pernikahannya"

"Terima kasih, terima kasih sudah menerima Seulgi dengan tulus. Seulgi bukan apa-apa tanpa kalian dan mungkin Seulgi hanya akan jadi nama yang dikenang kalau bukan kalian yang membantu Seulgi. Terima kasih" tak ada air mata, Seulgi berkata dengan tulus.

"Kamu menantu kami, jadi kami akan lakukan apapun untuk kamu sayang. Jangan berterimakasih seperti ini, mami sayang kamu. Dan kita menyayangi kamu dengan sungguh-sungguh" nyonya Oh kembali memeluk tubuh wanita itu.

🐻👶🐥


Setelah makan malam Seulgi dan Sehun duduk di balkon kamarnya, mereka menikmati udara malam yang begitu sejuk. Seulgi bersandar di dada Sehun, dia mengelus perut rata Seulgi.

"Aku ingin kerja Sehun" pinta Seulgi

"Kau mau jadi model lagi?"

"Tidak, aku ingin bangun sebuah usaha. Tapi tak akan buka usaha apa"

"Emm, gimana kalau buka cafe?"

"Nggak mau, aku tak bisa masak"

"Lalu ingin buka apa? Kau mau jualan baju"

"Gimana kalau buka rumah garmen, aku bisa menjahit dan menggambar baju"

"Em kalau begitu buatkan aku sketsa jas untuk pernikahan kita, aku siap untuk menjadi klien  pertama mu" ucap Sehun dengan senyuman manisnya.

"Oke, aku akan buatkan jas untukmu. Tapi kau ambilkan buku sketsa dan juga alat-alat gambar ku di rumah lama ku"

Seulgi menatap Sehun dengan mata berbinar tak lupakan senyuman yang beberapa hari ini hilang kini telah kembali, Sehun berjanji bahwa selamanya akan selalu menjaga senyuman manis milik Seulgi.

TBC...
Vote and comen 🤗🤗

Up lagi, lagi seneng up nih. Kalau kalian seneng bacanya.

Selamat berbuka puasa

Baby OH | SeulHun (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang