Chanyeol menatap serius layar laptop miliknya. Mengetik beberapa kata sembari sesekali mengalihkan pandangan pada arlojinya. Ia mendesah pelan dan menoleh pada sosok pria paruh baya yang berada tak jauh darinya.
"Sampai kapan ayah akan berada disini?"
"Aku tak akan beranjak sedikit pun. Sampai kau memberi jawaban yang jelas. Alasan mengapa kalian tidak jadi menikah."
Sahutnya membuat pria itu kembali menghela nafas kasar.
"Sudah kubilang. Ia hanya pergi begitu saja. Chaeyoung lah orang yang membatalkan pertunangan kami."
"Tepat sekali. Mengapa gadis semanis Chaeyoung bisa melakukan hal seperti itu padamu? Terlebih kau adalah calon penerus Dinamic Park. Kau. Kakekmu bahkan mewariskannya langsung kepadamu dan bukannya aku."
"Ck."
"Apa kau tak melakukan hal yang membuatnya jenuh?"
"Itu tak seperti yang ayah pikirkan."
Park Sung Woong, pria yang merupakan ayah dari Chanyeol itu pun bangkit dan membenarkan posisi dasinya.
"Kakekmu belum tau mengenai pembatalan pernikahan ini. Media belum merilis berita apapun karena aku berusaha menutupinya."
"Apa?"
"Aku tak mau tau. Pernikahan harus tetap terjadi dua bulan lagi."
"Tapi, bagaimana caranya? Chaeyoung bahkan memblokir kontakku."
"Apa aku memintamu untuk mengemis padanya?"
"Hah?"
"Menikahlah. Dengan siapapun. Kau bisa mengajak gadis manapun yang kau temukan di jalanan."
"Ayah, yang benar saja!"
"Beruntungnya kakekmu belum bertemu dengan Chaeyoung. Dan untungnya gadis itu bukan dari kalangan konglomerat."
"Tapi-"
"Lakukanlah jika kau tak ingin ditendang dari daftar pewaris. Temukan segera calon pengantinmu. Bulan depan kakekmu akan kembali ke Korea saat semua urusannya di Hongkong telah selesai. Dan saat itu, ia pasti ingin bertemu dengan calon cucu menantunya."
Putusnya sebelum ia benar-benar menghilang di balik pintu. Membuat Chanyeol menghela nafas kasar seraya mengacak-acak rambutnya.
-
"Sooyoung, ada apa denganmu?"
Sungjae, pria yang sedari tadi begitu bersemangat itu menepuk pelan bahu Sooyoung membuat gadis itu tersadar dari lamunannya.
"Maaf. Tadi kakak bicara apa?"
"Ah, soal rumah di daerah Dohak yang ingin kubeli waktu itu. Kau tau, ternyata pemiliknya adalah ayah dari temanku. Ia akan menurunkan harga jika aku jadi membelinya."
Ucapnya bersemangat sementara Sooyoung menanggapinya dengan senyum tipis walau tampak jelas gurat kegelisahan di wajahnya.
Selepas kepulangan sang kekasih, tak ada yang gadis itu lakukan selain mengurung diri di kamar. Tiga minggu telah berlalu semenjak kejadian itu menimpanya. Sejak saat itu pula ia memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya di club malam. Menghindar. Adalah yang Sooyoung lakukan saat ini. Khawatir jika pria jangkung yang bahkan tak ia ketahui namanya itu akan bertemu lagi dengannya dan membuat ia harus kembali mengingat malam yang entah mengapa terasa sedikit menggairahkan baginya. Hanya dengan mengingat hal itu, membuat pipinya memanas.
Sooyoung kembali menghela nafas dan menggeleng cepat. Menepuk ringan kedua sisi pipinya dan menghirup nafas dalam kemudian menghembuskannya.
"Sadarlah Park Sooyoung. Itu hanya kesalahan. Semuanya akan baik-baik saja, semuanya akan-"
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage by Accident [END]
Fanfiction{FANFICTION} "Tanggung jawab." Dua kata yang Sooyoung ucapkan pada sosok pria yang baru di kenalnya beberapa waktu lalu. Adalah Chanyeol, pria yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya itu pun mendongak dan menatap gadis yang berdiri tak jauh darinya...