20. Cause It's U

3.1K 459 49
                                    

~Happy Reading~

~Vote & Comment~

~Rawan Typo~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

3 bulan kemudian..

Akhir pekan ini tak banyak yang dilakukan pasangan Irene maupun Seulgi. Terkhusus hari ini mereka hanya menghabiskan akhir pekan hanya diapartemen.

"Oppa~ " panggil Irene saat tak melihat Seulgi turun dari tempat tidur mereka.

"Waitt !! " teriak Seulgi dari atas.

Tak lama kemudian Seulgi turun menghampiri Irene, memeluknya dari belakang.

Irene sedikit tersentak saat Seulgi melingkarkan kedua tangan kekarnya di pinggangnya.

"Jadi, apa yang bisa oppa bantu chagia ? " tanya Seulgi mencium pipi Irene

"Anni, ini sudah selesai. Tolong bantu merapikan semua ini dimeja makan " titah Irene, Seulgi hanya menganggukkan kepalanya paham.

"Siap komandan ! " jawab Seulgi memberi hormat layaknya pasukan tentara, tentu saja itu membuat Irene tertawa melihat tingkahnya.

Hubungan mereka sejauh ini terbilang baik² saja. Sejak pertemuannya dengan Jackson, Irene menceritakan semuanya dengan Seulgi termasuk Jackson yang berpamitan akan kembali ke London mengurusi bisnisnya yang ada disana, dan juga pernikahan Jackson dengan kekasihnya 2 bulan yang lalu.

Irene tak ingin menyembunyikan apapun dari Seulgi.

Eomma Bae juga semakin dekat dengan Seulgi, eommanya sangat menyukai Seulgi yang sangat sopan dan baik. Tentu saja itu membuat Irene merasa lega meski sampai sekarang sang appa masih menentang hubungan mereka.

Irene tau jika eommanya menggugat cerai appanya. Tentu saja itu membuatnya kaget dengan keputusan sang eomma, dia tau eommanya sangat mencintai appanya namun karena sikap appanya membuat eommanya mengambil keputusan itu. Bahkan dia tak bisa menentang dengan keputusan eommanya.

"Eomma mengundang kita untuk makan malam bersama akhir pekan selanjutnya" kata Irene, saat ini mereka sedang menikmati makan siang mereka.

"Hm mm " Seulgi hanya menganggukkan kepalanya karena mulutnya masih penuh dengan makanan buatan Irene yang sangat lezat menurutnya.

"Yha ! Makanlah pelan², kau bisa tersedak ! " gerutu Irene mengusap sudut bibir Seulgi yang tersisa butiran nasi.

Seulgi hanya tersenyum hingga matanya melengkung, dia masih tetap fokus dengan makanannya.

"Seenak itu ? " Irene tersenyum melihat cara makan Seulgi yang begitu lahap.

Ya, semenjak mereka tinggal bersama Seulgi selalu makan makanan yang sehat, dia sudah jarang mengkonsumsi makanan instan.

Irene benar² berperan layakanya istri yang baik untuk Seulgi meski mereka belum resmi menjadi suami istri.

"Ini makanan terenak yang pernah aku makan, hm seandainya uri eomma masih hidup aku yakin masakannya akan sama enak dengan masakanmu chagia " jawab Seulgi antusias.

Tanpa disadari penuturan Seulgi membuat pancaran mata Irene yang memandangnya sedari tadi kini berubah sendu.

"Oppa~ " panggil Irene lembut.

"Hm, wae ? "

"Bagaimana kalau kita mengunjungi makam orang tuamu ? "

Seulgi menghentikan makannya. Dia menatap Irene dengan senyum lembutnya kemudian mengangguk setuju dengan saran Irene.

Difference [Seulrene][END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang