17

2.8K 251 33
                                    

'Libido'
"Jangan lupa bernafas. Kekurangan oksigen? Saya jual tabung elpiji."
-Someone

________________________________________________

Gojo mencumbui leher jenjang kekasihnya dan mulai menuruni dada. Di kecup nya dua tonjolan pink tersebut bergantian membuat pemiliknya mendesah pelan. Yuuji meremat surai putih tersebut perlahan.

"Mnnh....aah~" Yuuji bener-benar menyerahkan dirinya pada Gojo. Bahkan suara desahannya tak ada usaha untuk di tahan. Gojo menjilati nipple tersebut sesekali menghisapnya hingga tegang. Mulut hangat itu kembali naik menjamah leher putih Yuuji yang kini penuh dengan tanda kemerahan. Gojo menjilat lalu menghisapnya kuat. Ia mengecup kissmark baru tersebut.

Pria albino di atas melepaskan kaos hitam legamnya. Alpha ini memamerkan tubuh berototnya. Tangan Gojo menarik jemari Yuuji untuk menyentuh badan tersebut. Yuuji sedikit terpanah sejenak. Memang mereka sudah sering melihat anggota tubuh masing-masing. Tapi kali ini beda status, rasa dan keinginan. Yuuji hanya ingin Gojo!

"Yuuji...~" Panggil pria di atas membuyarkan lamunan nya. Yuuji membelai rahang tegas tersebut sampai dada.

"Satoru~" Tangannya di arahkan memeluk leher milik sang kekasih. Ia menarik Gojo mendekat. Memposisikan bibirnya tepat pada telinga sensitif pria tersebut. Yuuji menjilati daun telinga memerah di atas. Mengigit nya perlahan sembari memberi sentuhan lembut pada pria di atas.

"Ngghm....Yuu~ah." Gojo berusaha menumpu berat tubuhnya pada kedua tangan. Ia berusaha keras agar tak menimpa pemuda di bawah yang masih sibuk memberi rangsangan.

Pria bersurai putih mendorong pundak Yuuji menjauh. Ia menatap kekasihnya tersebut sayu-sayu. Lutut Gojo di arahkan ke antara selangkangan pemuda di bawah. Lalu mulai menggesek penis Yuuji dengan lututnya. Ia kembali mencumbui dada sang kekasih. Meremas dada rata tersebut dan membuat nipplenya menegang.

"Anh...nggah Ssatoru~" Yuuji meremes rambut Gojo perlahan. Salivanya berceceran seiring desahan yang mengeras. Tangan besar Gojo kini beralih meremas kejantanannya membuat Yuuji hilang akal. Ia kembali mendesah ria memanggil nama sang kekasih.

Agar tak terlalu sakit pria albino tersebut terlebih dahulu melakukan persiapan. Di bukanya selangkangan Yuuji lebar-lebar. Sebagai informasi kedua orang tersebut sudah benar-benar naked tanpa sehelai kain pun.

Gojo memberikan pelumas pada hole berkedut milik Yuuji. Empunya sedikit berjengit terkejut. Pria di atas berdiri di antara selangkangannya. Lalu memasukkan satu jari kedalam sana. Membuat desahan kuat kembali terlontar dari pria di bawah.

"Aagh!! Annh sa–sakit..." Yuuji menatap Gojo berkaca-kaca. Albino tersebut mendiamkan jarinya di sana.

"Mau lanjut?" Tanyanya menatap pria yang lebih muda dengan senyum tipis. Yuuji mengangguk sebagai jawaban. Gojo pun mulai menggerakkan tangannya keluar masuk. Seiring waktu sudah tiga hari berada di dalam sana.

"Mnggh...anh~"

Gojo merobek kondom hitam yang sudah ia siapkan. Di pakainya benda elastis tersebut pada kejantanan. Kaki Yuuji di angkat ke atas dan di buka lebar. Gojo memposisikan penisnya yang menegang pada hole basah Yuuji.

"Yuuji aku masuk–!"

Ujung penis tersebut baru masuk tapi Yuuji sudah menangis histeris. Air matanya lolos begitu saja. Ia menggigit bibir menahan teriakan. Sprei abu-abu di kamar tersebut sudah tak beraturan seiring remasan tangan Yuuji padanya.

"Akh...mphh!" Benda besar dan panas tersebut sudah seutuhnya memasuki hole Yuuji. Gojo memberikan jeda sejenak.

Ia menatap pemuda di bawahnya yang memerah padam. Wajah Yuuji penuh peluh. Air matanya membanjiri pipi. Surai pink pudarnya terlihat lepek. Yuuji mengigit bibir bawahnya dan memejamkan mata.

BZone [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang