HAII KETEMU LAGI DENGAN MRSLIAA😌
MAU NGINGETIN NIHH, BAGI YANG BACA PLIS LAH VOTE AND KOMEN. HARGAIN AUTHOR YANG UDAH SUSAH SUSAH MIKIR!!BULAN PUASA BANYAKIN SEDEKAH YUK🕊
VOTE AND KOMEN GAK BIKIN KALIAN RUGI!!OKE HAPPY READING ❤
Rutinitas biasa bagi Laura saat pagi disambut dengan riuhnya suara Danial. Tapi tidak dengan hari ini. Danial entah mengapa tiba-tiba saja diam dan tak ingin banyak bicara. Bahkan ketika ia bangun tidur pun sama sekali tidak ada sapaan yang keluar dari mulut tipisnya.
"Morning Danial." sapa Laura sembari menduduki bangku yang sudah disiapkan untuk sarapan bersama.
"Iya." jawab Danial singkat.
Danial yang biasanya memiliki aura ceria, tiba tiba padam pagi ini. Hal itu membuat seisi keluarga terutama Meysa selaku bunda dari Danial berpikir keras.
"Danial lagi kenapa?" tanya Meysa.
"Gapapa."
Sontak jawaban singkat yang keluar dari mulut Danial menjadi penyebab acara pandang pandangan antara Laura, Meysa, dan juga Pandji.
"Makan dulu, ntar juga balik lagi." ujar Pandji yang disambut anggukan singkat istri dan anaknya.
Setelah selesai makan pun, Danial sama sekali tidak mengeluarkan satu kata. Laura dengan pikiran cerdiknya berusaha mengetahui penyebab adiknya mendadak bisu tersebut.
Sampai pada satu titik yang mencuri perhatian Laura. Tangan mungil Danial tengah membawa secarik kertas yang berisikan tentang sebuah surat dengan hiasan cinta disekitarnya.
"Udah pasti ni akan jadi cinta monyet." gumam Laura .
"Danial mau tau ga, cara ngeluluhin cewe?"ujar Laura mencoba memancing Danial.
"Apa kak?" tanya Danial antusias. Ternyata ide Laura tidak buruk.
"Kamu nanti daftar beladiri."
Brak
"Enggakk!"
Gebrakan dan bentakan Meisya membuat pandangan seisi ruang makan teralihkan. Pandji yang sedang meminum secangkir kopi pun hampir saja terkena kemeja bersihnya.
"Pelan pelan bund." ujar Pandji.
"Maaf yah, abisnya Laura pake segala ngasih ide beladiri." ujar Meisya sembari membersihkan tangan suaminya yang terkena kopi tadi.
"Lah emang kenapa bund? Danial juga harus belajar jadi anak laki dongg" balas Laura yang dihadiahi tatapan permusuhan Meisya.
"Udah gausah dilanjut! kalian berangkat, nanti telat." ucap Pandji mengalihkan suasana, tak ingin jika ini terus berlanjut bisa bisa sampai Maghrib pun Putri dan istrinya akan beradu mulut tanpa henti.
Laura mendengar perintah dari ayahnya pun langsung segera menyambar tote bag berwarna biru langit nya. Ingin sekali melanjutkan perdebatan dengan bundanya, tapi mengingat dia harus pergi sekolah, keinginan tersebut ia urungkan.
Meisya memang jarang menjadikan sebuah obrolan sebagai perdebatan. Tapi ketika mendengar tentang anaknya yang bertentangan dengan apa yang ia mau. Meisya akan buka suara, sampai semua keinginannya tercapai. Apalagi mengenai Danial yang akan mengikuti jejak kakaknya. Hal itu sangat terlarang bagi Danial. Mengingat dulu Laura pernah cidera sampai berbulan bulan akibat perkelahiannya dengan preman yang dulu mencoba merampoknya.
Ting
Ting
Ting

KAMU SEDANG MEMBACA
BEAUTY CHARMING
Novela Juvenil[PRIVATE!] MASIH DALAM PENGERJAAN PENYELESAIAN!! HARAP FOLLOW UNTUK PART SELANJUTNYA! Menawan,pemberani,dan pastinya terkenal dilingkungannya. Siapa lagi kalau bukan Laura Syifanazia Thufaila. Perempuan yang mempunyai sejuta pesona. Kecantikan lekuk...