VII

280 49 14
                                    

Altha menoleh sembari tersenyum seramah mungkin. Dia mendapati Wanda berjalan menuju ke arahnya.

"Dari mana saja kau?" tanya Wanda. "Aku telah mencarimu ke mana saja."

"Untuk apa kau mencariku?" tanya Altha.

"Apa kau sudah mendengar bahwa Laura sedang dipanggil oleh para kepala biara terkait dengan kasus yang menimpa Victoria?"

"Tidak," Altha mengernyit. "Sejak kapan?"

"Baru saja," ucap Wanda.

🔱🔱🔱

Sementara itu di kediaman rumah keluarga Fredella, berita kematian salah satu seorang biarawati junior terdengar sampai ke telinganya. Dia sempat menyuruh Ronald untuk memastikan bahwa Altha sedang dalam keadaan baik-baik saja namun sampai sekarang Fredella belum mendapatkan kabar dari calon suaminya itu.

Ronald sendiri memutuskan untuk melakukan aktivitasnya tanpa mendatangi gereja Grand Island Nebraska atas suruhan Fredella karena dia merasa yakin jika adiknya tidak memiliki keterkaitan dengan aksi penemuan mayat dari biarawati itu. Ronald sedang termenung di dalam ruang kerja memikirkan apa yang akan dia lakukan agar dirinya bisa dengan cepat menyelesaikan urusannya di kota tersebut.

Suara ketukan pintu yang terdengar membuat Ronald langsung menatap pintu dan mendapati asisten bernama Xavier berjalan masuk untuk memberikan laporan terkait dengan hasil penjualan yang mereka terima. Ronald terus mendengar penjelasan dari pria tersebut namun pikirannya sama sekali tidak bisa terfokuskan akan hal itu.

Setelah selesai mendengarkan penjelasan itu, kini giliran Xavier yang ingin mendengar tanggapan dari Ronald. Tidak ada tanggapan dari pria itu, Ronald hanya menyuruh Xavier untuk lebih memantau perkembangan bisnisnya dari lapangan agar keuntungan mereka bertambah semakin besar. Xavier mengangguk tanpa memberikan respon. Kemudian, dirinya diminta untuk segera pergi dari ruang kerja milik Ronald.

Sementara suasana di biara tempat Altha berada, setelah dia dan wanda memutuskan untuk berpisah di perempatan koridor, Altha tidak sengaja berpapasan dengan Sharoon yang membuat mereka saling beradu pandang namun enggan untuk menyapa. Altha tiba di dalam kamarnya dan berdiam diri. Dia berpikir mengenai dokumen-dokumen serta foto yang disimpan di dalam ruang kerja kepala biara. Jika memang mereka merupakan biarawati terbaik di zamannya, bukankah lebih baik masing-masing dari foto mereka juga terpajang di raftar atau tempat perkumpulan para biarawati?

Dari tempatnya berdiri, dia sempat mendengar suara dua orang biarawati yang terdengar seperti sedang berbicara mengenai Victoria. Salah satu biarawati itu mengatakan bahwa kematian yang menimpa Victoria karena wanita itu kedapatan membuka pintu kamar pada malam hari hingga Victoria harus meregangkan nyawa. Sementara biarawati satunya berpendapat bahwa teman sekamar Victoria yang tidak lain adalah Laura, akan mendapatkan banyaknya interogasi dari kepala biara terkait dengan permasalahan tersebut. Yang lebih parahnya lagi, Laura kemungkinan besar Laura akan mendapatkan hukuman karena telah lalai melarang teman sekamarnya untuk tidak keluar dari dalam kamar. Suara mereka mulai terdengar dengan samar yang menandakan kedua biarawati itu sudah benar-benar pergi melewati kamar Altha.

Pada malam harinya, Sharoon melaporkan kepada Charlotte bahwa kamar yang didiami oleh Laura dan Victoria dalam keadaan kosong. Dia tidak bisa menemukan Laura untuk mengajak wanita itu agar bisa menikmati hidangan makan malam bersama di ruang refter. Berita menghilangnya Laura langsung tersebar dengan cepat dan tentu membuat beberapa biarawati junior yang memang tidak mengetahui dengan jelas apa yang sebenarnya terjadi di biara itu, tampak cemas karena takut hal buruk bisa saja akan menimpa mereka.

Sementara Altha sendiri tampak santai seolah berita itu hanyalah rumor semata meski perasaannya benar-benar begitu penasaran akan sisi lain dari bangunan tua yang sudah ada di kota Grand Island Nebraska itu. 

[Completed] TSS [5]: M A R Y's RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang