My Husband Is Devil (Chansoo) {END}

-7

My Husband Is Devil

_______________________

Park Chanyeol X Doh Kyungsoo (gs)

Jangan Lupa Votenya !!

Happy Reading 💞

_________________

Yuta baru saja sadar setelah berjuang antara hidup dan mati. Kyungsoo langsung menerobos masuk ke dalam ruangan tersebut. Tanpa perduli pada sosok Suaminya yang sudah menenangkannya.

Ceklek

Kyungsoo segera berlari menghampiri ranjang Yuta.

"Yuta-ya-, panggilnya dan langsung memeluk Yuta.

Hug

Yuta tersentak kaget oleh aksi Kyungsoo yang tiba².

"No-na-, a-pa yang nona lakukan?" tanya Yuta gugup.

"Hiks-- terimakasih sudah kembali Yuta-ya. Terimakasih sudah mau berkorban nyawa untuk Socha, Aku dan Hyunsoo. Hiks-- sekali lagi terimakasih." ucap Kyungsoo tulus sembari terisak.

Yuta menelan ludahnya kasar. Bagaimana tidak-, ia tak sengaja bertatapan dengan sang bos. Yang sudah siap² untuk menelannya hidup².

"Nona-, jangan seperti ini. Itu semua su-dah menjadi kewajibanku. Sebagai bawahan bos. Jadi-, nona tidak perlu bersikap seperti ini." ujar Yuta berusaha menetralkan degup jantungnya.

Bukan--, karena jatuh cinta. Tapi-, karena ketakutan.

"Ehem-, Chanyeol berdehem cukup kuat. Membuat Kyungsoo menoleh ke arahnya, setelah melepaskan pelukannya.

"Kenapa Chan, apa Kau sakit?" tanyanya menatap wajah sang Suami dengan polos.

Bagaimana Chanyeol ingin marah-, jika Kyungsoo terlihat sangat menggemaskan.

"Tidak! Sebaiknya-, Kau keluar dulu. Temani Socha dan Hyunsoo. Aku ingin bicara pada Yuta." perintahnya pada Kyungsoo.

"Tapi Chan--, Aku--,

"Keluar Kyungsoo-," ia memotong ucapan Kyungsoo dengan cepat.

Kyungsoo mendengus pelan-," Ya, ya, ya, terserah anda tuan Park!" ia berjalan dengan menghentakkan kedua kakinya. Chanyeol dan Yuta tersenyum tipis. Kyungsoo seperti bocah 5 tahun yang tengah merajuk.

✨✨✨

Kini di dalam ruangan tersebut-, hanya tinggal Chanyeol, Sehun dan Yuta. Yuta masih terlihat ketakutan-, karena sang bos menatapnya dengan tajam. Beberapa kali-, ia menelan ludahnya dengan susah payah. Aura yang Chanyeol keluarkan tidak pernah main². Bahkan-, mampu menekan ruangan tersebut-, hingga terasa begitu sesak.

Sehun juga tidak sanggup merasakan sesak di dadanya. Chanyeol selalu seperti itu-, jika sudah emosi.

Puk

Sehun memukul pelan bahu Chanyeol-, "Cukup Chan-, ini terasa sesak dan menyakitkan. Tolong tenang dan redakan emosimu." tegur Sehun pada Chanyeol.

Chanyeol menarik napasnya dalam. Lalu menghembuskannya dengan perlahan. Sehun dan Yuta pun sudah bisa bernapas lega. Tekanan di dalam ruangan tersebut-, sudah mulai turun. Keadaan pun sedikit agak tenang.