16

2.5K 259 27
                                    

'For you mine'
"Kita tak akan pernah tau sebelum mencobanya."
-Someone

________________________________________________

Sudah dua hari berlalu sejak mereka pergi ke festival bersama. Sekaligus dua hari juga Gojo dan Yuuji resmi berpacaran. Tentu saja semua orang yang ikut ke festival saat itu mengetahuinya. Setelah mereka kembali ke penginapan.

Bagaimana tidak tau? Jika hal tersebut terlihat jelas. Sejak mereka datang aura kasmaran sudah terlihat dari tangan yang saling menggandeng dan pipi bersemu merah. Pikiran lima orang lainnya seolah terhubung dan mendapat satu kesimpulan.

"Mereka pasti jadian!"

Setelah hubungan telepati sesaat tersebut. Shoko bahkan Megumi mulai melontarkan pertanyaan beruntun. Tapi pertanyaan mereka kalah banyak dengan milik Nobara yang seperti struk belanjaan tujuh tahun kedepan.

Ya, akhirnya hubungan mereka tak bisa di sembunyikan. Beruntung orang terdekat keduanya menerima. Lebih tepatnya sudah tau hal seperti ini akan terjadi. Sehingga sikap mereka lumayan biasa-biasa saja. Walau ada satu orang yang terluka hatinya. Tapi genggaman tangan pria bertampang sangar di sampingnya berhasil menenangkan.

"Nii-chan!!" Teriak Yuuji dari lantai atas memanggil kakaknya yang kini berstatus kekasih. Sahutan dari lantai bawah membawa pemuda tersebut berlari menuruni tangga. Kemudian dengan langkah cepat menuju sumber suara di dapur. Tampak Gojo dengan apron coklat gelap tengah membuat sesuatu di dapur. Tangannya memegang gagang panci dengan panci yang tergeletak di lantai alias patah.

Keadaan di sana cukup mengenaskan dengan bumbu berserakan. Bahkan ada daging segar yang baru Yuuji beli kemarin. Kini telah berada di atas bak sampah. Pria albino tersebut menatapnya dengan keringat dingin bercucuran. Ia tersenyum kecut menyadari keadaan sekitar.

Mampus!

"Jadi...!?" Tanya Yuuji duduk di depan tersangka perusak perabotan dapur. Gojo meneguk salivanya kesusahan. Ia menatap Yuuji ragu-ragu. Jari telunjuk kedua tangan saling di tubrukan. Lalu menatap kekasihnya tersebut memelas. Tentu saja itu tak berpengaruh.

"Ehm aku mau masak steak. Tapi seperti yang terlihat malah gagal."

Gagal!

Kegagalan Gojo dalam memasak adalah menghancurkan dapur. Pernah sekali ia memasak mie tapi keran wastafel dapur sampai rusak. Hari itu seperti di landa banjir karena air keran tak mau berhenti. Si pelaku lalu berlari ke atas genteng. Agar tak tenggelam pikir bodohnya. Lebih bodohnya lagi ia juga berteriak seperti. "Tolong rumahku kebanjiran! Helep woi!"

Beruntung ada Geto yang masih waras datang setelah di telpon pria albino tersebut. Kemudian masalah keran pun terselesaikan.

Pernah juga ia memasak telur mata sapi tapi malah kebakaran karena bukan memakai minyak goreng. Ia malah menuang minyak tanah ke wajan. Sekali lagi karena beruntung api berhasil di padamkan oleh Yuuji.

Jadi jangan pernah biarkan seorang Gojo Satoru memasak. Bahkan menapakkan kaki di dapur. Jangan pernah!

Yuuji menghela nafas kasar, beruntung dapurnya masih belum hancur seberapa. Ia menatap manik biru terang di depannya sedikit kesal.

"Untuk apa Nii-chan masak hari ini?" Tanya Yuuji mendapat tatapan tajam dari yang di tanya. Siapa yang sebenarnya salah di sini? Kenapa Yuuji mendapat tatapan tajam?

Glek!

"A-ada apa?" Tanya Yuuji sekali lagi. Gojo semakin menekuk bibirnya, kesal.

"Aku ini kakakmu atau pacarmu hah!?" Ujar Gojo menaikan nada bicaranya. Yuuji kembali menghela nafas kasar. Ia mengusap wajahnya lalu kembali menatap sang pemilik netra biru.

BZone [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang