"Kau meragukanku."
"Tidak."
"Kau meragukan anakmu."
"Tidak. Itu tidak benar."
"Kau meragukan kami!"
Teriaknya dan mendorong keras Chanyeol untuk menjauh. Tangisnya sudah pecah kini. Tak berniat untuk membendungnya lagi. Menatap nanar pada pria yang kini berlutut di hadapannya.
Sooyoung menghapus buliran bening yang entah sudah sejak kapan membasahi kedua sisi pipinya. Ia menarik nafas panjang dan menghembuskannya sebelum kembali menatap sang suami.
"Benar. Jika cerita seperti itu lebih masuk akal bagimu, maka kau boleh mempercayainya."
Chanyeol mendongak mendengar kalimat yang wanita itu ucapkan. Dengan cepat ia menggeleng dan segera bangkit.
"Tidak."
"Anggap saja jika aku tidur dengan banyak pria dan kau hanyalah salah satu diantara mereka."
"Tidak. Jangan bersikap seperti ini."
"Anggap saja jika anak ini memang bukan anakmu. Kau boleh mempercayainya."
"Aku bersalah. Aku salah karena untuk beberapa saat aku sempat meragukanmu. Karena itu maafkan aku, hm?"
Pinta Chanyeol menggenggam erat kedua tangan sang istri.
"Sooyoung, jangan seperti ini. Anak kita bisa mendengar semuanya."
"Memangnya kenapa jika ia bisa mendengarnya? Kau bahkan sudah meragukannya. Bukankah itu sama saja?"
"Maafkan aku. Aku bersalah padamu."
Ucapnya seraya memeluk Sooyoung. Tak membiarkan wanita itu lepas sedikitpun dari kungkungannya. Sementara Sooyoung yang mulai lelah meronta pada akhirnya hanya kembali menangis dan melayangkan pukulan-pukulan pelan di punggung Chanyeol.
"Maafkan aku. Maafkan aku."
Ujar pria itu untuk yang kesekian kalinya. Membiarkan pukulan-pukulan beruntun di punggungnya itu perlahan melemah dan berubah menjadi usapan pelan.
-
"Kau mau kemana?"
Ucap Chanyeol kala merasa pergerakan sang istri di sampingnya. Pria yang semula tertidur itu lantas mengubah posisinya menjadi duduk. Seakan penuh kewaspadaan dan hal itu telah terjadi selama beberapa hari terakhir semenjak pertengkaran mereka.
Sooyoung menghela nafas lelah. Menatap jengah pada jemari yang menahan lengannya itu.
"Kau tak akan pergi bekerja lagi hari ini?"
Chanyeol menggeleng cepat menjawab pertanyaan sang istri.
"Kau mau kemana?"
"Aku hanya akan pergi ke kamar mandi."
"Aku akan menemanimu."
"Kau bercanda?"
"Apa?"
Tanya pria itu terdengar polos.
"Sampai kapan kau akan terus menempel seperti ini? Kau tak takut pada kakek? Ia terus menghubungiku dan memintamu untuk pergi bekerja."
"Aku tak akan pergi bekerja jika kau tak ikut denganku."
"Aku tak akan pergi. Aku tak akan kabur ke manapun. Jadi berhenti bersikap seperti anak kecil dan pergi bekerja!"
Chanyeol terlonjak kaget mendengar Sooyoung membentaknya. Ia menatap lekat sepasang netra istrinya. Memastikan jika perkataan wanita itu tak ada kebohongan sedikitpun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage by Accident [END]
Fanfiction{FANFICTION} "Tanggung jawab." Dua kata yang Sooyoung ucapkan pada sosok pria yang baru di kenalnya beberapa waktu lalu. Adalah Chanyeol, pria yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya itu pun mendongak dan menatap gadis yang berdiri tak jauh darinya...