"Ha-halo."
Sapa Chanyeol setelah keheningan yang cukup lama. Pria itu kini terduduk di lantai, di hadapan sepasang suami istri paruh baya yang menatapnya seduktif. Dengan bertumpu pada kedua kakinya, ia mengambil posisi duduk tegak.
"Jadi kau, pria gila yang beberapa saat lalu mengatakan akan berkunjung kesini dan meminta restu untuk menikahi anakku?"
"Sayang.."
"Ayah.."
Chanyeol beralih menatap Sooyoung dengan menelan salivanya sebelum akhirnya kembali menatap kedua orang tua gadis itu dan tersenyum canggung.
"Jika aku boleh tau, sejak kapan kau mengenal anakku?"
"Sebu-"
"Aku mengenalnya sejak tiga tahun yang lalu dan sejak saat itu kami memutuskan untuk berkencan."
Sahut pria itu memotong ucapan Sooyoung dan menjawab pertanyaan sang calon ibu mertua. Jawaban yang ternyata cukup memuaskan. Terbukti wanita paruh baya itu tersenyum kini. Sementara ayah Sooyoung berdehem pelan membuat nyali Chanyeol kembali menciut.
"Anak ini. Pantas saja kau menolak saat ibu bilang akan menjodohkanmu. Rupanya ucapanmu yang mengatakan jika sudah memiliki kekasih bukan sebuah kebohongan. Akhirnya kau membawa kekasihmu juga. Terlebih untuk membicarakan pernikahan."
"Ah.. Ibu.."
"Apa kau sudah bekerja?"
Dua kata yang ayah gadis itu lontarkan membuat Chanyeol kembali mengambil posisi duduk tegak.
"Ya."
"Apa pekerjaanmu?"
"Oh! Setelah di pikir-pikir, wajahmu tidak asing."
"Ya?"
"Benar. Kau Chanyeol yang itu. Aku tak akan salah mengenalimu."
Seru ibu Sooyoung menepuk pelan telapak tangan dengan sepasang matanya yang berbinar.
"Yang itu? Apa maksudmu?"
"Benar kan? Kau calon CEO Dinamic Park? Aku sering mengikuti berita tentangmu di televisi."
"Dinamic Park?"
"Sayang kau tak mengetahuinya? Kakeknya adalah pemilik pusat perbelanjaan terbesar di Seoul."
"Hah. Kupikir pekerjaan seperti apa. Ternyata hanya meneruskan usaha keluarga."
"Ayah!"
Kali ini Sooyoung kembali bersuara dengan memukul pelan lengan ayahnya itu. Tentu ia memahami betul bagaimana sikap sang ayah yang sangat protektif terhadapnya yang merupakan anak satu-satunya yang mereka miliki.
"Tunggu. Yang kudengar dari berita jika kau akan menikah."
"Eee.. Itu.."
Keringat dingin mulai membasahi kening Chanyeol kini. Baru saja beberapa saat yang lalu ia bersyukur karena statusnya yang mudah dikenali membuat ia setidaknya akan mendapat restu dari calon ibu mertuanya itu. Namun kini status itu lah yang dapat menjadi batu sandungan baginya.
"Itu hanya berita yang diciptakan oleh media. Sebelumnya kami bahkan belum merencanakan hal itu."
Terima kasih kepada Sooyoung yang dengan begitu tanggap dapat membuat alasan yang bisa di terima oleh kedua orang tuanya. Samar-samar pria itu menghela nafas lega kini.
"Ah jadi begitu."
"Apa alasanmu ingin menikahi anakku secara tiba-tiba?"
"Ee itu.. Pertama, karena kami sudah berkencan cukup lama dan aku sudah merasa yakin untuk menjadikannya istriku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage by Accident [END]
Fanfiction{FANFICTION} "Tanggung jawab." Dua kata yang Sooyoung ucapkan pada sosok pria yang baru di kenalnya beberapa waktu lalu. Adalah Chanyeol, pria yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya itu pun mendongak dan menatap gadis yang berdiri tak jauh darinya...