April cha menatap kosong pemandangan di luar jendela mobilnya. Sejak dirinya meninggalkan pertemuan Group sore tadi, kepalanya terus dipenuhi berbagai macam keraguan.
Sepuluh tahun lalu saat kakaknya meregang nyawa di ruang operasi, April Cha juga merasakan hal yang serupa.
Ia masih berumur 23 tahun saat itu.
Seorang anak perempuan kedua dari garis keluarga Cha yang menjadi tumpuan untuk memimpin TLink jika Henry Cha tidak selamat.
Ayahnya, Elias Cha saat itu juga sedang sakit keras. Bisnis TLink sedang di ambang kehancuran karena pengelolaan yang salah.
Jika anggota keluarganya yang lain saat itu berada di Rumah Sakit untuk mendoakan kesembuhan kakaknya, April Cha justru berada di bandara untuk bersiap melarikan diri.
Hatinya begitu hancur. Lebam di wajahnya tidak sebanding dengan rasa takut yang memenuhi dirinya.
Sudah cukup baginya menjadi anak yang patuh.
Ia tidak akan membiarkan dirinya berkorban lagi untuk orang lain. Ia tidak akan melepas kesempatannya lagi untuk mengejar mimpi.
Meskipun ia termasuk lulusan sekolah bisnis terbaik di Amerika, bukan berarti ia menyukainya.
Memimpin TLink adalah mimpi buruk, dan ia tidak ingin tenggelam di dalamnya.
Pertengkaran hebat antara dirinya dengan Ayahnya malam itu memang telah membuatnya terbuang dari Keluarga. Tapi entah mengapa ia justru merasa lega.
Kebebasan yang selama ini ia impikan akhirnya bisa ia peroleh. Meskipun hal itu melukai banyak orang, termasuk adiknya.
"Apa kau baik-baik saja?"
Perlahan April Cha menoleh ke arah Edric Nam yang duduk tenang di sebelahnya.
Ia baru menyadari kendaraan yang mereka tumpangi sebentar lagi akan memasuki Mansion megah milik Keluarga Cha.
"Kenapa kita datang kemari"
"Bukankah kau akan mulai tinggal dan bekerja disini?"
Sejenak April Cha terdiam.
Mansion itu masih tampak sama seperti terakhir kali ia mengunjungi Theodore Cha.
"Apakah ia juga mewariskan Mansion ini untukku?"
Kini Edric Nam menoleh, meninggalkan beberapa berkas yang sedang dibacanya.
"Iya. Ia memberikan semua hal yang diwariskan padanya untukmu"
April Cha lagi-lagi membuang pandangannya keluar jendela.
Mansion itu terlalu megah untuknya.
"Apakah rumahku yang lama masih layak ditinggali?"
Edric Nam terdiam sambil memandang April Cha yang kini sudah mulai keluar dari mobil.
Ia bisa menangkap rasa tidak nyaman dari ekspresi wajah sepupunya itu.
"Masih. Tapi rumah itu sudah disewakan ke orang lain"
"Kapan kontraknya berakhir?"
"Entahlah, mungkin masih lima tahun kedepan. Apa kau berencana tinggal disana?"
Edric Nam perlahan menutup rapat pintu mobilnya lalu menyusul langkah April Cha menuju pintu utama Mansion.
"Kau tahu aku punya kenangan buruk disini kan, Ed?"
April Cha membuka mantel yang dikenakannya lalu berdiri di tengah ruang utama Mansion.
Dibelakang, Edric Nam memandangnya tanpa kata.
YOU ARE READING
Dangerous Liasons
RomanceStory of two people who lack the courage to admit they love each other, and so they spend their energies destroying the loves of others.