3

2.9K 357 42
                                    

'The same person'

"Terlalu sibuk mengejar seseorang hingga tak sadar kita sedang di kejar."
-someone

_________________________________________________________

Yuuji bangun dengan berat di bagian punggung. Mata bulatnya ia buka perlahan. Namun sedetik kemudian mata tersebut kembali menutup nyaman. Feromon Gojo menyapa lubang hidungnya. Membuat Yuuji merasa aman. Andai saja hari ini mereka libur. Yuuji pastikan bahwa ia tak akan beranjak dan memilih tidur seharian. Tapi sayangnya hari ini Yuuji dan Gojo memiliki aktivitas masing-masing.

Dengan berat hati, Yuuji mengangkat lengan kekar pria di belakangnya. Membuat Gojo membuka matanya perlahan. Netranya menangkap wajah bangun tidur Yuuji yang benar benar lucu. Mata adiknya seakan mau tertutup. Rambut Yuuji berantakan tanpa pola. Bibir merah pria manis tersebut nampak tertekuk sempurna. Seolah tak ingin bangun dari tidurnya.

"Tidurlah, kita beristirahat saja hari ini." Ujar Gojo serak, lalu menarik Yuuji kedekapannya.

"Ugh-hari ini aku harus presentasi. Bangunlah Nii~" Yuuji bangkit dari tidurnya, kemudian menarik Gojo ke kamar pemiliknya. Mendorong pria jangkung tersebut agar segera mandi. Yuuji juga memulai ritual mandinya.

10 menit berlalu, Yuuji turun terlebih dahulu ke dapur. Tangannya dengan lihai memasak makan simpel di pagi hari. 5 menit kemudian Gojo turun dengan stelan jas biru dongker dan celana biru serasi. Keduanya sarapan seperti biasa.

"Aku akan mengantarmu berangkat." Ujar pria berambut putih memecah keheningan.

"Ti-"

Bunyi ringtone handphone Gojo membuat kalimat Yuuji kembali tertelan.

"Gojo-san, Mahito-san sudah datang." Sambut penelepon yang terdengar sedikit panik. Itu adalah suara Utahime. Sepertinya wanita tersebut cukup kebingungan karena kolega mereka datang lebih awal.

"Aku butuh waktu 20 menit untuk sampai di sana."

"Ta-"

Gojo menutup telepon nya sepihak tak mau waktu bersama Yuuji terusik.

"Tak usah mengantar ku, aku bisa berangkat sendiri." Ucap Yuuji tersenyum hangat bagai mentari. Ia paham akan kesibukan kakaknya. Jadi ia tak mau menambah beban Gojo.

"Tidak bisa, ak-"

"Gojo Nii-chan, pergilah ke kantor." Potong Yuuji pada kalimat protes kakaknya. Pria bersurai putih tersebut akhirnya bungkam. Mematuhi keinginan sang adik. Sarapan mereka berakhir, lalu keduanya berpisah.

"Yuuji-" Pria yang lebih tua menarik tangan Yuuji. Kemudian mendekapnya erat. Firasat nya tak baik hari ini. Ia hanya ingin berada di rumah dengan sang adik. Tapi hal tersebut tentu saja tak bisa di lakukan. Alhasil kegelisahan Gojo ia tuangkan dalam bentuk pelukan hangat.

Yuuji sedikit tersentak namun membalas pelukan pria di depannya tak kalah erat. Ia menepuk pelan punggung Gojo. Menyembunyikan wajahnya di dada bidang pria tersebut. Rasanya menenangkan, Yuuji harap hal ini tak akan berhenti.

Feromon Gojo menenangkan.
Feromon Yuuji menyenangkan.

"Cepat hubungi aku jika kau ada masalah ok, berjanjilah." Ujar Gojo dengan suara parau. Yuuji mendongak lalu melingkarkan tangannya pada leher jenjang Gojo.

"Hum, aku janji." Bibir Yuuji di tempelkan pada pipi sang kakak. Ia mengecupnya ringan. Lalu berlari melepas pelukan keduanya dan menaiki bis menuju sekolah.

BZone [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang