11

873 118 20
                                    

Chanyeol mengernyitkan keningnya kala membuka pintu kamar namun tak mendapati keberadaan sang istri disana. Ia melirik sekilas kearah jam dinding. Sudah lewat tengah malam dan ia tak melihat sosok gadis yang harusnya tertidur lelap di atas ranjangnya yang empuk.

Suara air yang mengalir dari dalam kamar mandi membuat pria itu bergegas. Mengetuk pelan pintu dan mendengar suara keran air yang di matikan.

"Kau baik-baik saja?"

Tanyanya yang tak lama pintu kamar mandi terbuka dan menampakkan sosok yang sedari tadi ia cari dengan sepasang matanya yang sembab.

"Kau menangis?"

Tanyanya sekali lagi namun Sooyoung hanya tersenyum tipis dan menggeleng pelan seraya menunduk. Tanpa menghiraukan tatapan bingung Chanyeol, ia melanjutkan langkahnya menuju ranjang dan terduduk.

"Kau terlihat pucat. Aku akan menghubungi dokter."

Pergerakan pria itu terhenti kala Sooyoung menahan pergelangan tangannya.

"Tidak usah. Aku baik-baik saja."

"Tapi kau-"

"Aku hanya mual. Dan itu hal yang biasa dialami wanita hamil."

"Biasa? Jadi maksudmu kau sering mengalaminya?"

"Em."

Chanyeol terdiam untuk beberapa saat di posisinya sebelum akhirnya menghela nafas pelan dan terduduk di samping Sooyoung.

"Maaf. Karena terlalu sering berada di ruang kerja aku jadi tak tau apa yang kau alami."

"Ah tidak tidak. Kau tidak salah. Itu sudah pekerjaanmu. Jadi tak ada yang bisa kulakukan."

"Apa yang kau inginkan?"

"Hm?"

"Sesuatu yang dapat membuatmu merasa lebih baik. Seperti makan atau minum. Kau ingin sesuatu?"

Sooyoung mengerjapkan matanya beberapa kali. Pria super sibuk dihadapannya saat ini yang bahkan hanya ia temui beberapa kali setelah dua minggu menikah dengannya, saat ini menanyakan hal yang ia inginkan. Membuat semburat merah menghiasi kedua sisi pipinya walau tak jelas terlihat.

"Sebenarnya aku..."

"Katakan."

"Tidak, bukan apa-apa. Kau kembalilah bekerja."

"Katakanlah."

Sooyoung menggigit bibir bawahnya dan menggeleng cepat. Mengusap lembut perutnya dan tertunduk.

"Sooyoung?"

"Aku ingin kau tetap disini."

"Hm?"

"Daripada kembali ke ruang kerja dan tidak tidur, untuk malam ini tinggallah disini."

Ujarnya dengan ragu-ragu dan suara yang nyaris tak terdengar.

"Su-sungguh. Ini bukan keinginanku, tak seharusnya aku mengatakan hal tak pengertian seperti ini. Tapi.. ta-tapi.."

"Aku tau."

Sahut Chanyeol membuat Sooyoung kembali mendongak dan menatap lekat sepasang manik mata pria di hadapannya.

"Aku sering mendengar dari teman-temanku. Bahwa istri mereka jadi lebih manja saat mengandung."

Pria itu tersenyum tipis dan bangkit kemudian melepas jas yang ia kenakan dan melonggarkan ikatan dasinya.

"Aku harus mandi."

"Ma-mandi.."

"Badanku rasanya lengket. Jadi aku harus membersihkannya terlebih dahulu sebelum tidur denganmu."

Lanjutnya dan berjalan memasuki kamar mandi. Meninggalkan gadis yang kini terdiam dengan wajahnya yang memerah.

Cukup lama Sooyoung hanyut dalam lamunannya hingga pintu kamar mandi yang terbuka membuatnya kembali tersadar. Seketika matanya membulat sempurna begitu sosok di hadapannya saat ini hanya mengenakan celana pendek dan bertelanjang dada. Terlihat sibuk mengeringkan rambut dengan handuk yang menggantung di lehernya.

Tanpa ia sadari, jemari lentiknya meremas lemah piama yang ia kenakan seraya menggigit bibir bawahnya. Sementara Chanyeol tak menyadari sikap sang istri yang kini tengah menahan malu.

"Mengapa kau masih duduk disana?"

Pertanyaan yang pria itu lontarkan membuat Sooyoung kembali mendongak dan mendapati jika suaminya itu kini telah berada di sisi kanan ranjang. Dengan mengenakan pakaian dan celana panjang, bersiap untuk merebahkan dirinya.

"Ah.. I-"

Ucapan gadis itu menggantung tat kala Chanyeol tersenyum simpul dan menepuk pelan sisi kiri ranjang. Mengisyaratkan agar Sooyoung turut merebahkan dirinya. Tanpa mengucap sepatah kata pun, gadis itu memilih mendekat dan mengambil posisi tidur terlentang. Menarik selimut hingga menutupi dada dan menatap lurus kearah langit-langit kamarnya.

"Kau tak mau tidur?"

Tanya Chanyeol yang sedari tadi memperhatikannya. Ia memiringkan kepala dan menumpunya dengan satu tangan. Sepertinya pria itu tak menyadari jika perlakuannya sedari tadi telah membuat jantung Sooyoung berdetak tidak sesuai ritmenya.

Terdengar gadis itu berdehem pelan dan memberanikan diri menatap pria di sampingnya. Terdiam untuk beberapa saat sebelum ia membuang muka dan memejamkan matanya begitu rapat.

"Aku akan tidur."

Sahutnya yang membuat Chanyeol tersenyum geli karena sikap istrinya yang ia rasa begitu menggemaskan. Lama ia memperhatikan gadis itu dalam keheningan hingga suara dering ponsel yang terletak diatas nakas mengalihkan perhatiannya. Pria itu lantas meraih benda berbentuk persegi itu dan melihat nama pemanggil. Ia kembali mengalihkan perhatiannya pada Sooyoung sejenak sebelum akhirnya menonaktifkan ponselnya.

Senyum tipis kembali menghiasi wajah lelah Chanyeol. Jemarinya bergerak bebas membenarkan letak selimut yang menutupi tubuh sang istri dan memberinya tepukan-tepukan ringan. Membuatnya agar tak terganggu dalam tidurnya.

Detak jantung pria itu seolah terhenti sejenak begitu Sooyoung bergerak mendekat dalam tidurnya. Mempersempit jarak antar wajah keduanya. Ia bahkan dapat merasakan hembusan nafas halus sang istri. Setelah hampir tiga bulan mengenal Sooyoung, Chanyeol baru menyadari akan satu hal.

"Cantik."

Puji pria itu tanpa ia sadari.

-

Pagi yang cukup cerah untuk mengawali hari bagi sepasang suami istri yang kini berdiri di ujung pintu. Chanyeol melirik sekilas kearah jam tangannya sebelum ia menarik knop pintu.

"Tunggu."

Sanggah Sooyoung membuat pria itu lantas berbalik dan memandang bingung sang istri yang perlahan mendekat. Menyerahkan sebuah bungkusan dengan ragu-ragu.

"Apa ini?"

"Bekal untuk makan siang. Yang aku dengar dari ayah jika kau sering melewatkan makan siang karena tak sempat keluar dari ruanganmu."

"Jadi kau membuatkannya untukku?"

Gadis itu hanya mengangguk pelan sebagai jawaban sementara Chanyeol tersenyum lebar menampilkan sepasang lesung pipinya yang manis.

"Terima kasih."

Ujarnya sembari meraih bingkisan tersebut dan melanjutkan langkahnya meninggalkan kediaman megah mereka.

-

Chanyeol berjalan melewati koridor menuju ruangannya dengan senyum yang enggan memudar dan tatapannya yang tak teralihkan dari bingkisan yang sedari tadi ia bawa. Begitu tiba di depan pintu ruangannya, ia memutar knop pintu dan berjalan masuk. Namun senyumnya perlahan memudar begitu melihat sosok wanita yang tengah berdiri membelakanginya.

"Park Chaeyoung.."

~~~

Maafkan aku yang jadi slowww update. Kerjaanku di kantor sebenernya lagi gak banyak.
Cuma minat nulisku yang lagi ilang-ilangan.
Jadi harap maklum 😅

Marriage by Accident [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang