Hai epribadeh nungguin enggak?
Jangan lupa vote and komen yaa💜
Dan sebarin cerita ini ke temen temen kalian.Selamat membaca.
👅👅👅Hembusan angin senja menambah kesan dingin ditubuh Laura. Kavin mengajaknya ke rooftop rumahnya untuk menenangkan Laura atas kejadian tadi. Sendirian ditemani musik alam, adalah hal yang sekarang menjadi penenang Laura.
Saat ini dia butuh pikiran yang jernih untuk mengambil keputusan. Menurutnya Naufal sangat keterlaluan kali ini. Laura sempat berfikir ingin mengakhiri semuanya. Tapi dia sadar, Naufal sudah menemani Laura selama belasan tahun. Dan dengan masalah ini? Apakah naufal akan hilang di kehidupan Laura? Entahlah Laura tak ingin mengambil pusing hal ini.
Right now I love you, but I hate your nature.~ Laura Syifanazia Thufaila
Saat ini Kavin sedang melihat Laura dari kejauhan. Melihat rambut coklat yang sengaja digerai terbang kesana kemari. Ingin sekali memeluknya. Tapi keinginan itu dia tepis, saat ini Laura hanya butuh waktu untuk berfikir.
Deruman ponsel yang memiliki logo apel dibelakangnya membuyarkan pandangan Kavin. Terpampang nama yang sangat sangat tidak asing dilayar depan handphone nya. Dengan sigap Kavin mengangkatnya dan menempelkan pada telinga kirinya.
"Keruangan kerja papa sekarang!"
Dengan tergesa-gesa Kavin menghampiri Laura dan berniat mengajak Laura keruangan papanya.
"Jangan letakkan kebahagiaanmu ditangan orang lain, sebab ketika dia hilang,kamu berantakan." ucap Kavin.
"Basi." jawab Laura.
"Ikut gue"
"Kemana?" tanya Laura.
"Ruangan papa." ujar Kavin jujur.
"Ngapain??"
"Misi cantik." ujar Kavin tak sadar. Ia melihat rambut Laura yang digerai. Dengan wajah yang mulus dan putih. Ditambah lagi matanya yang selalu jadi pujaan Kavin. Sangat sangat sempurna.
Degup jantung Laura kian mencepat, Kavin sangat ahli mempermainkan jantung nya. Ditatap sedekat ini oleh Kavin. Laki laki yang dikagumi banyak wanita. Dan juga dipuji cantik oleh orang ganteng. Jika sekali lagi ini terjadi, bisa bisa Laura akan kena penyakit jantung.
******
Memasuki ruangan kerja Bagas memang hal yang biasa bagi Kavin. Tapi tidak dengan Laura.
"Masa' iya secepat ini gue harus kenalan sama mertua." pikir Laura.
Sadar dengan pikiran ngaco yang terlintas di kepala Laura. Laura memukul mukul pelan kepalanya dengan tangan yang mengepal.
"Apa sih raaa!" gumam Laura sedikit teriak tapi tertahan.
"Heh! Kenapa sih suka banget mukul kepala lo?" ujar Kavin panik.
"Gapapa, tadi kepala gue-" balas Laura tapi dia kesulitan memikirkan alasan yang tepat.
"Ga usah gitu lagi, gue gak suka."
Kavin mengambil tangan Laura, menggenggam dan tak ingin melepaskannya.
Ceklek

KAMU SEDANG MEMBACA
BEAUTY CHARMING
Roman pour Adolescents[PRIVATE!] MASIH DALAM PENGERJAAN PENYELESAIAN!! HARAP FOLLOW UNTUK PART SELANJUTNYA! Menawan,pemberani,dan pastinya terkenal dilingkungannya. Siapa lagi kalau bukan Laura Syifanazia Thufaila. Perempuan yang mempunyai sejuta pesona. Kecantikan lekuk...