24. Confession

3.1K 453 36
                                    

~Happy Reading~

~Vote & Comment~

~Rawan Typo~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Cklek..

Seseorang wanita baru saja masuk didalam sebuah kamar yang sejak 10 tahun lalu selalu bernuansa gelap, perpaduan antara warna hitam dan merah darah membuat siapapun yang masuk akan meremang takut akan nuansanya.

"Ada apa ? " tanya pemilik kamar yang sedang menatap kosong kearah figura yang sama sejak 10 tahun lalu.

"Ayo kita makan, kau bisa sakit jika terus²an seperti ini " jawab wanita itu.

"Ini sudah cukup untukku, lebih dari 10 tahun ini lebih dari cukup untukku mengisi energi ditubuhku ini " jawab pemilik kamar menatap wanita itu tajam.

Wanita itu hanya diam, dia memperhatikan jarum suntik yang berserakan dilantai kamar temaram itu. Dia yakin sudah banyak sekali obat²an terlarang masuk kedalam tubuh si pemilik kamar ini.

"Itu bisa membunuhmu secara perlahan, jadi aku mohon hentikan jeball~ aku tak ingin kehilanganmu " lirih wanita itu mengiba agar pemilik kamar menuruti kemauannya kali ini.

Si pemilik kamar hanya diam, perlahan menyunggingkan seringai jahatnya. Dia mengambil selembar foto yang sudah terdapat goresan spidol merah diwajah orang yang berada didalam foto itu.

"Lihat " katanya lembut namun dengan seringai misterinya.

Wanita itu menarik nafas kasar, lagi dan lagi dia harus menyaksikan sesuatu yang sejak lama tak ingin dilihatnya.

"Aku akan berhenti saat dia pergi menemui Wendy atau berakhir gila ? Entahlah " kekehnya kemudian berbalik mengambil blazernya dan meninggalkan wanita itu yang hampir menangis melihat sisi iblisnya.

Srekk...

Baru saja pemilik kamar ingin berlalu mendahuluinya wanita itu memegang tangannya dan memeluk erat tubuhnya, menangis penuh rasa takut sepanjang hari.

Pemilik kamar hanya diam tak membalas pelukan wanita itu. Jauh didalam hati kecilnya dia merasa nyaman setiap kali wanita itu memeluknya namun tak bisa dipungkiri kenyamanan itu tak akan pernah meluluhkan jiwa iblisnya hilang sebelum apa yang diinginkannya terwujud.

"Aku tak pernah mendukung apa yang kau lakukan selama ini, tapi aku mohon jangan sampai aku kehilanganmu ~ " isak wanita itu semakin erat memeluknya.

Perlahan dia berbalik memeluk wanita itu tangannya terulur untuk mengusap punggung bergetar wanita itu.

"Kau tak akan pernah menyesal setelah iblis sepertiku meninggalkanmu suatu hari nanti " bisiknya pelan namun masih bisa didengar wanita itu.









Bae Yunho duduk terdiam dihadapan anak dan istrinya dengan wajah bersalahnya. Dia benar² merindukan anak dan istrinya yang beberapa waktu ini pergi meninggalkannya, buah akibat kebodohannya.

"Ada apa kau kemari ? " tanya eomma Bae datar.

"Soo Jin ah, maafkan aku jeball.. aku akan melakukan apapun agar kau memaafkanku " pinta Yunho memelas dengan matanya yang mulai memerah.

Irene dan Suho hanya melihat wajah yang tak pernah ditunjukkan sang appa selama mereka hidup bersama. Kemana Yunho dengan perawakan tegasnya, apakah hilang begitu saja hanya karna anak dan istrinya pergi meninggalkannya ?

Difference [Seulrene][END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang