Sudah hal biasa bagi James Ha untuk menunggu Felix Yi menyelesaikan pekerjaannya hingga larut malam. Namun kali ini, ia tidak mengerti kenapa sebuah acara makan malam justru menahan dirinya hingga dini hari.
Apakah ada hal mendesak yang dibahas olehnya dengan Steven Li sehingga menahannya pulang ke rumah?
James Ha sekilas melihat ke arah jam tangannya dengan khawatir.
Situasi politik Group Xia Li memang rumit. Tidak jarang ia melihat beberapa eksekutif group tidak pulang ke rumah untuk sebuah rapat penting. Tapi, Felix Yi baru saja kembali dari Shanghai pagi tadi. Ia sangat butuh beristirahat. Apalagi setelah apa yang terjadi pada Alexia Li, mental Felix Yi tentu sedikit terguncang karenanya.
Disaat James Ha hendak meninggalkan lobby, sosok Felix Yi tiba-tiba muncul dari elevator hotel dengan wajah kusut.
Waktu itu pagi sudah hampir menjelang saat keduanya bergegas meninggalkan hotel.
"Bagaimana kabar Xia?"
James Ha segera menyamai langkah cepat Felix Yi menuju sebuah sedan yang terparkir di depan lobby hotel.
"Kondisi Nona Li sudah stabil. Apakah anda ingin menjenguknya ke Rumah Sakit?"
"Tidak"
Felix Yi mengenakan sabuk pengamannya perlahan. Wajahnya terlihat letih.
"Karena Penthouse masih belum layak dihuni, saya akan mengantar anda ke Villa Xia Li untuk beristirahat-"
"Antarkan saja aku ke hotel dekat kantor"
James Ha seketika memandang Felix Yi yang duduk di kursi belakang dengan hati-hati.
"Maksud anda Hotel A? Tapi hotel itu-"
"Antarkan saja aku kesana. Aku harus bersiap untuk datang ke kantor pagi ini"
Tanpa membantah, James Ha mengemudikan mobilnya dengan cepat. Sesekali tatapannya beralih pada sosok Felix Yi di kursi penumpang.
Sesuatu pasti telah terjadi hingga membuat wajahnya muram seperti ini. Selama enam bulan bekerja dengannya, James Ha nyaris tidak pernah melihat Felix Yi menunjukkan emosinya. Ia selalu bersikap tenang dalam menghadapi setiap persoalan, termasuk situasi genting akibat protes besar-besaran pekerja HaTec dan TBiz tempo hari.
"James, apa kau tahu dimana Bar yang bisa kukunjungi di jam seperti ini?"
James Ha tersentak kaget saat kedua mata Felix Yi tiba-tiba menatap balik padanya melalui kaca spion tengah mobil.
"B-bar? Bar seperti apa yang ingin anda kunjungi, Tuan Yi?"
"Entahlah, terserah kau saja"
Perlahan, James Ha mengalihkan kemudinya ke sebuah persimpangan jalan menuju sisi Timur Hong Kong.
-----
"April, pulanglah. Hari sudah menjelang pagi"
April Cha memandang gelas minuman dihadapannya tanpa kata. Sejak berpisah dengan Edric Nam malam tadi, ia sengaja mengunjungi bar ini sendirian untuk berpikir.
Rasa takut dan cemas belum juga hilang dari dirinya meskipun Edric Nam telah berusaha keras untuk menghiburnya.
Tanggung jawab yang terpampang di hadapannya kini begitu berat hingga membuat tubuhnya gemetar dengan hanya memikirkannya saja.
"Aku akan telepon Junyoung Han untuk menjemputmu-"
"Jangan"
April Cha menggeleng pelan ke arah sosok Bartender yang berdiri di dekatnya.
YOU ARE READING
Dangerous Liasons
RomanceStory of two people who lack the courage to admit they love each other, and so they spend their energies destroying the loves of others.