Chanyeol terburu-buru membuka pintu mobil begitu ia selesai memarkirkannya. Melangkah cepat memasuki rumah dengan membawa sebuah kantung hitam di sertai senyum manis yang menghiasi wajah tampannya. Langkahnya terhenti begitu melihat salah seorang pelayan yang membungkuk memberi hormat.
"Dimana Sooyoung?"
"Nyonya berada di ruang tengah tuan. T-"
Belum selesai pelayan itu menyampaikan kalimatnya, Chanyeol telah lebih dulu berjalan melewatinya dan bersenandung kecil.
"Sooyoung? Dimana istri pemarahku? Aku datang membawa bungeoppang kesukaanmu. Aku membelinya di warung yang biasa kita datangi. Tada-"
Serunya dengan suara yang ia buat seimut mungkin. Sangat tidak cocok dengan perawakannya yang terlihat garang. Namun tak lama, pria itu mematung di tempatnya begitu melihat kedua mertuanya yang ternyata sedang berada di ruang tengah. Menatapnya terkejut sama halnya dengan Chanyeol. Sementara Sooyoung yang melihat tingkah suaminya hanya dapat menghela nafas pelan.
"Kau.. Membelikan Sooyoung makanan di warung pinggir jalan?"
"Ah.. Apa kabar ayah dan ibu mertua."
Sapa Chanyeol membungkuk tegas. Sooyoung pun bangkit dan mendekati sang suami. Mengambil alih makanan yang ia bawa dan mengusap lembut punggungnya.
"Cepat mandi, kau pasti kelelahan."
Ujar gadis itu sementara Chanyeol mengangguk cepat sebelum ia kembali membungkuk.
"Saya akan segera kembali."
Pamitnya seraya bergegas menuju kamar.
"Apa itu tadi? Apakah ia benar-benar sosok suami tegas? Sikapnya sangat kekanak-kanakan."
"Ayah.."
"Meski begitu ia membelikan bungeoppang kesukaan Sooyoung."
Ucap sang ibu yang kini membela menantu kesayangannya itu.
"Apa itu hal yang penting?"
"Dia membelinya di warung pinggir jalan sayang."
"Lalu?"
"Seorang CEO sepertinya membelikan bungeoppang di warung. Bukankah itu sangat romantis?"
"Cih."
Sooyoung tersenyum tipis melihat ayahnya yang kini tak dapat menyangkal ucapan istrinya. Wanita itu tau betul walau ayahnya terlihat sangat tidak peduli dan ketus kepada Chanyeol, nyatanya ia sangat menyukai menantunya itu.
"Mengapa kau masih berdiri? Duduk. Ibu hamil tak boleh berdiri terlalu lama."
"Ah benar. Ayah, ibu, ayo kita makan bungeoppang saja."
Sahutnya yang kini kembali duduk dan membuka kantung bawaan sang suami.
Sembari menunggu pria itu, Sooyoung mengajak kedua orang tuanya menonton televisi. Membicarakan banyak hal perihal bagaimana kesehariannya, mengenai pengalaman yang ia alami saat hamil, dan banyak hal lainnya.
Sementara Chanyeol setelah selesai membersihkan diri, pria itu nampak ragu berdiri di depan pintu kamarnya. Ini adalah kali pertamanya bertemu dengan kedua mertuanya itu setelah ia menikah dengan Sooyoung. Terlebih ia ingat betul bagaimana menakutkannya ayah mertuanya itu.
Dengan menarik nafas panjang kemudian menghembuskannya perlahan, akhirnya pria itu memberanikan diri membuka pintu dan berjalan menuju sofa. Terduduk di samping sang istri dan tersenyum menyapa kedua orang tua Sooyoung.
"Bagaimana pekerjaanmu hari ini?"
Pertanyaan yang wanita paruh baya itu lontarkan Chanyeol tanggapi dengan senyum tipis sebelum ia menjawab pertanyaan tersebut.
"Tidak banyak pekerjaan yang harus saya kerjakan hari ini bu."
"Aku dengar jika kau sering pulang lebih awal dan mengerjakan pekerjaanmu di rumah. Apa itu karena Sooyoung?"
Chanyeol hanya mengangguk pelan sebagai jawaban. Sementara ibu mertuanya itu tersenyum sumringah kini.
