8. Mabuk

3.4K 529 33
                                    

~Happy Reading~

~Vote & Comment~

~Rawan Typo~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

1 bulan kemudian..

Sudah satu bulan Irene tak pernah lagi mengunjungi Seulgi semenjak dia menjabat menjadi CEO disalah satu anak perusahaan Bae Company di Seoul dan sejak saat itu juga Seulgi sudah tak pernah memikirkan Irene lagi karna setidaknya dia tau Irene baik² saja.

"Seulgi ya ~ " bisik Yuqi saat mereka sedang menikmati akhir pekan kerena mendapat jatah libur.

"Hmm " gumam Seulgi dengan mulut yang masih penuh dengan mandu.

"Apa wanita kaya itu tak pernah dayang lagi menemuimu " tanya Yuqi membuat Seulgi berhenti mengunyah.

"Tidak " jawab Seulgi acuh.

"Apa kau sudah move on darinya ? " menahan tawanya

Seulgi menatap malas kearah Yuqi yang benar² sedang menggodanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seulgi menatap malas kearah Yuqi yang benar² sedang menggodanya.

Ctakk..

1 jitakan mendarat didahi Yuqi, dan membuat wanita itu merintih sakit.

"Awhhh yha !! Kau melakukan kekerasan dengan wanita eoh ? " marah Yuqi yang sudah berancang-ancang mengapit leher Seulgi dengan lengan mungilnya kuat..

"Ahhahah uhukk uhukk.. yha ! Aku kesulitan bernafas ! " teriak Seulgi susah payah melepas cengkraman tangan Yuqi dilehernya.

"Rasakan ! Ini balasan karna kau sudah berani²nya menjitakku ! " kini giliran rambut Seulgi yang dijambak bebas oleh Yuqi.

"Arraseo.. arraseo.. mianhae mianhae ! " kata Seulgi mengerang sakit karna rambutnya masih ditarik Yuqi.

"Ciiihh dasar beruang menyebalkan ! " gerutu Yuqi melepaskan tangannya membuat Seulgi terkekeh dan mengacak gemas rambutnya.

"Aigooo nomuu kiyowo ~ " goda Seulgi menarik pipi Yuqi.

"Yha !! "

Mereka melanjutkan kebiasaan mereka ketika bertemu dan menghabiskan waktu bersama yang dipenuhi canda dan tawa bahkan dengan sedikit pertengkaran kecil.

Momen kebersamaan mereka yang terkesan romantis dan tentu saja orang² yang melihat mereka akan mengira mereka sedang berkencan dan menjadi pasangan yang sangat serasi. Tanpa disadari momen itu disaksikan Irene yang memang sedari tadi menunggu didalam mobil untuk memantau Seulgi dari kejauhan.

Memperhatikan Seulgi dari kejauhan memang sudah menjadi kebiasaan Irene dalam beberapa waktu ini.

Irene membanting kasar stir mobilnya dan berteriak frustasi dengan nafas yang tidak karuan, dia stress. Irene dengan cepat mengambil obat penenang disaat dia sedang frustasi.

Difference [Seulrene][END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang