Hi, maaf atas keterlambatan update. Alasan aku tidak update selama hampir satu bulan dikarenakan aku sempat bed rest dan ada kendala lainnya mengenai TSS. Jujur, TSS cukup sulit untuk kurangkai karna aku berusaha agar bisa menyambungkan semua cerita dari awal sampai akhir. Itu nggak mudah untukku hehe. Terima kasih untuk kalian yang udah setia baca ceritaku dan nungguin cerita ini update. Semoga kalian masih mau menikmati alur ceritaku ini. -Loveyou guys.
🔱🔱🔱
Sementara di biara Grand Island Nebraska, Sharoon yang telah selesai menikmati makan malamnya, berjalan seorang diri untuk masuk ke dalam kamar. Saat akan membuka pintu, dia mendengar suara Charlotte yang memanggil namanya hingga membuat Sharoon menoleh ke arah samping. Charlotte berjalan mendekat dan meminta Sharoon agar esok hari bisa datang ke ruang kerjanya. Sharoon mengangguk perlahan selepas itu melihat Charlotte kembali melangkah menjauhi kamar tidur biarawati tersebut.
Saat Sharoon akan menutup pintu kamar, dia terkejut karena secara spontan tangan kanan Dianne menahan pintu itu agar tidak tertutup dari dalam. Dianne menyengir kecil dan mengatakan bahwa malam ini dia akan kembali menempati ranjang tidur miliknya di dalam kamar mereka.
"Bukankah kau akan bermalam di dalam kamar suster Altha?" tanya Sharoon.
"Dia sedang pergi keluar karena siang tadi nona Fredella memintanya kembali ke rumah," jawab Dianne. "Untuk itu aku akan bermalam kembali di dalam kamar ini."
Sharoon meletakkan bokongnya di atas ranjang sembari menatap ke arah Dianne. "Sampai kapan kau akan mengawasi suster Altha?"
"Sampai aku bisa mendapatkan jawaban bahwa dia benar-benar berkaitan dengan kematian para biarawati di tempat ini."
"Kalau sampai ternyata tuduhanmu itu salah?"
"Setidaknya aku sudah menjalankan tugasku atas perintah suster Charlotte," balas Dianne tersenyum.
Sharoon terdiam mendengar jawaban tersebut. Charlotte memang menugaskan keduanya untuk mengawasi Altha dan Elsie agar tidak membuat keributan di dalam biara. Namun menurut pandangan Sharoon, sepertinya Dianne sedang berusaha memaksakan kebenaran bahwa kematian para biarawati terjadi karena ulah Altha. Ditambah desas-desus yang tersebar memang mengarah pada Altha.
Sharoon mengetahui hal itu akan tetapi dia berusaha untuk tidak ikut campur karena mereka juga belum memiliki bukti kuat terlebih pihak gereja tidak memberikan informasi lebih lanjut mengenai kasus kematian yang menimpa para biarawati malang itu.
🔱🔱🔱
Eleanor membuka kedua matanya setelah selesai memanjatkan doa di dalam gereja seorang diri. Saat akan berbalik arah, dia dikejutkan akan kehadiran Roseline yang berdiri di belakang cahaya bulan tepat saat pintu gereja terbuka lebar. Roseline berjalan masuk secara perlahan sementara Eleanor berusaha untuk tersenyum ramah kepada pimpinan biarawati itu.
Roseline menyatukan tangannya ke depan dan mulut yang sedikit bergumam. Dia mengatakan kepada Eleanor bahwa jika ingin selamat karena kesalahan yang telah diperbuat di masalalu, Eleanor harus tetap berdoa kepada Tuhan agar bisa mendapatkan pengampunan karena waktu tidak akan bisa diputar kembali ke belakang.
Eleanor hanya bisa mengernyit mendengar pernyataan tersebut. Kemudian, dia memutuskan untuk pamit agar bisa masuk ke dalam biara meninggalkan Roseline seorang diri di dalam gereja. Eleanor terus melangkahkan kaki di dalam koridor yang sepi. Bahkan begitu sepinya suasana di tempat tersebut, dia bisa mendengar suara tapakan dari sepatunya sendiri hingga Eleanor tiba di depan pintu kamar. Saat masuk ke dalam kamarnya, dia melihat Charlotte sudah terlelap di atas ranjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Completed] TSS [5]: M A R Y's Revenge
Horror[TONTON TRAILERNYA!] The Secret Series [5]: M A R Y. "They don't know the truth." ["Mereka tidak tau kebenarannya."] Mariana Joanne Artemus adalah seorang biarawati dan anak tunggal yang berasal dari keluarga kalangan bawah. Mariana atau yang dikena...