"Sooyoung sering kesulitan tidur karena kehamilannya. Jadi saya ingin menemaninya hingga tertidur."
"Terima kasih karena sudah menjaga anakku."
Sebuah kalimat singkat yang terlontar dari bibir sang ayah mertua membuat ketiga orang itu sontak menoleh dengan tatapan terkejut mereka. Sementara pria paruh paya itu berdehem pelan dan nampak canggung.
Usapan lembut di punggung tangan Chanyeol membuat ia menoleh kearah Sooyoung yang kini tersenyum kearahnya.
"Sepertinya ayah sangat menyukaimu."
Bisik Sooyoung yang membuat Chanyeol menghela nafas lega. Kini pria itu dapat tersenyum lebar menampilkan sepasang lesung pipinya yang manis.
-
Sooyoung berjalan memasuki kamar dan mengedarkan pandangannya mencari sosok sang suami. Namun tak ada siapapun disana dan hanya terdengar suara air yang mengalir dari dalam kamar mandi. Menandakan bahwa prianya itu tengah berada di dalam.
Sooyoung pun berjalan menuju ranjang dan terduduk di tepi. Mengusap lembut perut besarnya dengan senyum yang mengembang di wajah cantiknya.
Suara dering ponsel milik Chanyeol yang terletak di atas nakas tepat di samping ranjangnya membuat atensi gadis itu teralihnya. Perlahan senyumnya memudar begitu nama Chaeyoung terpampang di layar ponsel sang suami. Sooyoung menggigit bibir bawahnya dan melirik kearah jam dinding. Ini sudah pukul sembilan malam, apa yang ingin wanita itu lakukan dengan pria yang sudah beristri?
Disaat yang bersamaan, pintu kamar mandi terbuka menampilkan sosok Chanyeol dengan rambut basahnya.
"Kau belum tidur?"
Tanya pria itu yang Sooyoung jawab dengan gelengan pelan.
"Ada telfon untukmu."
Ujar Sooyoung sembari menyandarkan tubuhnya di bahu ranjang. Sementara Chanyeol berjalan mendekat dan meraih ponselnya. Seketika pria itu pun terdiam. Ia beralih menatap Sooyoung untuk beberapa saat sebelum akhirnya berjalan menjauh.
"Halo."
Sahut pria itu begitu menerima panggilan tersebut.
"APA?? DIA KAN TIDAK BISA MAKAN BAWANG. BAGAIMANA BISA KAU TIDAK MENGECEKNYA LEBIH DULU!!"
Suara bentakan Chanyeol membuat Sooyoung yang larut dalam pikirannya itu pun tersentak kaget. Ini adalah kali pertamanya ia melihat Chanyeol marah setelah enam bulan mengenalnya.
Tak lama Chanyeol memutus sambungannya dan beralih menatap sang istri. Terdengar pria itu menghela nafas pelan seraya berjalan mendekat.
"Aku harus pergi."
Ucapnya singkat sementara Sooyoung yang kini tengah mengusap lembut perutnya itu pun menoleh.
"Kemana?"
"Aku tak akan lama."
Sahut pria itu sementara Sooyoung hanya terdiam.
"Jika kau tak mengijinkan, aku tak akan per-"
"Pergilah."
"Hah?"
"Wanita itu menunggumu bukan?"
Ujar Sooyoung yang kembali mengusap perutnya.
"Sooyoung-"
"Tapi jangan pulang terlalu malam. Aku dengar salju akan turun lebat hari ini."
"Di musim semi seperti ini?"
"Maka dari itu. Bagaimana bisa salju turun sekarang?"
Chanyeol kembali tersenyum dan berlutut di hadapan sang istri. Menggenggam lembut kedua tangannya dan menatap teduh wanita itu.
"Aku akan segera kembali. Dan aku akan menjelaskan semuanya saat kembali nanti. Semua yang ingin kau ketahui."
Ujar pria itu yang Sooyoung angguki dengan senyuman.
~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage by Accident [END]
Fanfiction{FANFICTION} "Tanggung jawab." Dua kata yang Sooyoung ucapkan pada sosok pria yang baru di kenalnya beberapa waktu lalu. Adalah Chanyeol, pria yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya itu pun mendongak dan menatap gadis yang berdiri tak jauh darinya...