Kejujuran Yang Pahit (2)

10 1 0
                                    

"Tuan Yi, apakah anda sudah siap ke Bandara sekarang?"

Felix Yi mendengarkan kalimat James Ha sambil terus menatap kosong gelas alkohol ditangannya. Matahari sudah mulai terbenam saat itu.

Di luar jendela Bar, cahaya lampu warna warni dari gedung pencakar langit dan perkotaan Shanghai mulai menyala satu persatu hingga menyuguhkan pemandangan yang cantik.

Sudah hampir satu jam lebih, Felix Yi duduk berdiam di sebuah meja panjang Bar untuk menunggu seseorang.

Ia tunda kepulangannya malam ini ke Hong Kong karena sebuah janji.

"Tuan Yi? Apakah anda mendengarkan saya?"

Felix Yi lagi-lagi mengabaikan suara James Ha dari wireless earphone yang dikenakannya. Banyak hal berkecamuk dalam kepalanya sekarang, terutama terkait perkataan Theodore Cha pagi tadi.

"Semalam ia memohon padaku untuk hidup bersamanya. Apakah ia tidak bilang padamu?"

Felix Yi menyesap gelas alkoholnya perlahan.

Meskipun ia tahu Theodore Cha dan Alexia Li telah mengadakan pertemuan rahasia dibelakangnya, tetap saja kalimat yang dilontarkan Theodore Cha sedikit mengusik benaknya.

Theodorore Cha ternyata sangat kekanak-kanakkan.

Apakah dengan mengatakan hal itu secara terbuka akan melukai dirinya?

Mereka bahkan bukan rival dalam percintaan sungguhan.

Lalu, hal yang paling menggelikan yang ia katakan selanjutnya adalah :

"Jika aku terus berada disini, kalian tidak akan bisa hidup bahagia"

Tidak hidup bahagia? Yang benar saja.

Tanpa sadar Felix Yi tertawa pada dirinya sendiri.

Sungguh sangat dangkal jika kebahagiaan yang dimaksud oleh Theodore Cha adalah menikahi Alexia Li dan menguasai ADComm.

Ia bahkan datang ke Hong Kong bukan untuk hal remeh seperti itu.

Sejenak, Felix Yi merasa kecewa.

Mengapa sosok cerdas seperti Theodore Cha justru melewatkan hal yang jauh lebih penting dari itu semua?

Situasi yang kini terjadi diantara mereka berdua pun bukanlah sekedar persaingan biasa. Seharusnya ia bisa lebih jeli melihat hal itu.

"Tuan Yi? Apakah anda baik-baik saja?!"

Suara keras James Ha di ujung telepon akhirnya menyadarkan Felix Yi dari lamunan.

"Ya, aku baik-baik saja"

"Apakah anda sudah berkemas? Pesawat anda akan terbang pukul 8 malam. Saya sudah mengirim orang untuk menjemput anda di Lobby Hotel-"

"James, batalkan penerbangannya. Aku ada janji dengan seseorang malam ini"

Untuk beberapa saat, terdapat keheningan panjang di ujung telepon. Felix Yi tahu, James Ha pasti sedang memeriksa agendanya malam ini.

"James, kapan Alexia pulang dari Taipei?"

"Sesuai jadwal, Nona Li akan pulang esok pagi"

"Esok pagi? Apakah ada hal yang mendesak hingga ia hanya singgah sebentar disana?"

"Sepengetahuan saya, Nona muda Li terbang ke Taipei hanya untuk menjumpai Nyonya Cha"

"Nyonya Cha? Maksudmu, Gladys Wen?"

"Iya, Tuan Yi"

Jawaban singkat James Ha seketika mengundang senyum di bibir Felix Yi.

Alexia Li benar-benar sulit dikendalikan.

Dangerous LiasonsWhere stories live. Discover now