Suara kicauan burung terdengar saat matahari mulai menampakkan dirinya. Seorang wanita yang berada di atas ranjang tampak mengerjapkan kedua mata dengan dahi mengernyit. Altha membuka matanya secara perlahan dan terkejut sesaat mendapati dirinya berada di dalam kamar. Altha segera beranjak dari ranjangnya dan berjalan membuka pintu kamar untuk memastikan bahwa dia memang benar-benar berada di dalam kamarnya.
"Selamat pagi suster Altha," sapa seorang biarawati junior saat hendak melewati pintu kamar Altha.
Altha mengernyitkan dahi melihat reaksi ramah dari biarawati itu. Kemudian setelah wanita tersebut berlalu, dia menoleh ke kanan dan ke kiri dengan suasana koridor yang kembali sepi. Altha menutup kembali pintu kamarnya. Dia menyender di belakang pintu dengan pandangan mengarah pada jendela kamar. Dahi Altha mengernyit sesaat dia melihat ada seorang wanita yang sedang berdiri di luar biara.
Langkah kaki Altha berjalan mendekati jendela kamar dan melihat Roseline sedang berjalan mondar-mandir secara perlahan dengan kepala menunduk. Kedua tangan wanita tua itu terlihat menyatu ke belakang. Altha belum bisa memastikan apa yang sedang dilakukan oleh Roseline di pagi hari. Tidak lama setelah itu, mereka mendengar suara seseorang yang memanggil Roseline hingga membuat wanita tua tersebut menoleh ke belakang sementara Altha secara spontan berjongkok agar tidak terlihat keberadaannya.
"Suster Roseline," panggil Sharoon bernada lembut.
Roseline menoleh tanpa memberikan reaksi.
"Apa yang sedang kau lakukan di luar biara?" tanyanya. "Mari kubantu untuk masuk kembali ke dalam ruang kerjamu."
Sharoon meraih lengan wanita tua itu dan menuntun Roseline untuk masuk ke dalam biara secara perlahan. Mereka berjalan memasuki sebuah koridor yang sepi. Sesekali Sharoon berdehem kecil agar suasana di sekitar mereka tidak terlalu tegang terlebih Sharoon masih menuntun kepala biara itu untuk masuk ke dalam ruang kerjanya.
Setibanya Sharoon di depan pintu ruangan, dia melepaskan genggaman tangan itu dan tersenyum. Roseline menatap kedua mata Sharoon dan berkata bahwa dia meminta Sharoon untuk mencarikannya sebuah tempat yang aman agar bisa bersembunyi. Ungkapan itu tentu membuat Sharoon mengernyit kecil.
"Bersembunyi?" tanyanya heran. "Bersembunyi dari apa suster?"
"Aku ingin bersembunyi," kata Roseline kembali sembari memutar arah dan membuka pintu ruang kerjanya.
Sharoon hanya bisa termenung mendengar ucapan dari wanita tua itu. Dia tidak mengerti mengapa Roseline memintanya untuk mencarikan tempat agar bisa bersembunyi. Kemudian dia kembali melangkahkan kakinya menjauhi ruangan tersebut.
🔱🔱🔱
Sementara di dalam kamar Altha, dia masih duduk termenung di tepi ranjang sembari memikirkan apa yang sebenarnya terjadi dan bagaimana bisa dia berada di dalam kamar. Suara ketukan pintu terdengar dari luar. Altha bangkit untuk berjalan membuka pintu kamar. Dia mendapati Dianne berdiri di ambang pintu dan meminta Altha untuk segera menikmati hidangan pagi yang telah disediakan oleh pihak gereja karena hanya dirinya lah yang belum terlihat di dalam refter biara.
"Jangan hanya berdiam diri di dalam kamar. Kau harus bisa berinteraksi dengan teman-temanmu," tutur Dianne. "Segeralah bergegas."
Altha tidak memberikan respon berupa jawaban selain hanya mengedipkan kedua bola matanya.
Wanita itu sempat memandang Altha dari atas hingga ke bawah dengan tatapan sinis yang melebihi sorot tatapan mata Sharoon saat sedang menatapnya. Selepas itu, Dianne memutuskan untuk meninggalkan Altha sembari melangkahkan kaki kembali.
Kepergian Dianne membuat Altha bisa bernapas lega. Dia memang tidak ingin terlalu lama berinteraksi dengan Dianne karena Altha merasa yakin bahwa ada yang tidak beres dengan wanita itu. Karena tidak ingin membuat masalah selama berada di dalam biara, Altha yang hendak menutup pintu kamar untuk mendatangi refter, tidak sengaja melihat seorang biarawati berpakaian putih yang berjalan dari sisi kanan hingga membuat Altha memutar badannya dengan rasa penasaran. Dia mulai melangkahkan kakinya mengikuti biarawati itu dengan cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Completed] TSS [5]: M A R Y's Revenge
Horror[TONTON TRAILERNYA!] The Secret Series [5]: M A R Y. "They don't know the truth." ["Mereka tidak tau kebenarannya."] Mariana Joanne Artemus adalah seorang biarawati dan anak tunggal yang berasal dari keluarga kalangan bawah. Mariana atau yang dikena...