"Tuan Yi, apakah pertemuan anda sudah selesai?"
Felix Yi mematut dirinya di cermin sambil mendengarkan suara James Ha dari loudspeaker ponselnya.
"Ya, baru saja. Kenapa?"
"Tuan Cha ingin mengajak anda bermain golf sekarang"
Felix melepaskan kancing kemeja terakhirnya dengan ekspresi malas. Bukankah mereka baru saja berpisah di restoran hotel, lalu kenapa ia kambali mengundang dirinya untuk bertemu?
Felix sekilas melirik jam digital yang melingkar ditangannya. Sudah terlalu siang baginya untuk bermain golf sekarang. Lagipula, Theodore Cha hanya mencari alasan untuk bertemu dengannya karena ia masih belum bisa menerima kejutan yang ia sampaikan saat sarapan tadi.
"Tuan Yi, Tuan Cha sudah terlanjur menunggu anda di lobby hotel"
Felix Yi mengangkat sebelah alisnya. Ia tidak menyangka, dibalik sikap santai yang ditunjukkannya sepanjang pertemuan tadi, Theodore Cha ternyata seorang pemaksa.
"James, tolong sampaikan pada Tuan Cha, dengan sangat menyesal aku tidak bisa memenuhi undangannya kali ini. Aku akan menemuinya besok saat makan siang"
"Baik.. Tuan Yi"
Sesaat setelah James Ha mengakhiri panggilan, Felix mendengar suara dering bel berulang kali di pintu kamar hotelnya.
Sambil menghela nafas panjang, ia menoleh ke belakang. Ke arah pintu yang kini mulai di ketuk berkali-kali dengan kasar.
Saat ia membuka pintu, sosok Jian Li segera merangsek masuk dengan tidak sabaran.
"Gila! Ini benar-benar gila!!"
Felix Yi menutup pintu dibelakangnya hati-hati. Ia amati ekspresi kacau Jian Li sambil melipat kedua tangannya di dada.
"Apa kau sudah gila, Felix?!"
Teriakan Jian Li tidak sedikitpun membuat Felix Yi bergeming.
Ia masih berdiri terdiam sambil memperhatikan Jian Li yang kini berjalan mondar mandir di dekat ruang kerjanya.
"Kenapa kau tidak bilang padaku sebelumnya tentang rencana pernikahanmu dengan Xia?! T-tunggu sebentar.. kau tidak sedang bercanda kan?!"
Dengan sikap tenang, Felix mengambil bathrobe dari atas tempat tidur. Tatapannya masih sama, tanpa ekspresi.
"Apakah aku terlihat sedang bercanda sekarang?"
"Gila!! Aku masih sulit mempercayai ini!!"
Jian Li kini mendudukkan dirinya diatas sofa sambil memegang erat kepalanya.
"B-bagaimana kau bisa mengenal Xia? M-maksudku, bagaimana kalian bisa memiliki hubungan serius, lalu.. b-bagaimana bisa pamanku merahasiakan rencana pernikahan ini dari keluarga besar Xia Li?"
Berbeda dengan reaksinya pagi tadi, sikap Jian Li sekarang justru sangat tidak terkendali. Apakah ia baru menyadari bahwa apa yang dikatakan Felix Yi adalah sebuah kebenaran?
"Jian, tenangkan dirimu dulu"
"Bagaimana aku bisa tenang?! Kupikir aku adalah temanmu, tapi nyatanya aku sama sekali tidak tahu apapun tentangmu, Felix!"
"Hey, jangan berlebihan. Bukankah sudah kubilang kalau seharusnya ini menjadi kejutan? Tapi, kakak pertamamu sangat tidak sabaran.."
Jian Li mendengarkan kalimat santai Felix sambil menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan.
"Kenny memang seperti itu. Dia akan menyelidiki siapapun yang menjadi ancaman baginya.. tapi, for God sake, Felix! Kau akan menikahi sepupuku!-"
"Bukankah itu hal yang bagus? Kita akan menjadi saudara"
YOU ARE READING
Dangerous Liasons
RomansaStory of two people who lack the courage to admit they love each other, and so they spend their energies destroying the loves of others.