30 END

1.3K 111 19
                                    

Hai ~
Ini chapter terakhir ya guys 😁
Akhirnya bisa namatin cerita ini juga setelah hampir setaun 🙈
Whaatt?? Setaun??
Gak nyangka bisa selama ini on goingnya 🤣
Aku tuh dalam setahun belakangan jadi susah mikirin alur cerita. Gak kayak pas pertama mulai nulis lagi. Jadi mohon dimaklumi kalo updatenya lamaaa dan gak bisa tiap hari kayak dulu 😅
So, happy reading bestieh ~

***

Keringat dingin seakan tak ada habisnya membasahi kening Sooyoung. Satu tangannya mengusap lembut perut besarnya. Dan satu tangannya lagi membalas genggaman Chanyeol yang setia mendampingi, tak kalah eratnya dengan pria itu.

Tatapan mereka saling beradu, seakan saling memberi kekuatan. Dan seolah mengerti dengan jalan pikiran masing-masing, mereka kompak mengangguk.

Sooyoung menarik nafas panjang kemudian menghembuskannya perlahan. Kembali merebahkan kepalanya yang sempat terangkat. Menatap langit-langit ruangan bernuansa putih itu lekat-lekat.

"Anda sudah melakukannya dengan baik Nyonya Park. Sekarang, bisakah anda kembali mendorongnya? Pelan-pelan saja tidak perlu terburu-buru."

"Ya dokter."

Sahut Sooyoung singkat.

"Kau bisa melakukannya."

Ucap Chanyeol berusaha menguatkan. Sooyoung tersenyum tipis dan mengangguk samar. Ia kembali menarik nafas panjang dan bersamaan dengan hembusan nafasnya, wanita itu melakukan dorongan untuk berjuang melahirkan putera pertama yang dikandungnya sejak sembilan bulan yang lalu. Dengan tenang, dan perlahan sesuai anjuran sang dokter. Tak lama, suara tangisan bayi yang memenuhi ruangan dapat sedikitnya mengurai ketegangan yang ada disana.

Chanyeol dan Sooyoung kembali menatap. Tangan pria itu bergerak mengusap dan membelai wajah sang istri yang bermandikan keringat.

"Kau sudah berjuang. Kau melakukannya dengan baik."

Ujar Chanyeol dengan suaranya yang bergetar. Tak perlu dijelaskan. Semua orang tau bahwa pria yang baru saja meresmikan dirinya sebagai seorang ayah itu tengah mati-matian menahan tangisnya.

Sooyoung tersenyum tipis dengan tatapannya yang begitu sayu. Perlahan dengan sisa tenaganya, ia merentangkan kedua tangannya. Mengisyaratkan bagi pria itu untuk mendekat. Tanpa berucap, Chanyeol menghambur memeluk sang istri dan menumpahkan tangisnya disana.

"Mengapa kau menangis?"

"Aku mencintaimu."

Sooyoung mengerjap mendengar pengakuan cinta pria itu yang datang dengan tiba-tiba.

"Aku pikir aku tak akan bisa melihatmu lagi. Aku takut kau akan meninggalkanku."

Tangis Chanyeol yang begitu jelas di telinga Sooyoung. Membuat rasa lelah yang semula begitu menggerogoti terasa hilang begitu saja. Wanita itu tertawa riang dan mengusap lembut pundak sang suami.

"Mengapa aku harus pergi? Jagoan kita bahkan baru saja lahir."

"Apakah sakit? Pasti tidak mudah mengeluarkan anak kita. Apa kau kesulitan? Coba kulihat.."

Chanyeol melepas pelukannya dan memperhatikan Sooyoung lekat. Wanita itu kembali tersenyum dan jemarinya bergerak mengusap wajah basah pria itu.

"Tentu saja sakit. Mana ada melahirkan yang tidak sakit?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 03, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Marriage by Accident [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang