"Kau tidak ingin bicara padaku?"
April Cha menyamai langkah Edric Nam menuju deretan kursi keluarga di dekat pusara Theodore Cha berada.
Sejak mereka meninggalkan hotel pagi tadi, Edric Nam belum mengucap sepatah katapun padanya. Dan hal ini membuatnya semakin merasa bersalah.
"Jangan salah paham, tidak ada yang terjadi antara aku dan Felix Yi"
Dengan sikap acuh, Edric Nam menduduki sebuah kursi bagian depan, lalu menyisakan satu kursi disebelahnya untuk April Cha duduk.
Di seberang mereka, Felix Yi baru saja datang dan duduk di deret kursi keluarga Xia Li bersama eksekutif lain.
Ia tampak segar dengan balutan jas hitam yang menawan.
"Sejak kapan kalian berdua menjadi dekat?"
Suara pelan Edric Nam memaksa April Cha menoleh padanya.
Ia tampak sedikit lega karena sepupunya itu akhirnya mengajaknya bicara.
"Sebetulnya.. aku tidak terlalu dekat dengannya-"
"Lalu kenapa ia berada dikamar hotelmu tadi pagi?"
Selama beberapa saat, tatapan Edric Nam terus melekat pada Felix Yi. Ia masih sulit mempercayai apa yang disaksikannya pagi tadi.
"Apa kalian tidur bersama semalam?"
Kalimat pendek Edric Nam sontak disambut April Cha dengan sikap gugup. Wajah dan telinganya seketika memerah karena malu.
"Hey! Pertanyaan macam itu? Bukankah sudah kubilang kalau tidak terjadi apa-apa antara aku dan Felix Yi"
"Lalu, kenapa dia juga yang mengantarmu ke Rumah Sakit malam itu?"
Edric Nam mengamati sikap gugup April Cha dengan tatapan selidik. Dalam hati ia berharap, sepupunya itu punya penjelasan yang lebih masuk akal untuk bisa diterimanya.
"I-itu hanya kebetulan. Ia datang saat aku hendak meninggalkan Bar-"
"Bar?!"
Kali ini Edric Nam sedikit menaikkan suaranya. Ia beruntung suasana pemakaman masih ramai hingga intonasi suaranya tadi tidak terlalu menarik perhatian.
"Y-ya, waktu itu aku memintanya untuk mengantarku pulang.."
April Cha kini mengalihkan tatapannya ke arah lain. Ia hindari tatapan kaget Edric Nam sambil mengendalikan ekspresi wajahnya.
Ia sebetulnya malu sekali.
Entah kenapa Felix Yi selalu muncul saat ia sedang dalam situasi memalukan. Kini setelah mengingat semuanya, ia tidak punya muka lagi untuk sekedar menyapanya.
"April, apa kau serius?"
"Ya, lagipula buat apa aku berbohong padamu?"
Edric Nam tertegun memandang sikap sepupunya yang tidak biasa.
Apa yang sebetulnya terjadi diantara keduanya? Kenapa April Cha seolah menyembunyikan sesuatu darinya?
Untuk waktu yang lama, mereka akhirnya sama-sama terdiam. Tidak lama berselang, acara pemakaman pun dimulai.
Edric Nam berusaha menahan dirinya agar tidak bertanya lagi. Ia tahu betul sepupunya adalah perempuan cerdas yang bisa menjaga dirinya sendiri.
Ia akan mengawasinya dari jauh. Sama seperti apa yang telah ia lakukan selama ini.
-------
Ketika upacara pemakaman usai, sebagian besar tamu yang hadir tetap tinggal di areal pemakanan untuk waktu yang lama.
YOU ARE READING
Dangerous Liasons
RomanceStory of two people who lack the courage to admit they love each other, and so they spend their energies destroying the loves of others.