23. Who's ?

2.7K 434 23
                                    

~Happy Reading~

~Vote & Comment~

~Rawan Typo~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Eomma Bae memasuki kamar putrinya yang kebetulan tidak dikunci pemilik kamar. Sudah terhitung 2 minggu Irene mengurung diri sejak kepulangannya malam itu.

"Irene ah~ " panggil eomma Bae melihat Irene berdiri termenung kearah jendela.

"Nee eomma " sahut Irene berbalik melihat eommanya tersenyum membawa bubur untuknya.

Sudah 3 hari Irene demam karena terlalu banyak fikiran jadi eomma Bae menyiapkan bubur agar bisa dicerna Irene dengan mudah. Karena selama sakit Irene kesulitan mencerna makannya.

"Makan dulu hm, kau terlihat kurus sayang " kata eomma Bae lembut meletakkan mangkuk bubur diatas ranjang.

Irene melangkah menuju kearah eommanya  dan segera memakan bubur yang sudah dibuat eommanya. Sebenarnya dia tak memiliki nafsu untuk makan namun dia tak ingin membuat sang eomma semakin khawatir.

Melihat Irene mamakan perlahan makanan yang dibuatnya, eomma Bae tersenyum senang sambil mengusap surai hitam putrinya.

"Apa Seulgi sudah menghubungimu ? " tanya eomma Bae membuat Irene memelankan kegiatan makannya.

Irene menggeleng lemah menyudahi makannya yang hanya kurang lebih 5 sendok lagi. Dia meneguk habis air putih dan menelan pil yang telah disediakan eomma nya.

"Apa kau sudah menghubungi ? " tanya eomma Bae lagi.

"Sudah, aku rasa dia marah denganku eomma " lirih Irene membuat eomma tersenyum mengelus wajah pucat putrinya.

"Dia hanya membalas seadanya" kata Irene lemah

"Wajar jika dia marah karena kau mengambil keputusan secara sepihak sayang " jelas eomma membuat Irene menundukkan kepalanya.

"Aku hanya takut, aku tidak ingin dia merasa terbebani " lirih Irene membuat eomma menggelengkan kepalanya.

"Lihat eomma "

"Jika kau mencintainya dan percaya padanya, kau harus bisa jujur sayang. " jelas eomma Bae

"Bagaimana jika ada yang menyakiti Seulgi hanya karna masalaluku eomma ~ " kata Irene bergetar dengan matanya yang mulai berkaca-kaca.

"Tidak ada yang salah dengan masa lalumu Irene, mereka hanya menakutimu. Eomma dan oppamu akan segera menangkap pelaku terror itu " kata eomma Bae

"Jangan membuka luka baru sayang. Kau harus berani, ingat kau tak sendiri bukan ? Eomma, oppamu, dan juga Seulgi bersamamu " lanjut eomma Bae.

"Tap.... "

"Kematian tidak ditetapkan oleh manusia Irene. Jadi kenapa harus takut ? " potong eomma Bae cepat mengelus poni Irene, dia tau putrinya takut orang yang dicintainya berada dalam lingkar kematian lagi.

Irene menatap manik indah milik eommanya, dia merasa tenang dengan tatapan dan penjelasan eommanya.

"Dan sepertinya kau sakit karena merindukan sugar baby mu sayang ~ " goda eomma Baw terkekeh membuat Irene membelalakkan matanya.

"Eomma~ " rengek Irene karena malu dengan apa yang dikatakan eommanya.

Untuk sejenak Irene sedikit melupakan beban pikirannya. Dia berharap Seulgi hari ini menemuinya dan menghilangkan rasa rindunya, Irene juga ingin meminta maaf dengan Seulgi.







Difference [Seulrene][END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang