Ketika Gemuruh Itu Akhirnya Datang (1)

8 1 0
                                    

Mansion Cha
Peak Road, Hong Kong

Gladys Wen menatap punggung Theodore Cha dari ambang pintu ruang kerjanya. Hari sudah berganti menjadi pagi, tapi suaminya masih terduduk diam di ruang kerja sambil memandang ke luar jendela.

Sejak kembali dari Gala Dinner malam tadi, Theodore Cha nyaris tidak mengucap sepatah katapun padanya. Mereka kembali ke ruang privasi mereka masing-masing setibanya mereka memasuki Mansion.

Hal ini seharusnya menjadi hal yang biasa bagi Gladys karena memang sejak awal pernikahan mereka bukanlah seperti pernikahan kebanyakan orang.

Layaknya pernikahan keluarga konglomerat lainnya, pernikahannya dengan Theodore Cha adalah pernikahan bisnis semata.

Theodore Cha dan keluarganya butuh membangun reputasi bisnis dengan pengaruh politik keluarga Wen, sedangkan Gladys dan Agency tempatnya bernaung butuh pernikahan ini untuk membangun imej sempurnanya sebagai seorang Aktris ternama.

Semuanya hanyalah kontrak mutualisme semata.

Jika beruntung, mereka dapat membangun chemistry hingga menjadi pasangan sungguhan. Tapi jika tidak, mereka akan terus berimprovisasi menjadi pasangan yang baik sampai kontrak mereka berakhir.

Sayangnya, meskipun Gladys paham betul komitmen dan risiko pernikahan ini, Ia telah melanggar satu hal paling mendasar yang wajib dihindarinya, yaitu mencintai Theodore Cha sejak awal kontraknya dimulai.

"Kau masih terjaga?"

Perlahan Gladys melangkah pelan menuju meja dimana Theodore Cha duduk. Ia berdiri tegak disebelahnya sambil memandang ke luar jendela, ke arah titik-titik lampu perkotaan Hong Kong.

"Kau sama sekali belum beristirahat sejak kembali dari Gala Dinner tadi. Apakah ada yang mengganggu pikiranmu?"

Gladys mengucap pertanyaan itu dengan sangat hati-hati. Mereka sangat jarang sekali berinteraksi ketika sama-sama berada di dalam rumah.

"Tidak. Aku terjaga untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan saja"

Meskipun Theodore Cha menyambut pertanyaannya dengan senyuman tipis, Gladys tahu bahwa ia sedang berbohong. Banyak hal tengah berkecamuk dalam dirinya dan itu tersirat jelas dari kedua matanya.

Apakah pertunangan Alexia Li dengan Felix Yi telah mematahkan hatinya?

Perlahan Gladys menundukkan wajahnya. Ia sembunyikan rasa bersalah yang menyelimuti dirinya dengan mencoba bersikap tenang.

Jika saja waktu dapat diulang, ia akan memilih untuk tidak hadir dan merusak kehidupan keduanya.

"Aku akan terbang ke Taipei pagi ini"

Theodore Cha yang semula menatap kosong ke luar jendela, kini beralih pada wajah sendu Gladys.

"Taipei?"

"Aku rindu pada Ibuku"

Ekspresi wajah Theodore Cha seketika berubah.

"Tapi.. bukankah jadwalmu padat belakangan ini?"

Gladys kini mengangkat wajahnya, ia pandangi ekspresi Theodore Cha padanya sambil tersenyum.

"Aku sudah bicara pada Ellen untuk me-reschedule semua jadwalnya ke bulan depan"

Untuk beberapa saat, Theodore Cha terdiam, perhatiannya beralih pada beberapa tabloid yang tertumpuk di sisi mejanya.

"Kau yakin ingin tetap terbang ke Taipei di tengah situasi seperti ini? Mereka akan menghadangmu setibanya kau di bandara"

Dangerous LiasonsWhere stories live. Discover now