14

2.4K 249 18
                                    

'Tertolak'
"Apapun pilihan mu saat ini. Jangan terlalu kecewa pada hasilnya."
-Someone

______________________________________________________

Keesokan harinya mereka memutuskan untuk berjalan sembari menunggu festival kembang api di hari berikutnya. Tujuan mereka sekarang adalah bukit di belakang penginapan.

"Udah siap semua?" Tanya Gojo di sahuti teriakan oleh yang lain.

"Siap!"

Ketujuh orang tersebut naik keatas bukit melewati hutan bambu. Beruntung ada jalan setapak dengan tangga menuju puncaknya.

"Hah...ah cape plis. Kapan kita bisa istirahat?" Tanya Nobara berkeringat kelelahan. Dari depan secara berurutan ada Gojo, Yuuji, Geto, Nobara, Shoko, Megumi dan Sukuna.

Yuuji menoleh kebelakang. "Dasar, ini masih jauh tau." Pria berambut pink pudar tersebut berjalan menuju sahabatnya hendak membawa barang wanita tersebut. Tapi karena tak terlalu berhati-hati. Yuuji terpleset, beruntung Gojo segera menangkapnya.

"Nii...!" Ujarnya sedikit berteriak melihat Gojo meringis kesakitan karena kakinya terkilir.

"Ouch...ittai!" Pria berambut putih tersebut terduduk memegangi kaki kirinya yang terkilir. Yuuji panik menatap sang kakak

"Orang bodoh selalu bertambah. Horaa—!" Geto menawarkan punggungnya pada Gojo. Lalu pria albino tersebut naik kesana.

"Hum...Geto-san biar aku saja yang menggendong nya." Ucap Yuuji menatap pria berambut panjang tersebut memohon sembari menarik ujung bajunya. Geto sendiri setuju-setuju saja. Tapi tidak dengan pria yang di gendongannya.

Bisa-bisa harga diri Gojo hilang jika Yuuji menggendongnya. Gojo mencengkeram pundak Geto dan menatap nya tajam. Seolah berkata "Jangan!"

"Tak perlu Yuuji, monyet ini berat kamu gak akan kuat." Jawab Geto dengan senyum dan mata menyipitnya. Yuuji hanya mengangguk pasrah. Sebenarnya ia hanya ingin bertanggung jawab karena membuat Gojo terkilir. Walau sebenarnya bukan salah Yuuji. Tapi salahkan jalan yang licin itu! Yuuji tak salah!

Kurang lebih 30 menit mereka akhirnya sampai di atas bukit. Pemandangan di sana menyejukan mata. Penginapan di bawah sana sudah tak terlihat karena tertutup hutan bambu. Di atas cukup dingin dengan langit biru menghiasi angkasa ; aku ingin terbang dan menari jauh tinggi ke tempat kau berada.

:')

"Kemarikan kakimu!" Ucap Shoko mendekati Gojo membuat pria tersebut panik. Beruntung Geto segera menangkap nya. Di saat pria albino berkeringat dingin. Wanita di depannya malah menyeringai seram.

"Tidaaak!"

"Aku belum menyentuhnya bodoh!" Ucap Shoko geram langsung menarik kaki pria tersebut membuat sang empu berteriak kesakitan. Yuuji, Nobara dan Megumi menatap prihatin pada kejadian di depan mereka. Sedangkan Sukuna? Ia memiliki reaksi yang sama seperti Geto. Mereka tersenyum puas melihat keadaan Gojo.

Sepertinya Geto dan Sukuna bisa berteman baik.

"AAAAAAAKH SHOKO ANAK DAKJAL SAKIT SIALAN BANG—!"

'Plak!'

Shoko menampar mulut Gojo agar diam. Ia mengurut kaki tersebut memperbaiki persendian sahabatnya yang terkilir. Setelah selesai, Gojo segera berlari dan memeluk Yuuji. Seperti biasa ia mengadu.

"Uh Yuuji... Shoko melakukan KDRT!" Adunya memeluk sang adik yang kebingungan.

"Sejak kapan kita berada dalam satu rumah tangga? Gak sudi!" Sahut wanita perokok itu, pedas.

BZone [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang