Sudah 2 bulan berlalu semenjak kejadian malam itu. Luka Dean telah sepenuhnya sembuh, meski tetap berbekas. Untuk masalah hukum Zakir, pria itu telah mendapat ganjaran atas perbuatanya. Bukan hanya perihal kasus yang melibatkannya pada malam itu, tetapi Dean juga membeberkan tentang tindakan Zakir terhadap Iko selama ini. Alhasil, Zakir harus mendekam di penjara selama bertahun-tahun sesuai dengan putusan hakim.
Ada lega Dean rasakan karena tak perlu lagi mencemaskan Iko atas kehadiran Zakir nanti. Ia juga merasa lega karena Iko tidak terlalu tertekan atas kasus yang dilakukan Zakir. Awalnya, Dean pikir anak itu akan terpuruk dan menghindar karena rasa bersalah. Namun, Iko ternyata lebih tangguh dari prediksinya. Cukup hari itu saja Iko terpuruk, selebihnya Iko kembali bersikap biasa bahkan Iko sendiri yang meminta Dean mengungkap perilaku kasar Zakir.
Selama 2 bulan ini pula perlahan semuanya semakin membaik. Apa yang diucapkan Disca nyatanya bukan sekadar janji manis, adiknya berupaya untuk memperbaiki diri. Tak lagi terlalu terpaku dengan hobi yang biasa menyita waktunya. Dibantu dengan Iko, anak itu pelan-pelan mulai menata hidupnya. Mengatur waktu dengan baik antara hobi dan dunia nyata. Dean pun tidak lagi harus membangunkannya.
Satu bulan terakhir perubahan anak itu benar-benar terlihat, setelah 1 bulan sebelumnya kadang masih diisi dengan drama. Disca kini lebih tenang, tak lagi suka membantah, walau kadang caranya berbicara masih tajam. Anak itu juga lebih bersemangat ke sekolah, bahkan bangun lebih awal meski hari libur.
Hubungan keduanya pun semakin membaik. Bila biasanya Disca menghabiskan waktu menonton anime. Malam-malam Disca kini harus diluangkan untuk belajar bersama Dean. Maksimal 2 jam di setiap malamnya.
Dean berusaha membuat fokus gadis itu tertuju pada penjelasannya mengenai pelajaran yang tengah ia pelajari. Namun, seperti biasa. Disca akan selalu mengacak-acak rambutnya, mengeluhkan soal yang ia anggap rumit. Tak jarang anak itu bahkan merangkai berbagai alasan untuk mengakhiri pelajaran hari ini dan melanjutkan besok.
Akan tetapi, bukannya marah ataupun kesal. Dean malah menyukai hal itu, suka saat Disca bersikap sok manja untuk membujuk. Biasanya bila Iko turut dalam kegiatan ini, Disca akan lebih fokus dan lebih mudah diarahkan. Pendekatan yang dilakukan cowok berkacamata itu benar-benar menuai hasil yang baik. Sayangnya, hingga kini Iko masih belum pulang dari bekerja.
"Oh, iya! Gimana sama kursus Kakak?" tanya Disca yang berusaha mengalihkan topik setelah gagal membujuk kakaknya. Sebenarnya, pembahasan ini pun bukan basa-basi. Ia benar-benar penasaran dengan usaha yang baru dirintis kakaknya selama satu bulan ini.
Dean hanya tersenyum menanggapi Disca yang cukup pintar membanting topik pembicaraan. "Sekarang sudah ada dua puluh anak."
Disca merespons baik pencapaian Dean yang berhasil melipatgandakan jumlah anak bimbingannya dari dua minggu lalu. Besar harapannya agar Les privat yang dibuka Dean terus berkembang, agar laki-laki itu pun sukses menata hidupnya.
"Tapi, Kak. Apa gak repot kalau udah sebanyak itu? Kakak bisa menanganinya? Atur waktunya gimana?" Disca sudah bergidik, membayangkan betapa repot Dean tiap hari harus mendatangi rumah anak-anak bimbingannya satu-satu.
"Ya, gak mudah. Harus pintar bagi jadwalnya biar gak numpuk di satu hari. Nanti kalau udah berkembang, baru Kakak cari tempat biar gak harus dari rumah ke rumah."
Disca semakin melebarkan senyumnya, tiba-tiba sebuah ide terlintas di pikirannya. Lantas dengan penuh semangat ia pun menyampaikan gagasannya. "Gimana kalau di sini aja, Kak? Sayang loh rumah ini kalau gak dimanfaatin. Ruang tamu cukup luas, bisa muat 6-8 anak. Jadi, Kakak gak harus jalan."
Dean tak langsung menjawab, diamatinya tempat yang Disca maksud. Ia membenarkan, bila meja dan sofa itu digeser ke tepi, maka ruangan itu akan dapat digunakan. "Boleh juga, Dek."

KAMU SEDANG MEMBACA
WEEABOO ✓
General FictionDean dibuat khawatir oleh Disca yang menghabiskan waktu hanya untuk menonton anime, membaca manga, hingga berdandan layaknya tokoh anime.Adiknya bahkan terobsesi dengan segala hal berbau Jepang. Sebagai kakak yang kini merupakan keluarga satu-satun...