Pasangan Sempurna (2)

11 1 0
                                    

The HarbourView Place
Kowloon, Hong Kong

"Selamat siang, Felix"

Alexia menyapa sosok lelaki yang sudah lebih dulu menikmati makan siangnya dengan senyuman tipis.

"Maaf aku sudah mendahuluimu. Kau terlambat tigapuluh menit"

Dengan sikap santai, Felix melanjutkan makan siangnya sambil memperhatikan ekspresi wajah Alexia yang dingin. Tidak lama kemudian, ia mengangkat gelas champagnenya, mengajak Alexia untuk bersulang.

"Ah, selamat atas kemenanganmu"

"Terimakasih"

Meskipun Alexia nampak menawan dengan balutan dress cerah yang dikenakannya, Felix Yi tetap bisa menangkap kemuraman yang disembunyikannya.

"Ayahmu menelponku semalam"

Alexia abaikan tatapan Felix padanya sambil menikmati segelas champagne ditangan.

"Rupanya kalian sudah sangat akrab sekarang"

"Bukankah itu hal yang bagus? Aku bahkan lebih sering berjumpa dengannya daripada dirimu sendiri"

Ucapan singkat Felix Yi lagi-lagi disambut Alexia dengan ekspresi dingin.

"Apa yang kau katakan padanya?"

"Aku bilang kau tinggal bersamaku malam tadi"

"Bagus.. kau sudah memberi jawaban yang tepat"

"Tidakkah kau berterimakasih padaku?"

Alexia kini menaruh gelas champagnenya di atas meja. Ia tatap senyum tipis Felix Yi sambil melempar tatapan tanya.

"Kenapa aku harus berterimakasih padamu?"

Felix Yi menghela nafasnya perlahan.

"Hey, berbohong tidak ada dalam komitmenku. Seharusnya kau berterimakasih karena aku telah berimprovisasi untukmu"

"Ok, baik. Terimakasih"

Felix Yi kini melempar tatapan sebal pada Alexia. Ternyata sifat semua anak orang kaya sama saja. Tidak tahu berterimakasih.

"Apakah beritanya sudah dirilis?"

Alexia menyantap makan siangnya sambil sesekali menatap Felix Yi dihadapannya.

"Ya, beberapa portal berita sudah menjadikannya sebagai tajuk utama pagi ini"

"Lalu, jam berapa kau akan menjemputku untuk Gala Dinner malam ini?"

Felix Yi lagi-lagi menghela nafasnya perlahan. Sudah terlalu banyak acara seremonial membosankan yang harus dihadirinya dalam tiga hari terakhir.

"Apakah aku harus menghadirinya juga malam ini?"

"Bukankah kau sudah akrab dengan ayahku? Tidakkah ia bilang padamu kalau malam ini adalah malam besar untukmu?"

Felix Yi kini mengalihkan pandangannya ke arah lain. Wajahnya terlihat tidak senang.

"Kau harus datang, kau kan calon menantu Konglomerat ternama"

"Sekarang aku mengerti, kenapa Jian tinggal dirumahku selama setahun"

Alexia perlahan menaruh garpunya di atas meja. Ia baru saja menyelesaikan makan siangnya.

"Karena kau sudah menyebut nama Jian, aku ingin bertanya padamu. Apakah kau sengaja membuka rencana pernikahan ini padanya? Bukankah kita sudah sepakat untuk menyimpan kejutannya hingga pagi ini?"

Dangerous LiasonsWhere stories live. Discover now