Pria tua itu menatap sinis Ronald dari tempatnya berdiri. Begitu menyadari bahwa Ronald sedang diperhatikan, membuat Ronald tampak merasa tidak nyaman dan memutuskan untuk keluar dari dalam mobil.
Di saat bersamaan, kendaraan milik Fredella baru saja melewati kendaraan Ronald yang terparkir. Hanya Xavier yang menyadari keberadaan mereka melalui pantulan dari dalam kaca mobil sementara Fredella sedang menundukkan kepalanya sembari menggenggam salib kecil di tangan kanan.
"Tuan Xavier," panggil Fredella seraya mengangkat wajahnya.
"Ya?" balas Xavier dengan kedua bola mata mengarah pada atasannya melalui pantulan kaca mobil.
"Temui Ronald dan Altha saat ini juga. Bawa mereka menghadapku sesegera mungkin," pinta Fredella.
"Baik nyonya."
"Dan satu lagi—"
Xavier kembali melihat Fredella dari pantulan kaca dalam mobil.
"Hubungi pihak rumah sakit untuk segera membawa mayat Sharoon keluar dari biara supaya bisa dilakukan autopsi," lanjutnya.
Xavier mengangguk perlahan dengan tangan yang terus menggenggam stir mobil agar mereka bisa tiba di tempat tujuan.
Sementara Ronald dan Altha berdiri tepat di hadapan pria tua tanpa berkata sedikitpun. Tampak dari mimik wajah pria tua itu terlihat sedikit ketakutan namun dia sendiri tidak bisa berbuat banyak karena lawan bicara yang sedang berada dihadapannya saat ini memiliki kekuatan di dalam kota mereka.
"Apakah kalian memiliki ikatan darah?" tanya pria tua itu.
Altha mengangguk.
Ronald terus menatap lawan bicaranya dengan intens.
"Kenapa kau mau melakukan hal ini?" tanyanya pada Altha.
Altha mengernyit heran.
"Katakan padaku apa yang sudah kau ketahui dari masa lalu di tempat ini," saut Ronald dengan tegas dan sedikit bernada tinggi.
"Kau benar-benar ingin mengetahui hal ini?" balas pria tua itu.
Altha dan Ronald saling bertukar pandang.
Sebelum pria tua itu mengatakan hal yang diketahui, dia meminta mereka untuk membawanya ke sebuah sudut kota tempat di mana tidak banyak orang yang tahu. Tanpa berpikir panjang, mereka setuju untuk membawa pria tua tersebut demi mendapatkan informasi seputar kota tempat mereka berada.
Ketiganya segera masuk ke dalam mobil milik Ronald. Pria tua itu duduk di kursi belakang penumpang sementara Ronald dan Altha duduk secara berdampingan. Mobil melaju dengan kecepatan penuh meninggalkan kota Grand Island Nebraska atas suruhan pria tua tersebut.
Sementara di kediaman rumah Fredella, setelah mengakhiri panggilan dari pihak rumah sakit, Fredella meletakkan kembali gagang telepon rumah dan menoleh ke arah Xavier yang berdiri di belakang pintu masuk.
"Kembalilah ke lokasi kerja dan temui Ronald untuk segera mendatangiku," perintahnya.
"Bagaimana jika aku bisa sampai tidak menemukan tuan Ronald di sana?" balas Xavier.
Fredella terdiam sejenak memandang lawan bicaranya itu. Xavier sendiri hanya bisa terdiam karena dia tahu bahwa saat ini, Ronald sedang bersama Altha pergi entah ke mana.
"Cari suamiku sampai kau bisa menemukannya," pinta wanita tersebut.
"Baik, nyonya," kata Xavier yang langsung bergegas meninggalkan kediaman rumah Fredella.
🔱🔱🔱
Kendaraan Ronald sudah tiba di sebuah lokasi tempat di mana terdapat beberapa orang penduduk yang sedang melihat sinis kedatangan mereka. Ketiganya segera keluar dari dalam mobil dan saat mendapati salah satu dari mereka mengenakan pakaian kegerejaan, membuat seorang wanita langsung menyerang ke arah Altha secara tiba-tiba. Ronald yang terkejut segera menghadang wanita tersebut sementara pria tua yang bersama mereka langsung menjauhi wanita itu dari Altha.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Completed] TSS [5]: M A R Y's Revenge
Horror[TONTON TRAILERNYA!] The Secret Series [5]: M A R Y. "They don't know the truth." ["Mereka tidak tau kebenarannya."] Mariana Joanne Artemus adalah seorang biarawati dan anak tunggal yang berasal dari keluarga kalangan bawah. Mariana atau yang dikena...