3. Abstrak

3.4K 552 17
                                    

~Happy Reading~

~Vote & Comment~

~Rawan Typo~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Irene baru saja tiba di unit apartemen miliknya dan betapa kagetnya dia ternyata Suho sedang berdiri didepan pintu apartemennya.

"Dari mana saja kau ? " tanya Suho dingin namun Irene sama sekali tak peduli.

"Yha ! Kau dari mana eoh ? Ini sudah jam 2 pagi dan kau baru pulang ?! Jadi ini alasanmu meminta untuk tinggal sendiri ? " marah Suho karena dia benar² khawatir dengan adiknya.

Irene menatap Suho dengan tatapan dingin, dan datar dia benar² tidak peduli denga apa yang dikatakan saudara kembarnya.

"Bukan urusanmu " ketus Irene masuk kedalam apartemen diikuti Suho.

"Tentu saja urusanku, aku oppa mu Irene Bae ! "

"Bisakah kau diam Bae Suho !! " teriak Irene membuat Suho tersentak dengan wajah Irene yang mulai memerah menahan amarah.

"Aku hanya keluar mencari udara segar oke ? Jadi berhenti bertingkah berlebihan." lanjut Irene mencoba menenangkan amarahnya.

"Mianhae, aku hanya mengkhawatirkanmu karena kau tidak bisa dihubungi " kata Suho menatap Irene sendu.

"Aku takut terjadi sesuatu denganmu " cicitnya lagi.

Irene menatap datar kearah kembarannya yang sedang mengkhawatirkannya. Suho memang terlahir menjadi namja yang lembut dan jarang meninggikan suaranya kepada siapapun termasuk dirinya.  Sejak kecil posisi mereka terbalik, Irene yang selalu melindungi Suho ketika dijahili oleh teman²nya. Menjadi anak dari keluarga yang sangat terpandang di Korea tidak menjamin mereka akan disenangi.

"Pulanglah aku lelah " kata Irene melangkah menuju pantry untuk mengambil segelas air.

"Siapa pria itu ? " tanya Suho takut².

Irene menghentikan minumnya, dia menatap heran kearah Suho dari mana dia bisa tau kalau Irene bersama seorang pria.

"Hanya temanku " jawab Irene singkat.

"Irene.. "

"Wae ? Kau mau bilang untuk berhati-hati ? Karena kita harus menjaga nama baik keluarga ?  agar kejadian 10 tahun yang lalu tidak terulang lagi ? " sarkas Irene membuat Suho bungkam karena apa yang dikatakan Irene benar.

Melihat Suho yang tak bergeming dengan pertanyaan yang dilontarkannya membuat Irene geram dan membanting gelas yang dipegangnya.

"Irene kumohon, maafkan aku " lirih Suho

"Kau bodoh !! Jadi berhenti mengatur hidupku atau mengkhawatirkanku !! Kalian semua menjijikkan " marah Irene menolak kasar bahu Suho, Irene benar² buruk untuk mengendalikan emosinya.

"Maafkan aku Irene " kata Suho lemah menahan agar air matanya tidak jatuh.

"Pergilah.. " ketus Irene

Suho masih diam berdiri dan tak beranjak dari posisinya.

"Ha-halmoni dan haraboji akan tiba besok dan mereka kau ingin ada disana " kata Suho takut².

Irene hanya diam tak menjawab dia melangkah menuju kamarnya meninggalkan Suho sendiri.















Difference [Seulrene][END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang